Peshawar Menjadi Kota Tak Aman Bagi Wartawan  

Reporter

Editor

Rabu, 23 Desember 2009 08:02 WIB

TEMPO Interaktif, Peshawar - Sebuah bom bunuh diri menewaskan tiga orang dan melukai 17 orang lainnya di luar sebuah klub pers di barat laut Peshawar. Kota ini menjadi tempat berbahaya bagi wartawan yang meliput pemberontakan Pakistan yang dipimpin Taliban.

Kelompok militan telah mengancam, menyerang dan membunuh wartawan dalam upaya untuk mencegah laporan yang mereka anggap kritis terhadap Taliban. Wartawan juga mengatakan bahwa mereka menghadapi tekanan pemerintah yang berusaha untuk mempengaruhi liputan berita.

Kombinasi ini telah membuat Pakistan salah satu lingkungan yang paling berbahaya untuk bekerja, bersaing dengan daerah-daerah konflik seperti Irak dan Somalia, menurut pengawas media.

Seorang wanita yang berada di lokasi meninggal karena serangan jantung karena terkejut dengan suara bom itu,” kata Dr Sahib Gul di rumah sakit di Peshawar. Sedangkan 17 orang lainnya luka-luka, termasuk seorang fotografer luka ringan terkena pecahan peluru. “Banyak orang yang terluka berada di sebuah bus yang sedang melewati pers klub,” kata Gul.

"Wartawan telah memainkan peran penting dalam perang dengan mengekspos teroris, sehingga mereka masuk daftar target selain masjid, pasar dan lembaga-lembaga keamanan," kata Mian Iftikhar Hussain, menteri informasi untuk Provinsi North West Frontier, yang Peshawar adalah modal.

Advertising
Advertising

Empat wartawan telah tewas di Pakistan pada 2009 dan lima tahun sebelumnya, menurut Committee to Protect Journalists. Paling sedikit 45 wartawan tewas di Pakistan sejak tahun 2001.

AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya