Musim Haji telah Usai, Jemaah Rusia Memilih Dagang  

Reporter

Editor

Selasa, 22 Desember 2009 11:45 WIB

Ribuan jemaah melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Rabu (18/11). Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi menetapkan tanggal satu Dzulhijah jatuh pada Rabu (18/11) sehingga Wukuf Arafah jatuh pada 26 November 2009. ANTARA/Maha Eka Swasta
TEMPO Interaktif, Mekkah - Musim haji telah berakhir, namun jemaah haji khususnya asal Rusia dan Asia Tengah masih memadati kota Mekkah untuk berdagang.

Para jemaah ini, usai melempar jumrah tidak langsung pulang ke negerinya, melainkan melakukan tradisi tahunan yakni berjualan barang-barang untuk membantu mengembalikan biaya hidup yang selama ini mereka jalani saat berhaji.

Para jemaah yang berasal dari Rusia dan negara pecahannya itu memiliki 500 kios di Kudai, lahan parkir yang bisa ditempuh lima menit dengan kendaraan dari Masjidil Haram.

Di tempat ini, mereka menjual berbagai produk termasuk perkakas elektronik, tape recorder, ranjang, alat masak, asesoris pakaian, mainan anak-anak, pakaian dan kerajinan tangan. Kadang-kadang di tempat tersebut dipajang pistol, pedang dan pisau.

Tak lama setelah Uni Soviet bubar, di Kudai banyak sekali ditemukan perlengkapan militer Rusia, mulai dari pakaian pasukan militer hingga teropong malam hari. Tetapi, kini barang-barang tersebut sudah tak ada lagi. Kebanyakan yang dijual sekarang adalah barang-barang asli tapi palsu alias tiruan. Kendati demikian, kalau beruntung, pembeli bisa menemukan kaviar dan barang-barang terbuat dari babut dengan harga miring.

Satu hal yang tak pernah diketahui bahwa sesungguhnya kehadiran pasar dadakan usai musim haji sangat diminati oleh penduduk Mekkah dan sekitarnya. Mereka kerap berkerumun di "pasar" ini untuk berbelanja barang-barang atau sekedar jalan-jalan untu kmelihat-lihat sesuatu yang dianggapnya menarik.

Bahkan para pembeli kerap menyampaikan kesannya usai berbelanja di tempat ini di situs pribadinya. "Saya sangat tertarik berada di pasar ini karena menawarkan berbagai produk dengan harga yang sangat rasional," tulis salah seorang di situsnya.

Para pedagang juga menjual berbagai produk terbuat dari kulit dan ayat-ayat Qur'an yang ditulis dengan kaligrafi cantik gaya Andalusia menggunakan benang emas.

"Meskipun demikian, pedagang di Kudai kesulitan memajang barang dagangannya karena padat dan harus bersaing dengan pedagang kaki lima," kata seorang pembeli di Mekkah.

Pasar dadakan di Kudai ini berlangsung selama sebulan usai musim haji. Buka setiap pagi dan sore hari. Sejumlah pengamat mengatakan keuntungan yang bisa ditangguk di Kudai bisa mencapai SR500 ribu atau setara dengan Rp 1,2 miliar.

"Para pedagang Rusia, selama sebulan, bisa menangguk untung Rp 38 miliar," jelas penduduk setempat.

Pejabat setempat tak mempermasalahkan keberadaan pasar dadakan ini asalkan mereka tidak membuat kegaduan atau menggangu pejalan kaki melintas.

Kawasan parkir Kudai terhubungan langsung dengan Masjidil Haram melalui sebuah terowongan yang digunakan oleh penduduk setempat memarkir kendaraannya. Tempat ini digunakan juga untuk mendistribusikan air zamzam yang diambil dalam jumlah besar baik untuk kebutuhan sendiri maupun dijual kembali di toko.

ARAB NEWS | CHOIRUL

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya