Wali Kota Houston Seorang Lesbian

Reporter

Editor

Senin, 14 Desember 2009 14:01 WIB

AP/Steve Campbell
TEMPO Interaktif, Houston - Kota terbesar keempat di Amerika Serikat, Houston, memilih seorang lesbian sebagai wali kota. Lesbian itu, Annise Parker, menang meskipun kota itu dikenal sebagai konservatif dan negara bagiannya, Texas, baru saja melakukan referendum yang melarang pernikahan sejenis.

Kemenangan Parker dipastikan pada Sabtu (12/12) pukul 22.00 setelah pesaingnya dari sesama Partai Demokrat, Gene Locke, tidak mungkin mengejar perolehan suara. Parker mendapat 53 persen suara dalam pemilihan walikota ini.

Sekitar 20 menit setelah dipastikan menang, Parker muncul di depan para pendukungnya di balai sidang Houston. Ia tampil bersama pasangan lesbiannya selama hampir dua dekade ini, Kathy Hubbard, dan tiga anak angkatnya di depan panggung.

Ia mulai melucu dengan mengatakan satu-satunya lulusan perguruan tinggi lokal, Rice University, yang bisa menjadi wali kota. Kemudian ia mulai serius dengan mengatakan bahwa para pemilih di Houston sudah membuka pintu sejarah. "Saya tahu apa arti kemenangan ini bagi banyak orang dari kami yang tak pernah berpikir bisa mendapatkan jabatan tinggi."

Selama kampanye, Parker berusaha sebisa mungkin menghindari pertanyaan soal bahwa dia lesbian. Ia menekankan pengalamannya sebagai orang yang memimpin pengelolaan keuangan Houston.

Parker sendiri memulai karir politik dengan mengkampanyekan hak-hak kamu homoseks dan lesbian pada 1980-an.

Di sejumlah wilayah Amerika lain, beberapa walikota adalah homoseks. Tapi tidak pernah kota sebesar Houston yang memiliki penduduk sampai 2,2 juta jiwa.

Dengan kemenangan ini, lesbian ini bakal memimpin kota yang jumlah penduduknya hanya kalah dari New York, Los Angeles, dan Chicago ini di Amerika Serikat.

Selain itu, pantas dicatat bahwa Houston itu kota terbesar di negara bagian Texas, negara bagian konservatif. Texas sudah melakukan referendum dan menyatakan tidak setuju pernikahan sejenis. Sedang Houston sudah melakukan referendum yang menolak bahwa pasangan homo atau lesbian seorang pekerja mendapat hak dan fasilitas seperti istri atau suami.

Status Parker sebagai lesbian itu tidak menjadi persoalan besar sampai kemudian pemilihan walikota itu tidak menghasilkan pemenang di putaran pertama. Di putaran kedua, Parker menghadapi rekan separtai, Locke, yang berkulit hitam.

Kedua kandidat itu nyaris memiliki visi pemerintahan sama. Baru di putaran kedua itu, isu lesbian menjadi keras. Sekelompok pendeta berkulit hitam menuduh Parker memiliki agenda tersembunyi terkait hubungan sejenis.

NYT/NURKHOIRI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya