Dua Warga Indonesia Dituntut Hukuman Mati di Malaysia
Selasa, 8 Desember 2009 08:02 WIB
TEMPO Interaktif, Bukit Mertajam -Pengadilan Bukit Mertajam, Malaysia manjatuhkan tuntutan hukuman mati terhadap dua kakak beradik warga negara Indonesia Laaihu, 34, dan Laingke, 40. Keduanya dinilai melanggar pasal tentang pembunuhan Undang-Undang Pidana Malaysia.
Menurut jaksa Siti Norsakinah Ibrahim, para terdakwa tersebut telah membunuh rekannya yang juga warga negara Indonesia, Jumadi dan Wahyudi, dengan cara yang sangat kejam.
"Saat pembacaan dakwaan beberapa waktu lalu, keduanya tidak hadir," ujar Siti Norsakinah. Menurutnya, berdasarkan surat dakwaan tersebut, Laaihu dan Laingke menusuk korban hingga tewas lalu memotong kemaluannya.
Kejadian tersebut dilakukan kedua terdakwa di flat Taman Pelangi, Bukit Tengah pada petang hari, 24 November lalu. Belum diketahui motif keduanya melakukan pembunuhan tersebut. Pasalnya, keduanya tidak menyatakan pembelaan dibacakan tuntutan.
Selang beberapa waktu, setelah pembunuhan dilakukan, malam harinya di flat tersebut seorang warga negara Indonesia bernama Nur Azizah, 35, ditangkap petugas keamanan karena tidak memiliki dokumen keimigrasian. Dia dituntut satu tahun penjara.
THESTAR.COM.MY/ANGIOLA HARRY
Menurut jaksa Siti Norsakinah Ibrahim, para terdakwa tersebut telah membunuh rekannya yang juga warga negara Indonesia, Jumadi dan Wahyudi, dengan cara yang sangat kejam.
"Saat pembacaan dakwaan beberapa waktu lalu, keduanya tidak hadir," ujar Siti Norsakinah. Menurutnya, berdasarkan surat dakwaan tersebut, Laaihu dan Laingke menusuk korban hingga tewas lalu memotong kemaluannya.
Kejadian tersebut dilakukan kedua terdakwa di flat Taman Pelangi, Bukit Tengah pada petang hari, 24 November lalu. Belum diketahui motif keduanya melakukan pembunuhan tersebut. Pasalnya, keduanya tidak menyatakan pembelaan dibacakan tuntutan.
Selang beberapa waktu, setelah pembunuhan dilakukan, malam harinya di flat tersebut seorang warga negara Indonesia bernama Nur Azizah, 35, ditangkap petugas keamanan karena tidak memiliki dokumen keimigrasian. Dia dituntut satu tahun penjara.
THESTAR.COM.MY/ANGIOLA HARRY
