TEMPO Interaktif, Jakarta -
Phnom Penh – Jaksa penuntut di pengadilan genosida Kamboja, kemarin, menjatuhkan hukuman 40 tahun penjara kepada bekas kepala penjara Khmer Merah, Kaing Guek Eav. Menurut penuntut, Kaing Guek Eav atau dikenal dengan sebutan Comrade Duch, merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap penghilangan nyawa ribuan warga Kamboja dan telah menyebarkan teror di negara itu.
Saat Khmer merah berkusa, Duch menjabat direktur penjara Tuol Sleng, tempat penyiksaan dan pembunuhan terjadi. Disebutkan Duch mendorong tim interogator penjara untuk menggunakan teknik penyiksaan yang keji terhadap para korban. Di antaranya memotong jari-jari tangan dan kaki, memaksa korban memakan kotorannya sendiri dan menyiksa hingga tewas.
Kepala eksekusi penjara, Him Huy, kepada The Times mengatakan bosnya, Duch, biasanya suka menonton pembunuh saat melakukan aksinya di lahan pembunuhan Cheong Ek, yang terletak di luar Phnom Penh.
Di pengadilan, korban yang bertahan hidup dan warga Kamboja lainnya menyatakan kecewa atas putusan itu. Mereka mendesak lelaki 67 tahun itu seharusnya dihukum seumur hidup. “Saya tidak dapat menerimanya, sebab hukuman itu terlalu sedikit,” kata Chum Mey, 78 tahun, salah satu koran hidup.
Namun Co-jaksa penuntut, William Smith, mengatakan Duch mengakui kesalahannya dan memberikan bukti melawan pemimpin Khmer Merah lainnya.
“Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada Duch menjadi 40 tahun penjara,” kata Smith. Dia menambahkan Duch telah menjalani hukumannya lebih dari lima tahun.
TIMES ONLINE | AP | SUNARIAH