Tiga Staf PBB Tewas Diserbu di Kabul

Reporter

Editor

Rabu, 28 Oktober 2009 13:39 WIB

AP Photo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah rumah yang disewa misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Kabul, Afghanistan, telah serang oleh sekelompok Taliban, Rabu (28/10) tadi pagi.

Serangan mengakibatkan lima orang terbunuh, tiga diantaranya staf PBB, demikian rilis dari jurubicara PBB di Kabul. Otoritas keamanan Afghanistan mengatakan, lima orang penyerbu juga tewas dalam insiden ini, sehingga total ada 10 korban tewas dalam peristiwa ini.

Seorang polisi Afghanistan mengatakan sejumlah Taliban telah memasuki rumah yang disewa PBB ini, dan langsung melakukan penyerangan, dan kemudian terlibat dalam adu tembakan dengan tentara Afghanistan dalam waktu beberapa jam. Asap terlihat membubung tinggi dari tempat kejadian, yang berada di pusat Kota Kabul dalam kompleks perumahan yang dipenuhi kantor-kantor kedutaan asing dan rumah para diplomat.

Jurubicara PBB Daniel Mc Norton mengatakan, serangan itu menyerang rumah PBB yang dinamai Bakhtar.

Jurubicara Taliban, Zabiullah Mujahid, dalam teleponnya kepada AP, mengaku bertanggung jawab dalam insiden ini. Dia mengatakan tiga orang Teliban telah memasuki rumah itu dengan membawa rompi bunuh diri, granat, dan senjata otomatis. Zabiullah mengatakan Taliban akan menyerang siapa saja yang bekerja membantu berlangsungnya Pemilu presiden ulang yang akan segera digelar. "Ini serangan kami," ujar Zabiullah.

Misi PBB hadir di Kabul menjelang Pemilu presiden ulang, yang akan menjalankan fungsi sebagai organisasi pembuat poling-poling politik.

Seorang dokter ditempat kejadian, Alem Asim, Direktur Layanan Ambulan di Kabul, mengatakan, stafnya menemukan dua orang aparat keamanan Afghanistan ditemukan tewas di tempat kejadian. Ditemukan juga empat orang terluka, yaitu seorang polisi, dua orang intel, dan seorang sipil.

Menurut Alem Asim, sekitar tujuh orang Taliban telah memasuki rumah itu, dan melakukan serangan.
Polisi Afghanistan melakukan respon balasan pada pukul 06.00, dan pertempuran baru berakhir pada pukul 08.00 pagi, waktu setempat.

Hingga kini belum jelas identitas dan kebangsaan para staf PBB yang tewas tersebut. Jurubicara PBB yang lain, Adrian Edwards mengatakan, "ini merupakan serangan yang sangat serius terhadap kami. Belum pernah kami mengalami serangan seperti ini sebelumnya."

BBC l NEWYORKTIMES l WAHYUANA

Berita terkait

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

15 Maret 2017

Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

Siapakah yang meninggal dalam bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, jika bukan Bachrumsyah.

Baca Selengkapnya

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

9 November 2016

Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

Bekas kombatan Afghanistan dan Moro Ali Fauzi, 46 tahun, meragukan kematian milisi ISIS asal Pasuruan, Jawa Timur, Abu Jandal.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

28 Oktober 2016

Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

BNPT akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, guna mempelajari berbagai kemungkinan yang terjadi.

Baca Selengkapnya

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

27 Oktober 2016

AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

Pemerintah AS kabarnya menolak permohonan pembebasan Hambali.

Baca Selengkapnya

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

25 Oktober 2016

Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

Operasi keamanan besar tengah berlangsung untuk mengamankan akademi kepolisian di Pakistan yang diserbu milisi bersenjata.

Baca Selengkapnya

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

21 Agustus 2016

Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin muncul pertama kali dalam persidangan setelah hampir sepuluh tahun mendekam di Guantanamo.

Baca Selengkapnya

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

7 Juli 2016

Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

Ali Azhari atau Jakfar dijemput keluarganya di Cilacap.

Baca Selengkapnya

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

21 Maret 2016

Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

Tim investigasi Komnas HAM masih bekerja mengungkap kematian Siyono.

Baca Selengkapnya

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

22 Desember 2015

Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

Video itu menunjukkan ISIS mencoba mengisi kekosongan kekuasaan di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

25 Oktober 2015

Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

Akibat kurang perhatiannya pemerintah, anak-anak dari orang yang dituding sebagai teroris cenderung meneruskan perjuangan orang tuanya.

Baca Selengkapnya