Berisik Dalam Sidang, Mulut Terdakwa Ditutup Lakban

Reporter

Editor

Kamis, 3 September 2009 11:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang hakim di Canton, Amerika Serikat, memerintahkan mulut terdakwa ditutup lakban karena berisik saat disidang sepekan silam atas kasus pengutilan pasar swalayan.

Hakim di pengadilan tingkat kota, Stephen F. Belden, menyidang Harry Brown, 51 tahun, karena berkelahi dengan satpam setelah mengutil di toko serba ada Wal-Mart dua pekan sebelumnya.

Belden sedang memeriksa untuk memastikan bahwa kasusnya cukup kuat untuk dibawa ke persidangan lebih lanjut. Sejak awal sidang, Belden sudah cerewet menyatakan tidak puas dengan pengacara yang disediakan negara untuknya. Menurut Belden, si pengacara tidak bekerja cukup keras untuknya.

Belden menjawab bahwa ia tidak akan menunjuk pengacara lain. Jika Brown tidak berminat pada pengacara itu, ia bisa maju ke sidang tanpa pengacara. "Meski ini sangat bodoh dilakukan," kata hakim.

Perdebatan soal pengacara ini menghabiskan waktu empat menit sendiri sehingga Belden capai dan jengkel. Ia meminta petugas pengadilan mengambil lakban.

"Saya akan mendapat lakban," kata Belden kepada Brown. "Jika Anda terus memotong omongan saya, saya akan meminta petugas menempelkan di mulut Anda."

Brown mengatakan ia akan kembali ke ruang tunggu terdakwa. Hakim menolak. "Anda tetap di sini," kata Belden.

Brown tidak menghentikan ocehannya.

"Ya sudah," kata Belden. "Lakban terdakwa."

Mulut Brown pun dilakban.

Seusai sidang Brown mengatakan akan mengajukan kasus mulutnya dilakban di pengadilan ini ke Mahkamah Agung negara bagian Ohio.

Belden, yang sudah 12 tahun menjadi hakim, mengatakan baru sekali ini ia menggunakan lakban bagi terdakwa yang mengganggu sidang. Ia mengatakan meniru seorang hakim dari negara bagian lain yang bercerita dalam suatu pertemuan.

"Saya berharap tidak pernah melakukannya lagi," kata Belden. "Ini bukan hal yang saya nikmati."

CANTONREP.COM/NK

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya