Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

Reporter

Tempo.co

Minggu, 27 Oktober 2024 11:30 WIB

CEO Tesla dan pemilik X Elon Musk, yang mendukung calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump, berbicara tentang pemungutan suara selama Balai Kota America PAC di Folsom, Pennsylvania, AS, 17 Oktober 2024. (REUTERS/Rachel Wisniewski)

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat selama periode singkat pada 1990an ketika membangun sebuah perusahaan rintisan.

Outlet berita itu melaporkan bahwa Musk tiba di Palo Alto, California, pada 1995 untuk kuliah di Universitas Stanford tetapi tidak pernah mendaftar program studi pascasarjana di sana. Sebaliknya, ia mengembangkan perusahaan perangkat lunak Zip2, yang dijual pada 1999 dengan harga sekitar US$300 juta, menurut outlet tersebut.

Dua pakar hukum imigrasi yang dikutip oleh Post mengatakan Musk harus terdaftar dalam program studi penuh untuk mendapatkan izin kerja yang sah sebagai mahasiswa.

Musk tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke empat perusahaannya – SpaceX, Tesla, perusahaan media sosial X dan The Boring Company – begitu pula pengacara Musk, Alex Spiro.

Musk dalam podcast 2020 yang dikutip oleh Post mengatakan: "Saya secara resmi berada di sana, tetapi saya dimaksudkan untuk melakukan pekerjaan mahasiswa. Saya diizinkan melakukan pekerjaan yang mendukung apa pun."

Advertising
Advertising

The Washington Post mengutip dua mantan rekan Musk yang mengingat Musk menerima izin kerja di AS pada atau sekitar 1997.

Musk telah mendukung calon presiden dari Partai Republik Donald Trump pada pemilu AS 5 November.

Trump selama bertahun-tahun menggambarkan migran sebagai penjajah dan penjahat. Selama masa kepresidenannya pada 2017-2021 mengambil langkah-langkah tegas untuk mengekang migrasi legal dan ilegal. Ia menjanjikan upaya deportasi terbesar dalam sejarah AS jika ia terpilih kembali.

Pilihan Editor: Elon Musk Gelontorkan Lagi Dana hingga US$44 juta untuk Kampanye Donald Trump

REUTERS

Berita terkait

Washington Post Tak Dukung Kamala Harris dan Donald Trump di Pilpres AS

10 jam lalu

Washington Post Tak Dukung Kamala Harris dan Donald Trump di Pilpres AS

Washington Post menyatakan tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu kandidat di AS.

Baca Selengkapnya

Leonardo DiCaprio Pilih Kamala Harris, Serukan Perubahan Iklim dan Kritik Donald Trump

18 jam lalu

Leonardo DiCaprio Pilih Kamala Harris, Serukan Perubahan Iklim dan Kritik Donald Trump

Leonardo DiCaprio mendukung Kamala Harris menjadi Presiden Amerika Serikat dan mengkritik Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Ratu Camilla Ungkap Raja Charles Sering Bekerja hingga Larut Malam, Psikolog Ingatkan Dampaknya

18 jam lalu

Ratu Camilla Ungkap Raja Charles Sering Bekerja hingga Larut Malam, Psikolog Ingatkan Dampaknya

Bekerja hingga larut malam seperti Raja Charles berisiko bagi kesehatan, terutama gangguan tidur yang bisa mempengaruhi otak.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Telepon Netanyahu, Dukung Serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah

1 hari lalu

Donald Trump Telepon Netanyahu, Dukung Serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah

Melalui panggilan telepon kepada Netanyahu, Donald Trump mendukung serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Sejumlah Selebriti Amerika Pendukungnya

1 hari lalu

Donald Trump: Sejumlah Selebriti Amerika Pendukungnya

Donald Trump mendapatkan dukungan dari sederet selebriti dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024.

Baca Selengkapnya

Lebanon: Konflik antara Hizbullah dan Israel Rugikan Perekonomian US$20 Miliar

1 hari lalu

Lebanon: Konflik antara Hizbullah dan Israel Rugikan Perekonomian US$20 Miliar

Menteri Perekonomian Lebanon mengatakan konflik antara Israel dan Hizbullah telah merugikan negaranya sebesar US$20 miliar

Baca Selengkapnya

Elon Musk Gelontorkan Lagi Dana hingga US$44 juta untuk Kampanye Donald Trump

1 hari lalu

Elon Musk Gelontorkan Lagi Dana hingga US$44 juta untuk Kampanye Donald Trump

Elon Musk memberikan sekitar US$44 juta kepada kelompok pembelanjaan pro-Donald Trump selama paruh pertama Oktober.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Terbitkan Perpres untuk Putihkan Utang Petani dan Nelayan

3 hari lalu

Prabowo akan Terbitkan Perpres untuk Putihkan Utang Petani dan Nelayan

Hashim mengatakan, mungkin minggu depan Perpres ini akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

3 hari lalu

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

Game Financial Streams karya tim Catalys ITB itu menyabet juara pertama di ajang Gemastik 2024

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

3 hari lalu

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya