Mantan Menteri Kehakiman Israel: 'Saatnya Mengakhiri Perang'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 23 Oktober 2024 03:00 WIB

Sejumlah pria mengeluarkan jenazah warga Palestina dari reruntuhan rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 16 Oktober 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kehakiman Israel Yossi Beilin mengatakan bahwa ia berharap perjalanan Antony Blinken ke Israel setidaknya akan "berkontribusi pada opsi gencatan senjata".

"Sudah saatnya mengakhiri perang ini. Kita semua membayar harga yang sangat mahal. Kita semua menderita. Kita semua adalah korban ... kita saling bersaing satu sama lain untuk menjadi korban yang lebih besar," katanya kepada Al Jazeera.

Mengenai pertempuran dengan Hizbullah, Beilin mengatakan bahwa ia tidak percaya bahwa apa yang disebut "penghancuran Hizbullah" adalah realistis.

"Tuntutan awal kami, yang lebih dari sekadar masuk akal, agar Hizbullah memenuhi resolusi PBB 1701 dan pergi ke utara sungai [Litani] - sehingga warga Israel yang meninggalkan rumah mereka [di utara dapat kembali]," katanya.

Pekan lalu, Beilin mengatakan, dalam sebuah wawancara, bahwa ia "sangat sangat tidak bahagia" dan bahwa "hatinya [hancur]" oleh kehancuran Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 42.000 orang terbunuh, hampir 100.000 orang terluka, dan hampir semua 2,3 juta orang mengungsi.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan pembalasan Israel terhadap warga Gaza setelah serangan 7 Oktober 2023 berlebihan, tidak proporsional dan tidak dapat dibenarkan. Beilin melanjutkan bahwa "pembalasan diperlukan secara fungsional" dan tujuannya seharusnya terbatas pada pembebasan sandera dan memaksa Hamas untuk meninggalkan Gaza.

Dalam sebuah wawancara selama 30 menit dengan Karan Thapar untuk The Wire, Beilin juga mengatakan bahwa ia sangat prihatin dan khawatir dengan cara citra Israel di Barat yang menukik.

Sesaat setelah 7 Oktober 2023, Israel mendapat belas kasihan dari dunia. Sekarang, belas kasihan itu telah berubah menjadi penghinaan. Di kampus-kampus universitas di Barat, Israel diremehkan, jika bukan dibenci. Beilin mengatakan bahwa ia merasa tertekan dan sangat khawatir akan hal ini.

Berbicara tentang janji Israel yang berulang kali untuk membalas 180 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu, Beilin mengatakan: "Saya tidak yakin apakah pembalasan adalah satu-satunya jawaban."

Dalam wawancara tersebut, Beilin berulang kali mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena tidak menerima persyaratan gencatan senjata, yang pada Maret atau April lalu cukup menjanjikan. Beilin juga mengatakan bahwa jika garis besar gencatan senjata yang sekarang, yang disusun oleh Gershon Baskin, yang sebelumnya merundingkan pembebasan Gilad Shalit, dilaporkan secara akurat, Netanyahu telah melakukan kesalahan besar dengan tidak menerimanya.

Pilihan Editor: Blinken Bertolak ke Timur Tengah, Upayakan Gencatan Senjata Usai Kematian Yahya Sinwar

Berita terkait

Prancis Peringatkan Lebanon Bisa Lumpuh dan Terjadi Perang Saudara

32 menit lalu

Prancis Peringatkan Lebanon Bisa Lumpuh dan Terjadi Perang Saudara

Lebanon sekarang telah menjadi medan pertempuran antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Kemlu: Pelanggaran Berat Hukum Humaniter Internasional dan HAM

2 jam lalu

Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Kemlu: Pelanggaran Berat Hukum Humaniter Internasional dan HAM

Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Palestina

Baca Selengkapnya

Survei: 60% Warga Jerman Menentang Dukungan Militer untuk Israel

6 jam lalu

Survei: 60% Warga Jerman Menentang Dukungan Militer untuk Israel

Ketika pemerintahannya berkeras untuk membantu Israel dengan senjata-senjata militer, 60 persen warga Jerman, menurut survei, menolak rencana itu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Drone terhadap Rumah Netanyahu

6 jam lalu

Hizbullah Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Drone terhadap Rumah Netanyahu

Juru Bicara Hizbullah menggarisbawahi bahwa tidak akan lama lagi para pejuang Hizbullah akan menawan tentara Israel.

Baca Selengkapnya

UNRWA Desak Israel Beri Akses Operasi Penyelamatan di Gaza Utara

16 jam lalu

UNRWA Desak Israel Beri Akses Operasi Penyelamatan di Gaza Utara

UNRWA mendesak otoritas Israel agar mengizinkan timnya masuk ke Gaza Utara.

Baca Selengkapnya

Iran Tuding AS Dukung Rencana Serangan Israel dengan Senjata Canggih

17 jam lalu

Iran Tuding AS Dukung Rencana Serangan Israel dengan Senjata Canggih

Misi Iran untuk PBB menyampaikan kekhawatiran terkait keterlibatan AS dalam kemungkinan serangan militer Israel terhadap Teheran

Baca Selengkapnya

Blinken Bertolak ke Timur Tengah, Upayakan Gencatan Senjata Usai Kematian Yahya Sinwar

19 jam lalu

Blinken Bertolak ke Timur Tengah, Upayakan Gencatan Senjata Usai Kematian Yahya Sinwar

Ini menjadi perjalanan terakhir Menlu Blinken ke Timur Tengah sebelum pilpres AS pada 5 November

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Kunjungan Kerja Lagi ke Timur Tengah, Ingin Ada Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Antony Blinken Kunjungan Kerja Lagi ke Timur Tengah, Ingin Ada Gencatan Senjata di Gaza

Ini adalah kunjungan kerja ke-11 bagi Antony Blinken sejak serangan 7 Oktober 2023, yang memicu terjadinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Bunuh Komandan Bendahara Hizbullah di Suriah

19 jam lalu

Israel Bunuh Komandan Bendahara Hizbullah di Suriah

Tentara Israel mengatakan bahwa komandan terbaru yang bertanggung jawab mendanai kelompok Hizbullah Lebanon telah dibunuh di Suriah.

Baca Selengkapnya

Keji, Israel Bakar RS Indonesia di Gaza hingga Tewaskan Sejumlah Pasien

20 jam lalu

Keji, Israel Bakar RS Indonesia di Gaza hingga Tewaskan Sejumlah Pasien

Pasukan Israel membakar RS Indonesia di Gaza utara pada Senin, satu dari hanya tiga rumah sakit yang berfungsi sebagian dari 10 rumah sakit

Baca Selengkapnya