Menlu Sugiono Bukan dari Diplomat, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Rabu, 23 Oktober 2024 05:00 WIB

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengantar eks Menlu Retno Marsudi meninggalkan kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar merespons soal penunjukan soal latar belakang Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono yang bukan berasal dari kalangan diplomat karier. Menurut dia, ada sejumlah kekurangan jika posisi menlu diisi oleh sosok yang belum pernah terjun di bidang diplomasi.

"Kekurangan menlu yang bukan dari diplomat karier adalah minimnya pengalaman, keterampilan berdiplomasi, dan wawasan yang luas," kata Alhadar dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Selasa, 22 Oktober 2024.

Meski begitu, Alhadar menyebut terdapat pula sejumlah kelebihan yang dimiliki Sugiono sebagai menlu non-diplomat karier. Menurut dia, Sugiono dapat menggagas hal baru dan memberikan perspektif baru dalam menjalankan diplomasi yang tidak menjadi pertimbangan pendahulunya.

"Diplomasi adalah seni mewujudkan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karena itu, selain pengetahuan formal, diplomasi perlu ada sentuhan pribadi kreatif yang tidak ada dalam texbook," ujarnya.

Alhadar menuturkan bahwa dalam menjalankan diplomasi yang efektif, seorang menlu harus memiliki pemahaman yang memadai tentang ilmu hubungan internasional hingga geopolitik global, regional, dan domestik.

Advertising
Advertising

"Dalam diplomasi bilateral, menlu harus memahami seluk beluk negara yang hendak dipengaruhinya," tuturnya.

Lebih lanjut, Alhadar turut mengungkit pengalaman Sugiono yang pernah menjabat sebagai wakil ketua Komisi I DPR yang salah satu mitra kerjanya adalah Kemenlu. Oleh sebab itu, jelas Alhadar, Sugiono sudah bersentuhan dengan masalah-masalah luar negeri.

Tak sampai di situ, Alhadar turut menyoroti latar belakang pendidikan Sugiono yang salah satunya pernah menempuh studi di kampus militer Norwich University, Amerika Serikat. Menurut dia, Sugiono juga memiliki keterampilan berbahasa yang mampu menunjang pekerjaannya sebagai menlu.

"Boleh jadi Sugiono cukup memadai untuk menjadi bos di Kemenlu. Tetapi, kecakapannya yang sesungguhnya di bidang ini masih harus dilihat dan dinilai seiring dengan perjalanan waktu," ucapnya.

<!--more-->

Berkenaan dengan itu, Pakar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Broto Wardoyo mengatakan bahwa penunjukan Sugiono sebagai menlu merupakan hak prerogatif Prabowo. Dia juga mempertimbangkan pengalaman Sugiono di Komisi I DPR.

Broto juga membandingkan Sugiono dengan penunjukan Henry Kissinger sebagai menlu di AS. Menurut dia, meski Henry tak berlatar belakang diplomat karier, dia berhasil menjadi menlu yang memiliki peran luar biasa.

Meski begitu, Broto mengakui pengalaman diplomasi yang memang kurang dimiliki Sugiono. "Namun, kedekatan Pak Sugiono dengan Presiden akan menjamin praktik diplomasi Indonesia sejalan betul dengan kehendak dan arah navigasi yang dibuat oleh Presiden," kata Broto dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Senin, 21 Oktober 2024.

Sebelumnya, Prabowo Subianto melantik Sugiono menjadi menlu di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024. Dalam mengemban jabatannya, Sugiono dibantu oleh tiga wakil menteri luar negeri (wamenlu) yakni Anis Matta, Arif Havas Oegroseno, dan Arrmanatha Christiawan Nasir.

Penelusuran Tempo tidak menemukan rekam jejak Sugiono sebagai diplomat Indonesia. Hal ini sangat berbeda dengan latar belakang Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri sebelumnya. Retno tercatat pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda dan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia. Bahkan riwayat pendidikan Retno juga sejalan dengan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Sedangkan Sugiono lebih banyak menduduki jabatan di partai politik. Dia dikenal sebagai anak ideologis Prabowo karena menduduki jabatan sentral di Partai Gerindra, dan pernah menjadi sekretaris pribadi Prabowo. Sugiono juga pernah menjadi prajurit TNI di Komando Pasukan Khusus dengan pangkat terakhir Letnan Satu, tapi dia hanya berdinas di TNI selama dua tahun saja.

Alif Ilham Fajriadi ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita terkait

Prabowo Bentuk Badan Pengelola Investasi Danantara, Cikal Bakal Superholding seperti Temasek?

3 menit lalu

Prabowo Bentuk Badan Pengelola Investasi Danantara, Cikal Bakal Superholding seperti Temasek?

Prabowo melantik Muliaman Hadad dan Kaharuddin Djenod sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara)

Baca Selengkapnya

Program 100 Hari Kerja Menaker Yassierli: Bahas UMP, PHK, hingga Penciptaan Lapangan Kerja

7 menit lalu

Program 100 Hari Kerja Menaker Yassierli: Bahas UMP, PHK, hingga Penciptaan Lapangan Kerja

"Yang pertama adalah terkait dengan UMP. Ini kami sudah bahas bersama, ini adalah memang isu yang cukup strategis," ucap Menaker Yassierli.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan terhadap Kabinet Gemuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 menit lalu

Ragam Tanggapan terhadap Kabinet Gemuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Said Abdullah berharap Prabowo mengevaluasi kabinetnya setelah enam bulan sampai satu tahun untuk melihat efektifitas kerjanya.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

15 menit lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

16 menit lalu

Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

Prabowo telah membentuk kabinet yang terdari 48 kementerian. Penambahan tersebut terjadi karena ada pemecahan sejumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

KPK Ogah Beberkan Alasan Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit

1 jam lalu

KPK Ogah Beberkan Alasan Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit

KPK menduga Eddy Hiariej terima suap senilai Rp 8 miliar yang diberikan Helmut Hermawan melalui dua asisten

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

1 jam lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, 2 Menteri dan 1 Utusan Khusus Presiden Prabowo Jadi Sorotan Publik

1 jam lalu

Baru Dilantik, 2 Menteri dan 1 Utusan Khusus Presiden Prabowo Jadi Sorotan Publik

Dua Menteri dan satu Utusan Khusus Presiden Prabowo menjadi sorotan publik usai dilantik. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Gelar Sidang Kabinet Merah Putih Pertama Hari Ini

1 jam lalu

Prabowo Bakal Gelar Sidang Kabinet Merah Putih Pertama Hari Ini

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera menggelar Sidang Kabinet pada hari ini. Apa agendanya?

Baca Selengkapnya

Raja Juli Berkomitmen Berantas Potensi Kebocoran Anggaran di Kementerian Kehutanan

2 jam lalu

Raja Juli Berkomitmen Berantas Potensi Kebocoran Anggaran di Kementerian Kehutanan

Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih, Raja Juli Antoni, mengatakan akan bertanggung jawab terhadap potensi-potensi kebocoran anggaran di Kementerian Kehutanan.

Baca Selengkapnya