Pengadilan Perintahkan Penangkapan Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Oktober 2024 18:08 WIB

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina berbicara saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron selama Konferensi Keamanan Munich tahunan, di Munich, Jerman, 17 Februari 2024. (REUTERS/Wolfgang Rattay)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Bangladesh mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk eks perdana menteri Sheikh Hasina pada Kamis, 17 Oktober 2024. Hasina melarikan diri ke India pada Agustus setelah digulingkan dari jabatannya oleh demonstrasi besar-besaran yang dipimpin mahasiswa.

Seorang kerabat salah satu mahasiswa yang tewas dalam unjuk rasa mengatakan tak sabar menantikan persidangan tersebut. Selama 15 tahun memerintah, pemerintahan Sheikh Hasina dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia termasuk penahanan massal dan pembunuhan di luar hukum terhadap lawan-lawan politiknya.

Jaksa Mohammad Tajul Islam menyebutnya sebagai hari yang luar biasa. "Pengadilan telah memerintahkan penangkapan mantan perdana menteri Sheikh Hasina, dan menghadirkannya di pengadilan pada tanggal 18 November," kata Islam, kepala jaksa Pengadilan Kejahatan Internasional (ICT) Bangladesh, kepada wartawan.

“Sheikh Hasina adalah pemimpin yang melakukan pembantaian, pembunuhan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan pada bulan Juli hingga Agustus,” kata Islam.

Pengadilan juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Obaidul Quader, mantan sekretaris jenderal partai Liga Awami Hasina yang buron, serta 44 orang lainnya, yang tidak disebutkan namanya.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Puluhan sekutu Hasina ditahan setelah rezimnya runtuh, dituduh bersalah dalam tindakan keras polisi yang menewaskan lebih dari 700 orang selama kerusuhan untuk menggulingkannya. Mantan menteri kabinet dan anggota senior lainnya dari partai Liga Awami telah ditangkap. Orang-orang yang ditunjuk pemerintahnya disingkirkan dari pengadilan dan bank sentral.

Sejak melarikan diri dari Bangladesh dengan helikopter, Hasina tidak terlihat di depan publik. Wanita berusia 77 tahun itu terakhir terlihat di pangkalan udara militer dekat ibu kota India, New Delhi.

Kehadirannya di India telah membuat marah pemerintah sementara baru di Bangladesh. Dhaka telah mencabut paspor diplomatiknya, dan kedua negara memiliki perjanjian ekstradisi bilateral yang mengizinkannya kembali untuk menghadapi pengadilan pidana. Namun, sebuah klausul dalam perjanjian tersebut mengatakan ekstradisi dapat ditolak jika pelanggaran bersifat politik.

Di antara mereka yang diadili adalah anggota keluarga Sajib Sarkar, seorang petugas medis yang terbunuh pada bulan Juli selama protes terhadap Hasina. "Kami ingin pemerintah mengambil inisiatif untuk membawa kembali mantan perdana menteri sesegera mungkin dan meminta pertanggungjawabannya," kata saudara perempuannya, Sumaiya Sarkar.

“Kami menantikan persidangan yang adil.”

ICT adalah pengadilan kejahatan perang yang sangat kontroversial yang dibentuk pemerintah Hasina pada 2010 untuk menyelidiki kekejaman selama perang kemerdekaan tahun 1971 dari Pakistan. Beberapa kasus yang menjeratnya adalah Hasina dituduh mendalangi pembunuhan massal para pengunjuk rasa.

Hasina digantikan oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus. Pelopor keuangan mikro berusia 84 tahun ini memimpin pemerintahan sementara Bangladesh untuk mengatasi tantangan sangat sulit dalam memulihkan lembaga-lembaga demokrasi.

Yunus mengatakan bahwa ia mewarisi sistem administrasi publik dan peradilan yang rusak total dan perlu dirombak untuk mencegah kembalinya sistem otokrasi di masa mendatang.

AL ARABIYA

Pilihan editor: Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berita terkait

Bangladesh Disapu Banjir Bandang, 5 Tewas dan 100 Orang Terkatung-katung

11 hari lalu

Bangladesh Disapu Banjir Bandang, 5 Tewas dan 100 Orang Terkatung-katung

Otoritas setempat khawatir kerusakan akibat banjir bandang bisa meluas sampai merusak lahan pertanian, khususnya sawah

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus Dapat Dukungan Penuh Angkatan Darat Bangladesh

22 hari lalu

Muhammad Yunus Dapat Dukungan Penuh Angkatan Darat Bangladesh

Panglima Angkatan Darat Bangladesh berjanji untuk mendukung pemerintah sementara Muhammad Yunus "apa pun yang terjadi".

Baca Selengkapnya

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

28 hari lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

40 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

41 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

44 hari lalu

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

52 hari lalu

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

52 hari lalu

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ratusan Demonstran Ditangkap dalam Demo Besar Kawal Putusan MK

55 hari lalu

Ratusan Demonstran Ditangkap dalam Demo Besar Kawal Putusan MK

Dalam aksi Kawal Putusan MK, sedikitnya 159 pelajar yang ditangkap di Polres Jaktim dan 27 demonstran lain ditangkap, tapi dibantah Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

58 hari lalu

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal

Baca Selengkapnya