Pengadilan AS Hukum Mantan Menteri Keamanan Meksiko Lebih dari 38 Tahun Penjara

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Oktober 2024 09:45 WIB

Genaro Garcia Luna dihukum pada tahun 2023 karena menerima suap besar-besaran dari kartel narkoba selama masa jabatannya sebagai kepala keamanan publik Meksiko. REUTERS/Tomas Bravo

Pengadilan Federal Amerika Serikat menjatuhkan hukuman lebih dari 38 tahun penjara kepada mantan Menteri Keamanan Publik Meksiko Genaro Garcia Luna pada Rabu atas tuduhan perdagangan narkoba.

Mantan pejabat yang bertanggung jawab atas strategi keamanan publik dan kepolisian Meksiko dari 2006 hingga 2012, dijatuhi hukuman 466 bulan dan diperintahkan untuk membayar denda US$2 juta karena hubungannya dengan Kartel Sinaloa— yang diberdayakan dan dilindungi oleh Garcia Luna selama 10 tahun.

Garcia Luna ditangkap pada Desember 2019 di Kota Dallas, Texas, AS, di mana dia dituduh berkonspirasi dengan Kartel legendaris Sinalo. Kartel yang kemudian dipimpin oleh Joaquin "El Chapo" Guzman Loera dan Ismael "El Mayo" Zambada Garcia ini menyelundupkan narkotik<!--more-->a ke dalam AS.

Setelah persidangan selama empat minggu pada Februari 2023, Garcia Luna dinyatakan bersalah karena berkolaborasi dengan kartel, memberikan layanan dan perlindungan sebagai pejabat tinggi pemerintah dengan imbalan suap jutaan dolar AS.

Hukuman tersebut dijatuhkan oleh Hakim Distrik New York Brian Cogan, yang menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada 'El Chapo'.

Advertising
Advertising

“Hukuman terhadap Genaro Garcia Luna hari ini merupakan langkah penting dalam menegakkan keadilan dan supremasi hukum,” kata Jaksa Amerika Serikat Breon Peace dalam siaran persnya.

“Pengkhianatannya terhadap kepercayaan publik dan orang-orang yang telah bersumpah untuk melindunginya mengakibatkan lebih dari 1.100 ton narkotika mematikan masuk ke komunitas kita dan memicu kekerasan yang tak terhitung di sini dan di Meksiko.”

Garcia Luna membantah tudingan tersebut. Pengacaranya mengatakan dakwaan terhadapnya didasarkan pada kebohongan para penjahat yang ingin menghukum upaya pemberantasan narkoba dan menerima keringanan hukuman bagi diri mereka sendiri.

“Tidak ada yang mendukung apa yang diklaim oleh para pembunuh, penyiksa, penipu, dan penyelundup narkotika tentang Genaro Garcia Luna,” kata pengacaranya, Cesar de Castro, dalam argumen penutupnya.

Garcia Luna mengokohkan karir yang sukses di badan keamanan Meksiko, memimpin Polisi Federal yang sudah tidak ada lagi dan memimpin keamanan negara selama enam tahun pada masa pemerintahan Presiden Felipe Calderon Hinojosa.

Sebagai kepala Keamanan Publik pada masa pemerintahan Calderon, mantan presiden dan Garcia Luna meluncurkan strategi penjaga perdamaian yang dikenal sebagai "perang melawan narkoba" untuk memerangi raja narkoba yang sama yang diberdayakan oleh kepala keamanan.

Setelah mundur, dia kemudian pindah ke Florida di mana dia mendirikan bisnis konsultasi.

Pada 2021, pemerintah Meksiko menggugat Garcia Luna dan istrinya di pengadilan Florida, meminta pengembalian dana sebesar US$250 juta yang diduga dicuri dengan menerbitkan kontrak pemerintah ilegal.

Kekerasan Mengerikan

Sementara itu, pemerintah AS awalnya menangkap Garcia Luna pada Desember 2019 atas tuduhan membuat pernyataan palsu dan terlibat dalam konspirasi penyelundupan narkoba.

Jaksa federal AS menuduh bahwa, dengan imbalan jutaan dolar, Garcia Luna memberikan informasi intelijen tentang penyelidikan terhadap kartel Sinaloa, informasi tentang kartel saingannya, dan jalur aman obat-obatan terlarang dalam jumlah besar.

Mereka juga mengatakan bahwa ia memastikan para pengedar narkoba diberitahu sebelum penggerebekan dan menyabotase operasi polisi yang sah yang bertujuan menangkap para pemimpin kartel.

“Sulit untuk melebih-lebihkan besarnya kejahatan yang dilakukan terdakwa, kematian dan kecanduan yang dia fasilitasi, serta pengkhianatannya terhadap rakyat Meksiko dan Amerika Serikat,” tulis jaksa dalam pengajuan pengadilan. “Kejahatannya menuntut keadilan.”

Selama persidangan mantan bos Sinaloa Joaquin “El Chapo” Guzman, pada 2018, seorang mantan anggota kartel bersaksi bahwa dia secara pribadi memberikan setidaknya US$6 juta sebagai pembayaran kepada Garcia Luna, dan bahwa anggota kartel setuju untuk mengumpulkan hingga US$50 juta untuk membayar perlindungannya.

Selama persidangan Garcia Luna sendiri, sejumlah mantan penyelundup dan mantan pejabat Meksiko bersaksi melawan dia, menggambarkan pemborosan yang didanai oleh suap, seperti kebun binatang pribadi dengan singa, kuda nil, harimau putih, dan banyak lagi.

Para saksi juga menceritakan kekerasan mengerikan yang dipicu oleh perdagangan narkoba. Mereka menggambarkan pembunuhan dan penculikan oleh kartel; petugas polisi dibantai; dan saingannya di dunia narkoba dipotong-potong dan dikuliti, mayat mereka dibiarkan tergantung di jembatan.

Jaksa juga mengklaim bahwa Garcia Luna berencana mengganggu saksi sebelum putusan tahun lalu dengan berusaha menyuap atau menyakiti beberapa narapidana di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn, New York, untuk mendukung tuduhan palsu.

Pilihan Editor: Raja Narkoba Paling Kejam Meksiko Ditangkap di AS Saat Baru Mendarat

ANADOLU | AL JAZEERA

Berita terkait

Jokowi Beri Kado untuk Para Pensiunan Menteri: Asuransi Kesehatan sampai Seumur Hidup

39 menit lalu

Jokowi Beri Kado untuk Para Pensiunan Menteri: Asuransi Kesehatan sampai Seumur Hidup

Jokowi meneken Keppres yang memberikan jaminan kesehatan untuk menteri periode 2019-2024 selama 2 kali masa jabatan sampai seumur hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: 108 Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo, Smelter Gresik Kebakaran Freeport Minta Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang

1 jam lalu

Terkini: 108 Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo, Smelter Gresik Kebakaran Freeport Minta Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan membantunya dalam kabinet pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

2 jam lalu

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

PM Justin Trudeau menuduh New Delhi mendalangi kekerasan di negaranya, setelah Kanada-India saling mengusir diplomat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

3 jam lalu

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

Sedikitnya 16 orang, termasuk seorang wali kota, tewas dalam serangan udara Israel terhadap kantor pusat kota di sebuah kota di Lebanon selatan

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

3 jam lalu

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel

Baca Selengkapnya

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

4 jam lalu

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan

Baca Selengkapnya

Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

6 jam lalu

Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur belum dapat diadopsi adalah karena Rusia menyebut ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen itu

Baca Selengkapnya

Ini Daftar 108 Nama Calon Pengisi Kabinet Prabowo Subianto

6 jam lalu

Ini Daftar 108 Nama Calon Pengisi Kabinet Prabowo Subianto

Presiden terpilih Prabowo secara total telah berbincang dengan 108 tokoh dalam upaya menjaring orang yang akan mengisi kabinet pemerintahannya nanti.

Baca Selengkapnya

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

20 jam lalu

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

21 jam lalu

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

Donald Trump memuji Elon Musk sebagai seorang pengusaha hebat dan jago menghemat biaya, yang diyakini Trump bisa memenangkan pemilu untuknya.

Baca Selengkapnya