Dalam Waktu Sangat Dekat, UNRWA Kemungkinan Tidak Dapat Beroperasi Lagi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 17 Oktober 2024 04:05 WIB

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pengungsi PBB (UNRWA) hampir mendekati titik puncak operasinya di Jalur Gaza karena kondisi yang semakin rumit, kata kepalanya pada Rabu, 16 Oktober 2024. "Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa kami mungkin akan mencapai titik di mana kami tidak akan mampu lagi beroperasi," kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

"Kami sudah sangat dekat dengan titik puncak yang mungkin terjadi. Kapan itu akan terjadi? Saya tidak tahu. Namun kami sudah sangat dekat dengan hal itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa badan tersebut menghadapi kombinasi ancaman finansial dan politik terhadap keberadaannya, selain kesulitan dalam operasi sehari-hari, karena bantuan semakin dibutuhkan untuk menghadapi ancaman penyakit dan kelaparan.

Dia mengatakan bahwa ada risiko yang nyata, menjelang musim dingin, dengan sistem kekebalan tubuh manusia yang melemah, kelaparan atau malnutrisi akut dapat menjadi sebuah kemungkinan.

UNRWA menyediakan pendidikan, kesehatan dan bantuan bagi jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah.

Advertising
Advertising

UNRWA minta akses media internasional ke Gaza dibuka

Lazzarini juga menyerukan agar organisasi-organisasi media internasional diberikan akses ke Gaza untuk melaporkan situasi yang semakin mengerikan di sana.

Dalam sebuah konferensi pers di Berlin, ia mengatakan, "sebagian besar informasi yang kami terima berasal dari ... wartawan lokal atau organisasi yang beroperasi di Gaza".

Lazzarini mengatakan bahwa karena ada begitu banyak jenis narasi yang berbeda tentang perang, "sangat penting ... bahwa kami terus meminta kehadiran dan semua akses jurnalis internasional".

Pada bulan Februari, lebih dari 50 jurnalis penyiaran internasional menandatangani sebuah surat terbuka kepada pihak berwenang Israel dan Mesir untuk menyerukan "akses bebas dan tak terbatas ke Gaza untuk semua media asing".

Israel melancarkan serangan terhadap Hamas setelah kelompok militan Palestina itu memimpin serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang di Gaza, menurut penghitungan Israel. Lebih dari 42.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan tersebut, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Para pemimpin Israel pada bulan Januari menuduh staf UNRWA berkolaborasi dengan militan Hamas di Gaza, sehingga beberapa donor menangguhkan pendanaannya, meskipun banyak dari keputusan tersebut yang kemudian dibatalkan. PBB meluncurkan penyelidikan atas tuduhan Israel dan memberhentikan sembilan stafnya.

REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Ini Alasan Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Berita terkait

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

28 menit lalu

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

PM Irlandia Simon Harris mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa berkewajiban meninjau perjanjian yang mendefinisikan hubungan dagang dengan Israel

Baca Selengkapnya

Makanan dan Obat-obatan di Rumah Sakit Gaza Menipis

1 jam lalu

Makanan dan Obat-obatan di Rumah Sakit Gaza Menipis

Serangan Israel terhadap Gaza berdampak pada menipisnya makanan dan obat-obatan di rumah sakit di Gaza

Baca Selengkapnya

Analis: Israel Berusaha Paksakan 'Realitas Keamanan Baru' di Timur Tengah

8 jam lalu

Analis: Israel Berusaha Paksakan 'Realitas Keamanan Baru' di Timur Tengah

Israel tidak memiliki rencana untuk perang di Gaza dan sekarang Lebanon, namun mencoba untuk "memaksakan realitas keamanan baru di seluruh wilayah".

Baca Selengkapnya

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

20 jam lalu

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

AS mengatakan israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer dari AS akan diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Pesan Terakhir Shaaban Al-Dalu, Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-hidup oleh Bom Israel

20 jam lalu

Pesan Terakhir Shaaban Al-Dalu, Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-hidup oleh Bom Israel

Shaaban Al-Dalu adalah pemuda Palestina yang kematiannya disaksikan seluruh dunia lewat video yang viral setelah tendanya dibom Israel

Baca Selengkapnya

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

1 hari lalu

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

Israel kembali menyerang kamp pengungsi di Gaza dan menargetkan warga sipil.

Baca Selengkapnya

Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

1 hari lalu

Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

Israel mulai kehilangan dukungan dari Eropa ketika sengaja menyerang posisi pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dan melukai beberapa personel.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

1 hari lalu

Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

Kementerian Pendidikan Palestina menyebutkan bahwa sejak agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat 7 Oktober lalu, sebanyak 11.406 siswa tewas

Baca Selengkapnya

Menlu Austria: Israel Langgar Hukum Internasional dalam Serangan ke Pasukan Perdamaian PBB

1 hari lalu

Menlu Austria: Israel Langgar Hukum Internasional dalam Serangan ke Pasukan Perdamaian PBB

Austria, salah satu sekutu terdekat Israel, meluapkan kemarahannya atas serangan terhadap pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

2 hari lalu

Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit dan sebuah sekolah di Gaza

Baca Selengkapnya