Menhan Israel Klaim Calon Bos Baru Hizbullah Sudah Tewas

Reporter

Tempo.co

Selasa, 8 Oktober 2024 20:37 WIB

Pendukung Hizbullah membawa bendera dan spanduk yang menggambarkan pejabat senior Hizbullah Sayyed Hashem Safieddine selama protes di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 18 Oktober 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa calon pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine kemungkinan besar telah tewas dalam serangan di Beirut pekan lalu, Safieddine diprediksi akan menggantikan Hassan Nasrallah yang tewas terbunuh.

“Hizbullah adalah organisasi tanpa pemimpin, Nasrallah disingkirkan, penggantinya mungkin juga disingkirkan. Ini berdampak dramatis pada semua yang terjadi. Tidak ada yang mengambil keputusan, tidak ada yang bertindak,” kata Gallant saat berkunjung ke Komando Utara IDF.

Ia menambahkan bahwa kemampuan daya tembak Hizbullah juga telah mengalami pukulan berat. "Tindakan yang kami ambil sedang diamati di seluruh Timur Tengah. Ketika asap di Lebanon menghilang, mereka akan menyadari di Iran bahwa mereka telah kehilangan aset yang paling berharga, yaitu Hizbullah," katanya.

Di tengah ketidakpastian tentang kabar Hashem Safieddine, Hizbullah menawarkan gencatan senjata dengan Israel. Dalam pidato yang disiarkan televisi, wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan dia mendukung upaya untuk mengamankan gencatan senjata. Untuk pertama kalinya dia tidak menyebutkan berakhirnya perang di Gaza sebagai prasyarat untuk menghentikan pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel.

Qassem mengatakan Hizbullah mendukung upaya Ketua Parlemen Nabih Berri, sekutu Hizbullah, untuk menghentikan pertempuran. Perang antara Hizbullah dengan Israel meningkat dalam beberapa minggu terakhir dengan serangan darat Israel dan terbunuhnya para pemimpin tinggi Hizbullah.

Advertising
Advertising

"Kami mendukung aktivitas politik yang dipimpin Berri dengan judul gencatan senjata," kata Qassem dalam pidatonya yang disiarkan televisi selama 30 menit.

Tidak jelas apakah ini menandakan adanya perubahan sikap. Setahun terakhir kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka berperang untuk mendukung Palestina selama perang Israel-Hamas di Gaza, dan tidak akan berhenti tanpa gencatan senjata di sana.

Berbicara di depan tirai dari lokasi yang dirahasiakan, Qassem mengatakan konflik dengan Israel adalah perang tentang siapa yang menangis lebih dulu, dan Hizbullah tidak akan menangis lebih dulu. Kemampuan kelompok itu tetap utuh meskipun mendapat "pukulan menyakitkan" dari Israel.

"Kami menyerang mereka. Kami menyakiti mereka dan kami akan memperpanjang waktu. Puluhan kota berada dalam jangkauan rudal perlawanan. Kami jamin kemampuan kami baik-baik saja," kata Qassem.

Pidatonya yang disiarkan televisi muncul 11 hari setelah pembunuhan Nasrallah. Israel terus menekan Hizbullah pada hari Selasa dengan membunuh salah satu tokoh seniornya dan meluncurkan operasi baru di Lebanon selatan.

REUTERS | TIMES OF ISRAEL

Pilihan editor: Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

Berita terkait

Hashem Safieddine, Sepupu Hassan Nasrallah Calon Pemimpin Hizbullah

25 menit lalu

Hashem Safieddine, Sepupu Hassan Nasrallah Calon Pemimpin Hizbullah

Seperti Hassan Nasrallah, Hashem Safieddine adalah seorang ulama yang mengenakan sorban hitam.

Baca Selengkapnya

Iqbaal Ramadhan Peringati Setahun Serangan ke Gaza, Kecam Pihak Netral dan Bungkam

3 jam lalu

Iqbaal Ramadhan Peringati Setahun Serangan ke Gaza, Kecam Pihak Netral dan Bungkam

Iqbaal Ramadhan mengecam kembali serangan Israel ke Palestina. Ia juga mengutuk pihak yang memilih netral dan bungkam.

Baca Selengkapnya

Israel Sebut Hizbullah 'Babak Belur dan Hancur' sejak Hassan Nasrallah Terbunuh

3 jam lalu

Israel Sebut Hizbullah 'Babak Belur dan Hancur' sejak Hassan Nasrallah Terbunuh

Wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan kelompoknya siap mendukung gencatan senjata Lebanon, tanpa menyinggung soal Gaza.

Baca Selengkapnya

Perintah Evakuasi: Taktik 'Moral' Israel di Lebanon dan Gaza

5 jam lalu

Perintah Evakuasi: Taktik 'Moral' Israel di Lebanon dan Gaza

Israel menggunakan taktik yang sama saat akan menyerang sasarannya di Lebanon dan Gaza: memberikan peringatan untuk evakuasi.

Baca Selengkapnya

Iran Ingatkan Israel Jangan Menyerang, akan Dibalas Lebih Kuat

6 jam lalu

Iran Ingatkan Israel Jangan Menyerang, akan Dibalas Lebih Kuat

Iran mengancam akan menyerang balik Israel dengan intensitas yang lebih kuat bila diserang.

Baca Selengkapnya

Israel Tangkap Lagi 30 Warga Palestina di Tepi Barat

7 jam lalu

Israel Tangkap Lagi 30 Warga Palestina di Tepi Barat

Setidaknya 11.200 warga Palestina ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak tahun lalu, menurut data Palestina

Baca Selengkapnya

Setahun Genosida Israel, 1 dari 55 Warga Palestina di Gaza Tewas Terbunuh

7 jam lalu

Setahun Genosida Israel, 1 dari 55 Warga Palestina di Gaza Tewas Terbunuh

Selama setahun terakhir, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 41.615 warga Palestina yang tinggal di Gaza, setara dengan 1 dari setiap 55 orang

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Fadi-1, Rudal yang Ditembakkan Hizbullah ke Pangkalan Militer Haifa Israel

7 jam lalu

Spesifikasi Fadi-1, Rudal yang Ditembakkan Hizbullah ke Pangkalan Militer Haifa Israel

Hizbullah menyatakan bahwa mereka menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal Fadi-1.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin: Hamas akan Bangkit Seperti Burung Phoenix dari Abu

8 jam lalu

Eks Pemimpin: Hamas akan Bangkit Seperti Burung Phoenix dari Abu

Setahun perang dengan Israel, eks pemimpin sebut Hamas tak akan mati.

Baca Selengkapnya

Israel Luncurkan Serangan Darat ke Barat Daya Lebanon

8 jam lalu

Israel Luncurkan Serangan Darat ke Barat Daya Lebanon

Israel meluncurkan serangan darat ke Lebanon barat daya padahal PBB telah meminta agar pihak bertikai mencari solusi diplomatik

Baca Selengkapnya