Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Sabtu, 5 Oktober 2024 08:08 WIB

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan Iron Dome atau Kubah Besi, sistem pertahanan udara paling canggih Israel, “lebih rapuh daripada kaca” dalam rapat kabinet pada Rabu, 2 Oktober 2024. Iron Dome yang dirancang untuk menangkis berbagai serangan udara itu gagal mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Iran ke wilayah pendudukan Israel di Palestina. Rekaman video menunjukkan proyektil tersebut telah menghujani dan mengenai target yang dituju.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan operasi True Promise 2 dengan meluncurkan lebih dari 180 rudal jarak jauh ke Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024. IRGC menyatakan 90 persen serangan itu mencapai target yang ditentukan, termasuk markas besar Mossad dan pangkalan udara Israel di Nevatim. Operasi ini sebagai bentuk balasan atas pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyah, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.

Apa itu Iron Dome Israel

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek, peluru artileri, maupun mortar yang ditembakkan dari jarak hingga 72 kilometer. Sistem ini bertujuan melindungi wilayah sipil di berbagai serangan tersebut. Melansir Al Jazeera, sistem Iron Dome dapat membedakan apakah roket akan jatuh di area padat penduduk atau akan jatuh di medan terbuka tanpa membahayakan.

Israel mulai membangun Iron Dome setelah perang dengan Hizbullah Libanon pada 2006, di mana 4.000 roket menghujani wilayah utara negara itu hingga menewaskan 44 orang. Iron Dome dirakit oleh perusahaan Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries. Sistem ini dikembangkan sejak 2007. Uji coba terakhir Iron Dome rampung pada 2010 dan mulai beroperasi pada Maret 2011. Intersepsi pertamanya dilakukan terhadap roket dari Gaza pada April 2011.

Advertising
Advertising

Iron Dome didanai bersama oleh Israel dan Amerika. Israel menyediakan pendanaan dan pengembangan awal, yang memungkinkan penerapan dua sistem Iron Dome pertama. Pada 2010, pemerintah AS menyumbangkan 205 juta dolar AS untuk pengembangannya. Pada 2011, Haaretz, menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa Israel menginvestasikan USD 1 miliar dolar untuk baterai Iron Dome.

Selanjutnya pada 2012, pemerintah Amerika menyetujui paket tambahan senilai 70 juta dolar AS untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Pada 2014, subkomite pertahanan Alokasi Senat AS setuju untuk menyediakan 351 dolar AS juta bagi Israel untuk mengamankan sistem Iron Dome.

Israel menyelesaikan pemutakhiran Iron Dome untuk membantu penggunaan rudal dan kendaraan udara tak berawak pada Maret 2021. Israel memverifikasi kemampuan sistem pertahanan udaranya dalam uji coba yang mencakup serangan roket dan rudal, serta pesawat tak berawak secara bersamaan.

Cara Kerja Iron Dome

Iron Dome menggunakan radar multi-misil untuk mendeteksi jalur roket. Pusat komando dan kontrol sistem menganalisis lintasan roket dan area perkiraan pendaratannya. Komponen kecerdasan buatan dari sistem tersebut menentukan apakah orang akan berada dalam bahaya akibat misil yang datang. Jika sebuah misil tidak dianggap sebagai ancaman, maka sistem akan membiarkan roket itu mendarat.

Dikutip dari rtx.com, Iron Dome efektif siang atau malam dan dalam segala kondisi cuaca termasuk awan rendah, hujan, badai debu, dan kabut. Sistem ini dilengkapi peluncur multimisi pertama yang dirancang untuk menembakkan berbagai rudal pencegat. Iron Dome melindungi dengan masing-masing baterai terdiri dari tiga hingga empat peluncur stasioner, 20 rudal Tamir, dan radar medan perang. Setiap baterai dapat mempertahankan hingga hampir 60 mil persegi, dan ditempatkan secara strategis di sekitar kota.

Adapun setiap roket pencegat berharga sekitar USD 95.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar. Israel biasanya memanfaatkan Iron Dome hanya untuk roket yang ditujukan ke daerah pemukiman daripada tempat terbuka. Sebab, biaya pembangunan kembali infrastruktur kota yang rusak akibat roket seringkali melebihi biaya penggunaan Iron Dome.

KHUMAR MAHENDRA | DEWI RINA CAHYANI | ANDIKA DWI | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA | RTX.COM | ALJAZEERA

Pilihan Editor: Presiden Iran: Iron Dome Lebih Rapuh daripada Kaca

Berita terkait

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

2 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

6 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

8 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

16 jam lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

17 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

17 jam lalu

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

Di tengah-tengah kabar ia disembunyikan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul dalam khotbah Jumat di Teheran.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

18 jam lalu

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

Berikut perbandingan kekuatan persenjataan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan udara Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

19 jam lalu

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

IDF menuduh Iran menggunakan wilayah perbatasan untuk mengirimkan peralatan militer ke Lebanon.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

20 jam lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya