5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

Sabtu, 5 Oktober 2024 07:07 WIB

Sebuah keluarga berduka di depan ruang kelas di mana seorang guru muda ditemukan tewas pada bulan Juli karena bunuh diri, di sebuah sekolah dasar di Seoul, Korea Selatan, 4 September 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus bunuh diri yang dilakukan remaja di Korea Selatan meningkat. Ditengarai, yang jadi pemicu peningkatan kasus itu gangguan kesehatan mental dan konflik interpersonal. Mengutip Korea Herald, data dari Kementerian Kesehatan Korea Selatan menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah remaja di bawah usia 20 tahun yang dilarikan ke rumah sakit akibat percobaan bunuh diri.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Partai Demokrat Korea Selatan, Park Hee Sung mengatakan pemerintah perlu memperluas perawatan darurat dan tindak lanjut terhadap upaya percobaan bunuh diri. "Penting untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan pelaku percobaan bunuh diri mendapat perawatan lanjutan," ujarnya, pada 28 September 2024, dikutip dari Korea Herald.

Fakta Bunuh Diri Meningkat di Korea Selatan

1. Percobaan Bunuh Diri Meningkat

Dikutip dari Korea Herald, Park Hee-Sung mengatakan angka percobaan bunuh diri pada usia di bawah 10 tahun mengalami peningkatan, dari 12 persen pada 2019 menjadi 16,7 persen pada 2023. Sementara itu, pada 2019, terdapat 35 persen atau 21.545 remaja yang dilarikan ke unit gawat darurat akibat percobaan bunuh diri. Lalu pada 2023, jumlahnya melonjak menjadi 43,3 persen, atau 30.665 orang.

Advertising
Advertising

Adapun berdasarkan jenis kelamin, perempuan melakukan percobaan bunuh diri dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Pada 2023 saja, percobaan bunuh diri di kalangan perempuan sebesar 64,8 persen, sedangkan laki-laki 35,2 persen.

2. Gangguan Mental

Data Kementerian Kesehatan Korea Selatan menunjukkan 36,7 persen percobaan bunuh diri disebabkan oleh gangguan kesehatan mental. Adapun 18,9 persen disebabkan konflik interpersonal dan 10,6 persen pertengkaran. Selain itu, masalah terkait pekerjaan, sekolah, budaya, dan ekonomi juga menjadi faktor yang berkontribusi.

Dikutip dari statista.com, tingginya tekanan di Korea Selatan berasal dari budaya negara yang kompetitif. Karena itu, kesuksesan dianggap berkontribusi terhadap peningkatan angka bunuh diri di kalangan remaja dan dewasa muda. Selain itu, menurut survei pada 2023, hampir 43 persen siswa SMP dan SMA berencana bunuh diri karena tekanan akademis.

3. 13.000 Orang Bunuh Diri Pada 2022

Dikutip dari Antara, Hampir 13.000 orang Korea Selatan melakukan bunuh diri pada 2022. Angka tersebut sedikit turun pada tahun 2022, tetapi masih termasuk tinggi di antara negara-negara maju, menurut laporan Yonhap News, mengacu pada data badan statistik Korea (Statistics Korea). Adapun berdasarkan data, sebanyak 24,1 dari setiap 100.000 orang melakukan bunuh diri di Korea Selatan.

"Bunuh diri berkaitan erat dengan kualitas hidup individu. Angka bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan perubahan atau ketidakstabilan sosial yang drastis sehingga mewakili ciri struktural masyarakat dan kesatuan sosial," kata Statistics Korea dalam laporannya, disadur dari Antara.

4. Menyerang Public Figure

Kasus bunuh diri di Korea Selatan kerap terjadi pada public figure. Pada Desember 2023, bintang film Parasite, Lee Sun-kyun memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Pada Desember 2017, superstar Kim Jong-hyun bunuh diri pada usia 27 tahun. Dua tahun kemudian penyanyi K-pop Sulli, mantan anggota band f(x), ditemukan tewas di rumahnya karena bunuh diri.

Sekitar enam minggu kemudian, Goo Hara, mantan anggota girl band Kara tewas karena menderita depresi. Pada April 2024, Moon Bin, anggota boyband Astro, tewas pada usia 25 tahun. Pada 2021, tingkat bunuh diri di Korea Selatan adalah 26 dari setiap 100.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan negara tersebut.

5. 14.000 Orang Bunuh Diri pada 2018

Selama 10 tahun terakhir, angka bunuh diri wanita muda Korea Selatan meningkat sekitar lima persen per tahun. Menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di negara-negara industri maju, dengan sekitar 14.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri pada 2018. Adapun faktor yang mendorong fenomena ini termasuk kemiskinan, pengangguran, ketidaksetaraan gender, kekerasan berbasis gender, konflik generasi, rumah tangga, pola asuh, kesejahteraan sosial yang tidak memadai, dan persaingan.

KHUMAR MAHENDRA | DEWI RINA CAHYANI | DW | ANTARA | KOREAHERALD.COM | STATISTA.COM

Pilihan Editor: Dijenguk Keluarga, Sean 'Diddy' Combs Tak Lagi dalam Pengawasan Bunuh Diri

Berita terkait

Mengenal ZEROBASEONE yang Gelar Tur Perdana TIMELESS WORLD Akhir Oktober di Indonesia

15 jam lalu

Mengenal ZEROBASEONE yang Gelar Tur Perdana TIMELESS WORLD Akhir Oktober di Indonesia

Konser perdana ZEROBASEONE di Indonesia dijadwalkan berlangsung di ICE BSD City Hall 5-6 pada 26 Oktober 2024. Ini profil K-pop ZB1.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Ilsan, Tempat RM BTS Dibesarkan

15 jam lalu

5 Destinasi Wisata Ilsan, Tempat RM BTS Dibesarkan

Ilsan menawarkan beragam destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Dari taman buatan terbesar di Asia hingga akuarium dan kebun binatang

Baca Selengkapnya

Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

20 jam lalu

Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

Lukman Leongarga memproyeksi kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina masih jadi stimulus positif bagi perkembangan harga emas.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

1 hari lalu

Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Jurgen Klinsmann, baru-baru ini memberikan pandangannya tentang kehadiran pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

1 hari lalu

Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

Pelemahan rupiah diprediksi berlanjut hingga Jumat imbas konflik antara Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

1 hari lalu

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

Jusuf Kalla menyebut tiga tokoh utama yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina antara lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

1 hari lalu

6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

Dalam survei baru yang diadakan Agoda pada Agustus 2024, Korea Selatan menjadi destinasi teratas untuk wisata kuliner di Asia.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

1 hari lalu

Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

Drama dan film Korea Selatan sering kali menonjolkan pengalaman kuliner unik yang membuat penontonnya tertarik

Baca Selengkapnya

Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

2 hari lalu

Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

Berdasarkan keterangan ahli dan para saksi, peristiwa ini murni kasus KDRT suami terhadap istrinya di Cipondoh, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

2 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya