Presiden Iran Salahkan Standar Ganda Barat sebagai Akar Penyebab Perang

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 24 September 2024 02:05 WIB

Warga Palestina memeriksa kerusakan di sekolah yang menjadi tempat penampungan warga setelah terkena serangan Israel di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza, 22 September 2024. Militer Israel mengatakan bahwa serangannya menargetkan militan yang beroperasi dari kompleks tersebut. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengkritik standar ganda Barat pada Senin, 23 September 2024, dan menyatakan bahwa hal itu merupakan hasil dari pertumpahan darah dan peperangan global.

"Daripada pertumpahan darah, perang, dan pembantaian, kita seharusnya membangun dunia di mana semua manusia dapat hidup dengan nyaman, tanpa memandang warna kulit, ras, etnis, dan wilayah tempat tinggal mereka," katanya setibanya di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York.

"Dan sayangnya, dunia yang kita tinggali saat ini tidak seperti itu. Ada beberapa standar ganda," kata Pezeshkian.

Pernyataan presiden Iran tersebut muncul di tengah-tengah dukungan militer dan politik Amerika Serikat dan beberapa negara Barat terhadap Israel dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza, serta agresi pendudukan di Tepi Barat, Lebanon, dan negara-negara lain di wilayah tersebut.

Pezeshkian menyatakan bahwa ia akan menyampaikan "pesan Iran mengenai perdamaian dan keamanan" ketika berada di New York, di mana ia diharapkan untuk berpidato di sesi ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).

Advertising
Advertising

Ia menambahkan bahwa pesan tersebut mirip dengan "slogan yang telah diadopsi oleh PBB tahun ini juga."

Presiden mengacu pada tema KTT tahun ini yaitu "Tidak meninggalkan siapa pun: Bertindak bersama untuk kemajuan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan martabat manusia untuk generasi sekarang dan yang akan datang."

Sebelum berangkat ke New York, Pezeshkian berharap dapat menyuarakan "suara rakyat negara kita dan juga suara [mereka yang mendukung] pencarian hak dan pengejaran keadilan."

Respons yang Tak Sama atas Ukraina dan Gaza

Beberapa bulan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, juga menuduh negara-negara Barat memiliki standar ganda. Ia menyatakan keprihatinannya itu pada Forum Ekonomi Dunia yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi.

Dengan perang brutal yang terjadi di Gaza dan Ukraina, Menteri Luar Negeri berpendapat bahwa dukungan Barat untuk negara Eropa yang dilanda perang, yang melekat dalam hal penghormatan terhadap hukum internasional, tidak ada dalam hal pelanggaran hukum internasional di Gaza.

"Banyak negara Barat ragu-ragu untuk menggunakan bahasa yang sama terhadap pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, misalnya, yang dengan mudah kita terapkan ketika hukum tersebut dilanggar oleh Rusia di Ukraina," kata Eide.

Selain itu, kelompok hak asasi manusia Amnesty International juga menuduh pemerintah-pemerintah Barat yang mendukung invasi Israel ke Gaza memiliki standar ganda.

Sekretaris Jenderal kelompok ini mengatakan bahwa negara-negara Barat mendukung Ukraina karena negara tersebut diinvasi oleh Rusia, namun tidak mendukung Gaza yang diinvasi oleh Israel.

"Hal ini tercermin saat ini dalam standar ganda yang kita saksikan: blok Barat menuntut agar kita semua bergegas membela Ukraina sebagaimana mestinya, karena Ukraina telah diserang oleh Rusia dan mereka sangat menderita di Ukraina; dan pada saat yang sama mengatakan kepada kita untuk tidak bertindak atas pengeboman berkali-kali dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Gaza. Standar ganda dari pemerintah-pemerintah tersebut, menurut saya, adalah ancaman yang lebih besar terhadap hak asasi manusia saat ini," kata Agnès Callamard dalam ajang Forum Perdamaian Paris, 9 Agustus 2024.

Amnesty telah menyerukan gencatan senjata di Gaza, seperti halnya banyak negara di seluruh dunia.

AL MAYADEEN | ANADOLU

Pilihan Editor: Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

Berita terkait

Top 3 Dunia: Pilot Susi Air hingga Hizbullah-Israel Saling Serang

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Pilot Susi Air hingga Hizbullah-Israel Saling Serang

Berita Top 3 Dunia pada Senin 23 Septeber 2024 diawali oleh keluarga pilot Susi Air yang baru saja bebas dari penyanderaan di Papua

Baca Selengkapnya

Setelah Serangan terhadap Hizbullah, Garda Revolusi Iran Larang Penggunaan Alat Komunikasi

3 jam lalu

Setelah Serangan terhadap Hizbullah, Garda Revolusi Iran Larang Penggunaan Alat Komunikasi

Garda Revolusi Iran melarang anggotanya menggunakan alat komunikasi apa pun setelah gelombang serangan pager dan walkie-talkie terhadap Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Cina Meminta Warganya di Israel untuk Pergi Secepatnya

6 jam lalu

Cina Meminta Warganya di Israel untuk Pergi Secepatnya

Kedutaan Besar Cina di wilayah Israel meminta warganya untuk "pulang atau pindah ke daerah yang lebih aman sesegera mungkin."

Baca Selengkapnya

Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

8 jam lalu

Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Israel berupaya memperluas konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

12 jam lalu

Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

Lebanon mengatakan pada Senin 23 September 2024 bahwa sedikitnya 100 orang telah tewas akibat rentetan serangan Israel di selatan negara itu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa baik Israel maupun kelompok Palestina Hamas tidak tertarik pada gencatan senjata di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

13 jam lalu

Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

Presiden AS Joe Biden menyatakan kekhawatirannya atas peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon beberapa waktu terakhir

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Gaza Terancam Kematian pada Musim Dingin

17 jam lalu

Ribuan Warga Gaza Terancam Kematian pada Musim Dingin

Otoritas Palestina memperingatkan potensi kematian ribuan orang di Jalur Gaza bagian utara akibat cuaca dingin dan kurangnnya pemanas di musim dingin

Baca Selengkapnya

Hizbullah dan Tentara Israel Saling Serang, Tel Aviv Janji Tak akan Mundur

20 jam lalu

Hizbullah dan Tentara Israel Saling Serang, Tel Aviv Janji Tak akan Mundur

Pperasi militer Israel akan berlanjut sampai kondisi aman bagi warga diperbatasan Israel Lebanon untuk kembali

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tentara Israel Serbu Al Jazeera, Serangan Balasan Hizbullah

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Tentara Israel Serbu Al Jazeera, Serangan Balasan Hizbullah

Top 3 dunia kemarin adalah tentara Israel menutup kantor Al Jazeera, Hizbullah balas menyerang Israel hingga ekspor pasir laut ke Singapura.

Baca Selengkapnya