Profil Anura Kumara Dissanayake, Presiden Terpilih Sri Lanka tanpa Dinasti Politik

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 23 September 2024 10:20 WIB

Anura Kumara Dissanayake, kandidat presiden dari National People's Power, berbicara kepada para pendukungnya selama rapat umum kampanye menjelang pemilihan presiden, di pinggiran Kolombo, Sri Lanka, 18 September 2024. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai politisi, Anura Kumara Dissanayake tidak memiliki privilese. Ia bukan anak presiden, keluarganya bukan dari kalangan politisi terkemuka. Ia datang dari keluarga menengah ke bawah. Namun, kebijakan anti-kemiskinan yang berhaluan kiri dan janjinya untuk memerangi korupsi telah memberinya kemenangan pada Minggu, 22 September 2024, dalam pemilihan presiden Sri Lanka. Ia mengalahkan para kandidat dari kalangan dinasti politik.

Meskipun partai Janatha Vimukthi Peremuna (JVP) yang dipimpinnya hanya memiliki tiga kursi di parlemen, kandidat berusia 55 tahun ini terdongkrak oleh janji-janjinya untuk melakukan tindakan-tindakan antikorupsi yang keras dan skema kesejahteraan yang lebih besar.

Siapa Anura Kumara Dissanayake?

Anura Kumara Dissanayake lahir pada 24 November 1968. Ia berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah di desa Thambuttegama di distrik Anuradhapura, sekitar 170 km jauhnya dari ibu kota Kolombo. Ayahnya adalah seorang petaruh harian dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Pada usia empat tahun, mereka pindah ke Kekirawa dan Dissanayake menjadi siswa pertama dari sekolahnya yang berhasil masuk ke universitas untuk mendalami ilmu fisika.

Advertising
Advertising

Dia muncul sebagai pemimpin mahasiswa pada tahun 1990-an dengan bergabung dengan pemberontakan bersenjata anti-pemerintah JVP antara tahun 1987 dan 89 melawan rezim "imperialis dan kapitalis" dari Presiden Jayawaardene dan R Premadasa.

Ia ditunjuk sebagai organisator nasional dari Organisasi Pemuda Sosialis, sayap pemuda JVP. Ia bergabung dengan badan pembuat keputusan JVP, politburo pada tahun 1998.

Dia menjadi terkenal ketika dia bertarung dalam pemilihan Parlemen dari distrik Karunegala dan terpilih kembali. dia diangkat menjadi menteri Kabinet dalam pemerintahan Presiden Chandrika Bandaranaike Kumaratunga, sebagai bagian dari pemerintahan koalisi.

Pada Januari 2014, Dissanayake menjadi pemimpin Janatha Vimukthi Peramuna (JVP), menggantikan Somawansa Amarasinghe. Pada pemilihan umum 2015, Dissanayake mencalonkan diri dari distrik Colombo dan memenangkan kursi di Parlemen. Setelah kemenangannya, ia menjabat sebagai Ketua Oposisi. Pada pemilihan presiden 2019, Dissanayake kembali mencalonkan diri namun hanya mendapatkan sekitar 3% suara.

Siapa yang dikalahkannya dalam perebutan kursi presiden?

Dissanayake, yang dikenal sebagai AKD, mengumpulkan 1,27 juta suara lebih banyak dari saingan terdekatnya dan pemimpin oposisi utama Sajith Premadasa. Presiden petahana Ranil Wickremesinghe berada di posisi ketiga.

Premadasa adalah putra mantan Presiden Ranasinghe Premadasa, yang dibunuh saat masih menjabat. Paman Wickremesinghe, J.R. Jayewardene, adalah mantan presiden dan perdana menteri, dan Namal Rajapaksa, putra sulung dari presiden dua periode Mahinda Rajapaksa, juga merupakan salah satu dari 38 kandidat yang bertarung.

"Ada orang-orang yang berpikir bahwa kekuatan keluarga mereka akan memenangkan pemilihan ini, namun pada 21 September, kekuatan keluarga, kekuatan finansial, kekuatan media dan kekuatan negara akan dikalahkan oleh kekuatan rakyat," ujar Dissanayake menjelang pemilihan pada Sabtu. Ia akan mengambil sumpah jabatan pada Senin.

Berita terkait

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

4 hari lalu

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

"Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng," kata Kaesang, usai klarifikasi ke KPK soal dugaan gratifikasi gunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Gerakan Sipil Bisa Cegah Ekspansi Dinasti Politik Jokowi

8 hari lalu

Pengamat Sebut Gerakan Sipil Bisa Cegah Ekspansi Dinasti Politik Jokowi

Pengamat Yoes Kenawas menilai perluasan kekuasaan keluarga atau dinasti politik Presiden Jokowi bisa dicegah melalui gerakan sipil.

Baca Selengkapnya

Nawawi Pomolango Tolak Anggapan KPK Anak Kandung Pemerintahan Megawati

10 hari lalu

Nawawi Pomolango Tolak Anggapan KPK Anak Kandung Pemerintahan Megawati

Nawawi Pomolango mengatakan seharusnya KPK lahir pada Agustus 2001, namun, KPK tak kunjung dibentuk karena banyak pihak tak menginginkannya.

Baca Selengkapnya

Airin tak Terpengaruh Isu Dinasti Politik di Banten

16 hari lalu

Airin tak Terpengaruh Isu Dinasti Politik di Banten

Isu dinasti politik kembali mengemuka di Pilkada Banten. Airin Rachmi Diany tak terpengaruh dengan isu dinasti politik tersebut.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Kekuasaan dalam Pidato di Hadapan Jokowi

18 hari lalu

Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Kekuasaan dalam Pidato di Hadapan Jokowi

Paus Fransiskus menyatakan berbagai ketegangan yang berujung kekerasan kerap timbul karena kekuasaan yang tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Kata KPK hingga Pegiat Antikorupsi Soal Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

19 hari lalu

Kata KPK hingga Pegiat Antikorupsi Soal Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

KPK menegaskan pihaknya memiliki kewenangan mengusut Kaesang.

Baca Selengkapnya

Maarif Institute Sebut Tiga Istilah untuk Gambarkan Politik Indonesia

23 hari lalu

Maarif Institute Sebut Tiga Istilah untuk Gambarkan Politik Indonesia

Maarif Institute gambarkan tiga istilah kondisi politik Indonesia, yaitu oligarki, plutokrasi dan partokrasi. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

12 Keluarga Ratu Atut dengan Jabatan Mentereng di Banten

24 hari lalu

12 Keluarga Ratu Atut dengan Jabatan Mentereng di Banten

Sejumlah keluarga Ratu Atut aktif berpolitik, menjabat posisi mentereng di sejumlah instansi.

Baca Selengkapnya

Diam-diam Sri Mulyani Posting Blusukan dan Tampak Banner Bubur Ayam Dinasti, Warganet: Sindirannya Halus

24 hari lalu

Diam-diam Sri Mulyani Posting Blusukan dan Tampak Banner Bubur Ayam Dinasti, Warganet: Sindirannya Halus

Sri Mulyani membagikan foto saat blusukan di pasar BIntaro lewat postingan di Instagram. Tapi warganet salah fokus dengan banner Bubur Ayam Dinasti.

Baca Selengkapnya

Aksi Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi Kembali Turun ke Jalan, Malioboro Ditutup

27 hari lalu

Aksi Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi Kembali Turun ke Jalan, Malioboro Ditutup

Aksi elemen mahasiswa dan aktivis yang tergabung dalam gerakan Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi kembali turun ke jalan, Selasa 27 Agustus.

Baca Selengkapnya