Hizbullah dan Israel Terus Panas Buntut dari Serangan Ledakan Pager dan Walkie-Talkie

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 23 September 2024 05:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -- Ketegangan baru antara Hizbullah dan Israel semakin memanas di tengah meletusnya perang Gaza. Terutama usai peristiwa ledakan pager dan walkie-talkie milik Hizbullah yang masif akibat ulah Israel.

Permusuhan kedua belah pihak meningkat menyusul serangan udara intensif Israel pada Kamis, 19 September 2024 di beberapa kota di Lebanon Selatan. Serangan ini memperburuk konflik di Lebanon di tengah seruan agar seluruh pihak menahan diri. Seperti diketahui, Hizbullah terlibat baku tembak harian dengan tentara Israel di sepanjang Garis Biru sejak 8 Oktober 2023. Lantas, apa penyebab serangan Hizbullah dan Israel tersebut?

Dikutip dari Antara, ketegangan baru Hizbullah dan Israel terjadi setelah dua gelombang ledakan yang menargetkan perangkat nirkabel di Lebanon. Ini mengakibatkan 37 kematian dan ribuan lainnya cedera.

Seorang reporter Anadolu mengonfirmasi bahwa lebih dari 50 serangan udara terjadi di kota-kota di Lebanon selatan.

Sedangkan Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangkaian serangan di daerah Mahmoudiyeh dekat desa Aaichiyeh dan Kasarat al-Aroosh di daerah Jezzine. “Pesawat musuh Israel meluncurkan 10 rudal ke arah daerah Birket Jabbour,” kata kantor berita tersebut.

Sementara itu, pada Kamis, 19 September 2024, Hizbullah mengatakan bahwa mereka menargetkan situs militer Israel di Metula di bagian utara Israel dengan serangan roket Falaq. Wali Kota Metula mengatakan bahwa roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan mengakibatkan beberapa kebakaran dan menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah-rumah.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, ketegangan antara Israel dan Hizbullah mengikuti gelombang ledakan pada Rabu, 18 September 2024. Serangan tersebut menyasar radio genggam (Walkie-Talkie) yang digunakan oleh Hizbullah di wilayah selatan Lebanon dan di pinggiran selatan Beirut. Serangan itu menewaskan lebih dari 20 orang dan menyebabkan 450 luka-luka.

Radio genggam tersebut dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, sekitar waktu yang sama dengan pembelian pager, kata seorang sumber keamanan. Perangkat-perangkat tersebut, yang tampaknya ICOM V82, secara spontan meledak, dan karena perangkat-perangkat itu mengandung baterai lithium yang sangat mudah terbakar, ledakannya sangat parah.

Adapun serangan tersebut terjadi setelah ribuan pager meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Menurut sejumlah laporan media, pager yang digunakan para anggota Hizbullah merupakan sistem komunikasi tertutup. Sistem tersebut digunakan karena dinilai paling tidak rentan akibat tindakan peretasan atau penyadapan.

Serangan ledakan pager itu mengakibatkan sedikitnya 12 kematian, termasuk dua anak, serta melukai 2.800 orang lainnya dan 300 dalam kondisi kritis. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan penyeranta dan mengancam dengan konsekuensi berat.

Atas kejadian tersebut, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka'. Nasrallah menyampaikan pernyataan tersebut saat pidato yang disiarkan televisi untuk membahas ledakan yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai ribuan orang.

"Kami mengakui bahwa kami telah menerima pukulan telak yang wajar karena kami mengakui keunggulan teknologi Israel, yang didukung oleh AS, NATO, dan Barat," kata Nasrallah. "Musuh Israel berusaha membunuh 5.000 orang hanya dalam waktu dua menit, tanpa mempedulikan apa pun."

Sebagai informasi, rentetan roket Hizbullah ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas dengan serangan Hamas terhadap Israel. Kementerian Luar Negeri Lebanon sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan akibat pengeboman Israel. Di sisi lain, pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sekitar 80.000 penduduk di bagian utara negara itu harus mengungsi akibat penyerangan di Lebanon.

KHUMAR MAHENDRA | ANTARA | SITA PLANASARI | IDA ROSDALINA
Pilihan editor: Siapa Perempuan di Balik Perusahaan Misterius Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon?

Berita terkait

Ini Spesifikasi Roket Fadi-1 dan Fadi-2 yang Diluncurkan Hizbullah

1 jam lalu

Ini Spesifikasi Roket Fadi-1 dan Fadi-2 yang Diluncurkan Hizbullah

Media Hizbullah di Lebanon mengatakan Fadi-1 dan Fadi-2 adalah roket permukaan-ke-permukaan taktis yang digunakan dalam pengeboman jarak jauh.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Soal Serangan Israel di Beirut, Kirim Pesan ke Hizbullah

2 jam lalu

Netanyahu Soal Serangan Israel di Beirut, Kirim Pesan ke Hizbullah

Netanyahu buka suara soal serangan Israel ke Beirut. Ia mengatakan serangan itu adalah untuk mengirim pesan ke Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tentara Israel Serbu Al Jazeera, Serangan Balasan Hizbullah

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Tentara Israel Serbu Al Jazeera, Serangan Balasan Hizbullah

Top 3 dunia kemarin adalah tentara Israel menutup kantor Al Jazeera, Hizbullah balas menyerang Israel hingga ekspor pasir laut ke Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

14 jam lalu

Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

Pada pukul 3 pagi, tentara Israel bersenjata lengkap menyerbu kantor Al Jazeera di Ramallah, mengusir tim keluar.

Baca Selengkapnya

Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria

14 jam lalu

Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria

Hungaria menyatakan telah mewawancarai perempuan yang menjadi bos pembuat pager Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Balas Gempur Israel, Hujani Pangkalan Udara dengan Puluhan Roket

20 jam lalu

Hizbullah Balas Gempur Israel, Hujani Pangkalan Udara dengan Puluhan Roket

Hizbullah membalas serangan Israel dengan menggempur pangkalan udara di timur Haifa dengan puluhan roket.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Bersenjata lengkap Serbu Kantor Al Jazeera, Perintahkan Ditutup

22 jam lalu

Tentara Israel Bersenjata lengkap Serbu Kantor Al Jazeera, Perintahkan Ditutup

Tentara Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat dan memerintahkan penutupan kantor selama 45 hari.

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Usir Israel dari Wilayah Palestina, Apa Saja Poinnya?

23 jam lalu

Resolusi PBB Usir Israel dari Wilayah Palestina, Apa Saja Poinnya?

Majelis Umum mengadopsi resolusi PBB pada Rabu, 18 September, yang menyerukan penghentian pendudukan Israel di wilayah Palestina dalam 1 tahun.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Dikabarkan Jajaki Akuisisi Intel

1 hari lalu

Qualcomm Dikabarkan Jajaki Akuisisi Intel

Qualcomm menjajaki kemungkinan mengakuisisi sebagian bisnis desain Intel dan bahwa unit desain PC-nya menjadi perhatian khusus.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Beirut Sebabkan 37 Orang Tewas, Termasuk Komandan Hizbullah

1 hari lalu

Serangan Israel ke Beirut Sebabkan 37 Orang Tewas, Termasuk Komandan Hizbullah

Israel melancarkan serangan besar-besaran ke ibu kota Lebanon sejak Jumat lalu. Sebanyak 37 orang dilaporkan tewas termasuk anggota Hizbullah.

Baca Selengkapnya