Mantan Bos Mossad: Pemerintah Israel Lebih Pilih Balas Dendam daripada Bebaskan Sandera

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 23 September 2024 02:10 WIB

Demonstran menggelar aksi protes terhadap pemerintah dan menunjukkan dukungan bagi para sandera yang diculik selama serangan mematikan pada 7 Oktober, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 2 September 2024. Unjuk rasa ini menjadi demonstrasi anti pemerintah terbesar di Israel sejak perang Gaza dimulai hampir 11 bulan lalu. REUTERS/Florion Goga

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan kepala dinas mata-mata Israel, Mossad, menuduh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memprioritaskan balas dendam daripada nyawa para sandera Israel yang ditahan di Gaza, menurut sebuah laporan media.

Tamir Pardo, direktur Mossad antara tahun 2011 dan 2016, mengatakan bahwa pemerintah seharusnya menerima tawaran Hamas untuk melakukan pertukaran tawanan pada 8 Oktober 2023.

"Namun, Israel memilih untuk membalas dendam. Mereka tahu bahwa para tawanan tidak dapat dibebaskan melalui serangan militer," kata Pardo dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Israel, Srugim, Minggu, 22 September 2024. Ia menambahkan bahwa Israel sadar bahwa para tawanan akan terbunuh dalam serangan yang sedang berlangsung di Gaza.

"Namun, pemerintah tidak peduli... Alih-alih melakukan balas dendam, pemerintah seharusnya mencapai kesepakatan untuk mengamankan pembebasan para tawanan terlebih dahulu dan kemudian mengejar tujuan-tujuan militer," ujar mantan kepala polisi itu kepada media tersebut.

Pardo mengatakan bahwa pemerintah Israel menyadari bahwa beberapa sandera dapat terbunuh dalam serangan udara yang sedang berlangsung di Gaza.

Advertising
Advertising

"Namun, pemerintah tidak terganggu. Pemerintah justru meluncurkan kampanye untuk meyakinkan publik tentang narasi palsu sebagai kemenangan mutlak," tambahnya.

Negosiasi gencatan senjata tidak langsung dan pertukaran tawanan antara Tel Aviv dan Hamas telah mencapai tahap kritis, karena Netanyahu tetap berkomitmen untuk melanjutkan perang di Gaza dan mengendalikan koridor-koridor utama di bagian selatan dan tengah jalur tersebut, seperti Koridor Philadelphia dan Netzarim. Hamas, di sisi lain, menuntut penarikan Israel sepenuhnya dari Gaza dan kembalinya para pengungsi tanpa batasan.

Israel saat ini menahan setidaknya 9.500 tahanan Palestina di penjara-penjara mereka, sementara diperkirakan ada 101 warga Israel yang ditahan di Gaza. Hamas mengatakan bahwa puluhan sandera telah terbunuh dalam serangan udara Israel.

Israel telah melanjutkan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh dan lebih dari 95.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

AL JAZEERA | ANADOLU

Pilihan Editor: Serangan Israel ke Beirut Sebabkan 37 Orang Tewas, Termasuk Komandan Hizbullah

Berita terkait

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Buka Suara Usai Serangan Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon

1 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Buka Suara Usai Serangan Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah buka suara setelah serangan ledakan pager dan walkie talkie di Lebanon. Ini katanya.

Baca Selengkapnya

Aktor Peraih Oscar Kecam Serangan Tidak Manusiawi Israel ke Gaza

1 hari lalu

Aktor Peraih Oscar Kecam Serangan Tidak Manusiawi Israel ke Gaza

Aktor Spanyol peraih Oscar Javier Bardem mengecam Israel karena melakukan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Ketakutan Menghantui Warga Lebanon Usai Serangkaian Ledakan Pager dan Walkie Talkie

1 hari lalu

Ketakutan Menghantui Warga Lebanon Usai Serangkaian Ledakan Pager dan Walkie Talkie

Serangkaian ledakan pager dan walkie talkie terjadi di wilayah perbatasan Lebanon, bagaimana suasana dan reaksi warga sekitar?

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager dan Walkie Talkie Beruntun Mengguncang Lebanon

1 hari lalu

Ledakan Pager dan Walkie Talkie Beruntun Mengguncang Lebanon

Insiden ledakan pager dan walkie talkie nyaris serentak mengguncang Lebanon dan mengakibatkan banyak korban jiwa, bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

1 hari lalu

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

Menlu Selandia Baru Winston Peters mengatakan Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

2 hari lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

2 hari lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 hari lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

3 hari lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

4 hari lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya