Dubes Ajak Dunia Bersolidaritas untuk Ribuan Tahanan Palestina di Penjara Israel

Selasa, 6 Agustus 2024 20:02 WIB

Tahanan Palestina yang dibebaskan bertemu warga Palestina lainnya setelah meninggalkan penjara militer Israel, Ofer, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 28 November 2023. REUTERS/Ali Sawafta

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengajak komunitas internasional untuk bersolidaritas dengan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Perwakilan RI dan warga Palestina yang menetap di Indonesia berkumpul di gedung Kedutaan Besar Palestina di Jakarta Pusat pada Selasa, 6 Agustus 2024 untuk menunjukkan solidaritas mereka.

Direktur Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri RI, Ahrul Tsani Fathurrahman, berbicara singkat untuk menyampaikan dukungan Indonesia.

“Atas nama Kementerian Luar Negeri, saya ingin menyampaikan rasa solidaritas kepada perjuangan saudara kita di Palestina, khususnya mereka yang memang saat ini menjadi tahanan,” ujarnya. “Kita semua berharap mudah-mudahan para tahanan dapat segera mendapatkan kebebasan dan dapat hidup dengan mulia di tanah mereka, tanah Palestina.”

Al-Shun mengatakan, hari ini dunia harus mengingat pelanggaran dan kejahatan yang telah dilakukan Israel terhadap tahanan Palestina. Ia juga menyerukan komunitas internasional untuk bertindak terhadap serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 39.653 orang.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional hari ini untuk menunjukkan solidaritas penuh dengan tahanan Palestina di penjara pendudukan (Israel) dan untuk menegakkan prinsip hak atas kebebasan dan penentuan nasib sendiri,” kata Al-Shun.

Seruan itu datang tiga hari setelah lembaga hak-hak tahanan dan warga Palestina di seluruh dunia menyatakan solidaritas dengan tahanan Palestina.

Ahad, 3 Agustus 2024 telah dinyatakan sebagai hari ketika para aktivis hak tahanan dan warga Palestina “menyoroti kejahatan Israel dan pelanggaran hak-hak tahanan Palestina”, serta “genosida” Israel yang terus berlanjut di Gaza, menurut Kepala Komisi Urusan Tahanan di Palestina Qadura Fares.

<!--more-->

Dalam sebuah tulisan opini untuk Al Jazeera, Fares mengatakan tahanan Palestina telah menghadapi “kejahatan yang mengerikan” di penjara-penjara Israel sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerbu Israel selatan dan Israel membalasnya dengan pembantaian bertubi-tubi di Gaza.

Sejak saat itu, tentara dan dinas keamanan Israel dikatakan telah meningkatkan jumlah penangkapan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menjadi 9.800 orang. Dari jumlah tersebut, setidaknya 335 perempuan dan 680 anak-anak telah ditangkap, menurut data pemerintah Otoritas Palestina (PA).

Lebih dari 3.400 orang telah ditempatkan di bawah penahanan administratif, yakni ditahan tanpa batas waktu dan tanpa dakwaan. Di antara mereka, ada 22 perempuan dan 40 anak-anak. “Tidak pernah ada jumlah tahanan administratif setinggi ini sejak 1967,” kata Fares.

Israel juga telah menangkap sejumlah warga Palestina yang tidak diketahui jumlahnya di Jalur Gaza. “Mungkin melebihi ribuan, menurut perkiraan kami yang sederhana,” ujar Fares. Mereka ditahan berdasarkan “Undang-Undang Penahanan Pejuang yang Melanggar Hukum” tahun 2002, yang memungkinkan tentara Israel menahan orang tanpa mengeluarkan perintah penahanan.

Fares mengatakan, penyiksaan dan perlakuan buruk secara sistematis terhadap para tahanan Palestina oleh Israel diprediksi telah mencapai tahap extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum.

“Warga Palestina yang telah dibebaskan mengatakan apa yang mereka alami lebih mengerikan daripada apa yang mereka dengar terjadi di pusat penahanan Abu Ghraib dan Guantanamo, tempat pasukan Amerika menyiksa dan secara paksa menghilangkan orang Arab dan pria muslim lainnya,” tulis pejabat urusan tahanan itu.

Menurut laporan terbaru oleh harian Haaretz, 48 warga Palestina telah tewas di pusat-pusat penahanan, dan 36 tahanan Gaza juga telah meninggal di kamp Sde Teiman.

NABIILA AZZAHRA A. | AL JAZEERA

Berita terkait

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

2 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

4 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

7 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

8 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

16 jam lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

17 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

18 jam lalu

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

Di tengah-tengah kabar ia disembunyikan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul dalam khotbah Jumat di Teheran.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

18 jam lalu

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

Berikut perbandingan kekuatan persenjataan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan udara Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

19 jam lalu

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

IDF menuduh Iran menggunakan wilayah perbatasan untuk mengirimkan peralatan militer ke Lebanon.

Baca Selengkapnya