Politisi AS Beri Label Penjahat Perang Kepada Benjamin Netanyahu, Penuhi Syarat Langgar Konvensi Jenewa?

Sabtu, 27 Juli 2024 09:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan sidang gabungan Kongres AS pada hari Rabu lalu memicu kontroversi.

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika, mengangkat spanduk yang menyebut Netanyahu sebagai "penjahat perang" dan "bersalah atas genosida" dalam pidatonya, pada Rabu, 24 Juli 2024.

Apa itu penjahat perang?

Dilansir dari International Committee of the Red Cross, penjahat perang adalah individu yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran serius terhadap hukum perang. Ini termasuk tindakan yang melanggar konvensi internasional seperti Konvensi Jenewa yang menetapkan standar perlakuan terhadap kombatan dan non-kombatan selama konflik bersenjata.

Tindakan tersebut meliputi pembunuhan, penyiksaan, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya terhadap tawanan perang atau penduduk sipil. Dalam memahami konsep penjahat perang, penting untuk menelusuri sejarah hukum perang itu sendiri.

Advertising
Advertising

Hukum perang memiliki akar yang mendalam dalam sejarah manusia yang dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno ketika peraturan adat istiadat mengatur cara perang harus dilakukan. Namun, perkembangan signifikan terjadi pada abad ke-19 dan ke-20 dengan adanya Konvensi Den Haag dan Konvensi Jenewa.

Konvensi-konvensi ini menetapkan aturan yang lebih rinci mengenai perlakuan terhadap tawanan perang, perlindungan bagi warga sipil, dan penggunaan senjata dalam perang. Pada abad ke-20, khususnya setelah Perang Dunia II, konsep penjahat perang menjadi lebih konkret dengan pembentukan Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg dan Tokyo.

Pengadilan ini dibentuk untuk mengadili pemimpin Nazi dan Jepang yang bertanggung jawab atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Proses peradilan di Nuremberg dan Tokyo menjadi preseden penting dalam pengembangan hukum pidana internasional.

Kemudian, dilansir dari Rome Statute of the International Criminal Court, statuta Roma yang mendirikan Mahkamah Pidana Internasional pada 1998, kejahatan perang mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

  • Pembunuhan Berencana: Pembunuhan yang disengaja terhadap individu yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional.

  • Penyiksaan dan Perlakuan Tidak Manusiawi: Segala bentuk kekerasan fisik atau mental yang dilakukan terhadap tawanan perang atau penduduk sipil.

  • Pengambilan Sandera: Penahanan individu dengan maksud untuk menukar atau mendapatkan keuntungan tertentu.

  • Perusakan Properti: Penghancuran yang tidak dibenarkan terhadap properti sipil yang tidak terkait dengan tujuan militer.

  • Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual: Segala bentuk kekerasan seksual terhadap individu yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional.

Dilansir dari amnesty.org, Mahkamah Pidana Internasional adalah badan utama yang bertanggung jawab untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Namun, ICC menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah yurisdiksi, kurangnya kerja sama dari negara-negara anggota, dan tuduhan bias politik.

Dalam beberapa kasus, negara-negara memiliki sistem peradilan nasional yang kuat yang dapat mengadili kejahatan perang. Namun, di banyak negara, sistem peradilan tidak memadai atau tidak mau mengambil tindakan terhadap penjahat perang, sering kali karena alasan politik atau militer.

Pilihan Editor: Kamala Harris Desak Netanyahu Gencatan Senjata di Gaza: Saya Tak Akan Diam

Berita terkait

Harian Israel Dimusuhi Pemerintah Netanyahu, Sebut Palestina sebagai Pejuang Kemerdekaan

1 hari lalu

Harian Israel Dimusuhi Pemerintah Netanyahu, Sebut Palestina sebagai Pejuang Kemerdekaan

Kementerian Israel mengumumkan penangguhan hubungan dengan Haaretz, setelah penerbit harian itu menyebut warga Palestina pejuang kemerdekaan

Baca Selengkapnya

Kabinet Israel Setujui Anggaran Negara 2025, Biaya Perang Dinaikkan

1 hari lalu

Kabinet Israel Setujui Anggaran Negara 2025, Biaya Perang Dinaikkan

Perang Israel di Gaza dan Lebanon telah menghabiskan miliaran dolar untuk belanja pertahanan.

Baca Selengkapnya

Liga Arab Serukan Resolusi PBB untuk Respons Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

2 hari lalu

Liga Arab Serukan Resolusi PBB untuk Respons Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

Liga Arab menyerukan resolusi PBB untuk menghentikan larangan Israel terhadap operasi UNRWA di wilayah pendudukan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

2 hari lalu

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

Warga Arab-Amerika mengatakan komentar merendahkan Bill Clinton terhadap warga Palestina di Gaza dalam kampanye untuk Kamala Harris sangat menjijikkan

Baca Selengkapnya

Bagi Warga Palestina, Trump atau Kamala Harris Sama Saja

2 hari lalu

Bagi Warga Palestina, Trump atau Kamala Harris Sama Saja

Warga Palestina tidak menaruh harapan pada hasil Pemilu AS. Trump atau Kamala Harris bagi mereka sama saja.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

3 hari lalu

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

Pemerintah Afrika Selatan atau Afsel telah menyerahkan bukti genosida oleh Israel di Gaza kepada Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 30 Oktober 2024 diawali oleh pesawat Israel telah menghancurkan tiga sistem rudal antipesawat Rusia S-300 milik Iran

Baca Selengkapnya

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

3 hari lalu

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

Israelberusaha mencapai kesepakatan di mana sejumlah kecil sandera Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata

Baca Selengkapnya

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

3 hari lalu

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

Surat kabar Israel, Maariv, mengatakan bahwa Hizbullah masih memiliki kemampuan roket dan akan terus melakukan peluncuran roket dalam beberapa hari ke

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Perang di Lebanon karena Rugi Besar

3 hari lalu

Netanyahu Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Perang di Lebanon karena Rugi Besar

Media Israel mengabarkan bahwa Netanyahu tengah mempertimbangkan mengakhiri perang di Lebanon karena kerugian di pihak Israel kian besar.

Baca Selengkapnya