Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 26 Juli 2024 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Retno Marsudi dalam rangkaian pertemuan ke-57 para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN atau AMM/PMC pada 24 Juli 2024, menyinggung isu perang Gaza. Retno menekankan pentingnya ASEAN bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida dan segera dilakukannya gencatan senjata yang permanen di Gaza.
"Sebagai organisasi yang berbasis hukum, ASEAN harus terus menegaskan pentingnya menghormati hukum internasional secara konsisten, termasuk untuk kasus Gaza dan Palestina," kata Retno dalam keterangannya.
Menurutnya, ASEAN harus mendorong implementasi Resolusi DK PBB 2735 dan Ketetapan Advisory Opinion dari Mahkamah Internasional. ASEAN juga harus terus menyuarakan dan mendesak agar pendudukan ilegal Israel di Palestina segera diakhiri.
Lebih dari sembilan bulan perang Gaza, Israel masih menggempur Gaza dari udara dan darat. Hamas pun melancarkan serangan balasan ke militer Israel ke area-area, yang militer Israel klaim lebih dari sebulan lalu, sedang berusaha meningkatkan kendalinya di wilayah itu.
Hampir 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas sejak serangan 7 Oktober 2023. Lebih dari 89.100 orang lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan. Mahkamah Internasional memutuskan Israel melakukan genosida dan memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei 2024.
PBB telah mengingatkan saat ini ada kebutuhan untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat. Terlebih, sistem dukungan kemanusiaan di Gaza hampir runtuh dan ketertiban umum hancur total.
Pilihan editor: Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian