Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 26 Juli 2024 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN-Cina Post-Ministerial Conference (PMC) di Vientiane, Laos, 26 Juli 2024, meminta Cina ikut serta menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Sebab kemitraan ASEAN-Cina yang sudah lebih dari tiga dekade, harus saling memberikan manfaat.
Menurut Retno, ada tiga hal bagi yang dapat berkontribusi bagi kawasan. Pertama, pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas. Dalam hal ini, Retno mengapresiasi Beijing yang menjadikan Bandung Spirit sebagai rujukan karena sangat diperlukan. Rasa curiga dan saling tidak percaya adalah faktor utama yang membuat upaya membangun saling pemahaman jadi sulit dilakukan.
“Karena itu, komitmen kita bersama untuk mempertahankan dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sangatlah penting. ASEAN telah menjadi kontributor positif terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, dan kemakmuran bersama. Karena itu, saya mengajak Cina terus mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung berbagai mekanisme ASEAN," kata Retno.
Kontribusi kedua terkait Laut China Selatan yang merupakan urat nadi kawasan. Sayangnya, isu di Laut China Selatan terus menjadi batu sandungan dalam hubungan ASEAN-Cina. Para Menlu ASEAN menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan Declaration of Conduct (DOC) dan penyelesaian Code of Conduct (COC) secepatnya.
“Posisi Indonesia konsisten, yakni segala klaim, harus diselesaikan secara damai melalui dialog langsung antara pihak yang berkepentingan", ujar Retno.
Kontribusi ketiga, terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Pada tahun lalu, Cina telah menyampaikan komitmen kuatnya mendukung AOIP, termasuk melalui komitmen 25 proyek konkret senilai USD 28,75 miliar yang disampaikan pada saat pelaksanaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Pertemuan ASEAN-Cina PMC mengadopsi pernyataan bersama peningkatan kerja sama aksi ranjau kemanusiaan (Humanitarian Mine Action).
Pada 2023 nilai perdagangan ASEAN-Cina mencapai hampir 20 persen dari total perdagangan ASEAN dan satu pertiga dari total investasi Cina yang masuk ke Asia Tenggara. Dalam kesempatan itu, Retno mengingatkan “Laporan Survei Asia Tenggara" dari ISEAS Yusof Ishak 2024, yang menyatakan persepsi masyarakat Asia Tenggara terhadap Cina sebagai mitra ekonomi paling berpengaruh dan sebagai kekuatan politik yang strategis di kawasan.
Pilihan editor: BKSAP Perjuangkan Isu Pertanian di Forum Parlemen ASEAN