Pelabuhan Israel Merumahkan Separuh Pekerja akibat Serangan Houthi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 22 Juli 2024 03:00 WIB

Mobil impor baru terlihat di tempat parkir sebelah pelabuhan Eilat, Israel, 12 Juni 2018. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Pelabuhan Eilat di selatan Israel berencana untuk memberhentikan setengah dari tenaga kerjanya minggu ini karena serangan-serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, kepala eksekutifnya mengatakan pada Minggu, 21 Juli 2024.

"Pelabuhan Eilat adalah pintu gerbang selatan Israel menuju Timur Jauh, Australia, dan Afrika," kata Gideon Golber kepada harian Israel, Maariv.

Golber mengatakan bahwa pelabuhan tersebut akan memberhentikan 50% pekerjanya minggu ini karena kerugian ekonomi yang dialaminya.

Menurut harian Israel Yedioth Ahronoth, pelabuhan tersebut telah mengalami kerugian sebesar 50 juta shekel ($13,61 juta).

Saat ini, sekitar 120 orang dipekerjakan di pelabuhan tersebut.

Advertising
Advertising

Awal pekan ini, Pelabuhan Eilat juga secara resmi telah dinyatakan bangkrut karena penurunan tajam dalam kegiatan komersial dan pendapatan akibat blokade angkatan laut yang diberlakukan oleh Houthi Yaman terhadap kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel sejak November lalu, seorang pejabat senior telah mengonfirmasikannya.

"Harus diakui bahwa pelabuhan ini berada dalam kondisi bangkrut," jelas Golber. "Hanya satu kapal yang datang ke sini dalam beberapa bulan terakhir. Pihak Yaman telah secara efektif menutup akses ke pelabuhan."

Awal bulan ini, pelabuhan Eilat meminta pemerintah untuk memberikan bantuan keuangan karena pelabuhan ini tidak aktif sejak Tel Aviv meluncurkan perang di Gaza pada Oktober tahun lalu. Pada Desember, Golber mengatakan bahwa telah terjadi penurunan operasi sebesar 85 persen sejak Angkatan Bersenjata Yaman memulai serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Dia mengindikasikan pada saat itu bahwa Pelabuhan Eilat mungkin perlu memberhentikan karyawan untuk sementara waktu jika situasi terus berlanjut.

Sementara itu, pelabuhan Ashdod dan Haifa di Mediterania juga bersiap untuk kemungkinan "eskalasi dari Utara dengan Hizbullah," menurut Jerusalem Post. Kedua pelabuhan tersebut berada dalam jangkauan rudal Hizbullah.

Kepala Pelabuhan Ashdod, Shaul Schneider, memperingatkan bahwa jika front utara dibuka dengan Hizbullah, semua pelabuhan Israel tidak akan beroperasi kecuali Ashdod, karena eskalasi di utara dan penutupan Pelabuhan Eilat.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel, Maariv, Schneider menjelaskan bahwa Ashdod adalah satu-satunya pelabuhan pemerintah, dan menyatakan bahwa Israel secara efektif adalah "negara kepulauan", dengan 99 persen barang-barangnya tiba melalui laut.

Mengenai pelabuhan di Ashdod, ia mengatakan bahwa pelabuhan tersebut menangani 40 persen dari barang-barang tersebut dan baru-baru ini telah melayani institusi keamanan dan militer Israel dan Amerika dengan kapal-kapal mereka. Dia juga menekankan bahwa Ashdod adalah fasilitas strategis penting yang terus beroperasi meskipun menjadi sasaran rudal.

MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan Editor: Militer Israel Klaim Tembak Jatuh Rudal Houthi dari Yaman

Berita terkait

Proses PKPU Diperpanjang, Anak Usaha Indofarma Ini di Ambang Gulung Tikar

14 jam lalu

Proses PKPU Diperpanjang, Anak Usaha Indofarma Ini di Ambang Gulung Tikar

PT Indofarma Global Medika (IGM), disebut-sebut sedang menunggu hasil Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

3 hari lalu

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu Mohammed Abdelsalam, seorang pejabat senior dari milisi Houthi Yaman di Oman

Baca Selengkapnya

AS Beri Israel Senjata Senilai Rp280,5 Triliun sejak Serangan 7 Oktober

10 hari lalu

AS Beri Israel Senjata Senilai Rp280,5 Triliun sejak Serangan 7 Oktober

Dana sebanyak US$4,86 miliar lainnya telah dihabiskan AS untuk mencegah serangan Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Houthi Serang 193 kapal yang Terkait Tel Aviv, AS, Inggris dalam Setahun

10 hari lalu

Houthi Serang 193 kapal yang Terkait Tel Aviv, AS, Inggris dalam Setahun

Houthi mengumumkan mereka menargetkan 193 kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Baca Selengkapnya

Houthi Gunakan Drone Baru yang Canggih untuk Serang Israel

15 hari lalu

Houthi Gunakan Drone Baru yang Canggih untuk Serang Israel

Houthi menggunakan drone Samad 4 jarak jauh yang dilengkapi dengan muatan bahan peledak dan dirancang untuk target strategis.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Dukung Serangan Iran ke Israel dan Ancam Amerika

15 hari lalu

Houthi Yaman Dukung Serangan Iran ke Israel dan Ancam Amerika

Pemerintah Yaman yang dikuasai Houthi, mendukung serangan Republik Islam Iran ke Israel dan mengancam Amerika Serikat bila campur tangan.

Baca Selengkapnya

Houthi Tembak Jatuh Drone AS dan Ancam Israel dengan Perang Terbuka

16 hari lalu

Houthi Tembak Jatuh Drone AS dan Ancam Israel dengan Perang Terbuka

Houthi mengumumkan telah menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik AS.

Baca Selengkapnya

Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

17 hari lalu

Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah pembangkit listrik di Yaman kemarin setelah serangan rudal Houthi ke negaranya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Situasi Beirut Setelah Nasrallah Terbunuh, Houthi Yaman Serang Israel

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Situasi Beirut Setelah Nasrallah Terbunuh, Houthi Yaman Serang Israel

Top 3 dunia adalah situasi di Beirut usai pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah hingga serangan Houthi Yaman dengan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Target Houthi di Yaman

18 hari lalu

Israel Serang Target Houthi di Yaman

Israel melancarkan serangan terhadap target Houthi di Yaman setelah kelompok perlawanan Yaman itu menembakkan rudal selama dua hari terakhir.

Baca Selengkapnya