Cina Kembangkan Model Prakiraan Cuaca Gunakan Kecerdasan Buatan

Reporter

Antara

Jumat, 19 Juli 2024 20:00 WIB

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Cina mengembangkan sebuah model baru untuk prakiraan cuaca sub-musiman menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), sehingga prakiraan cuaca lebih baik dan diharapkan bisa mengurangi dampak bencana iklim.

Harian Global Times mengutip anggota tim yang mengembangkan model, pada Kamis, 18 Juli 2024, mewartakan model "FuXi Subseasonal," yang dikembangkan oleh sejumlah ilmuwan Akademi Kecerdasan Buatan untuk Sains (SAIS) Shanghai, Universitas Fudan, dan Pusat Iklim Nasional Tiongkok, mengalami peningkatan kecepatan operasional ribuan kali lipat, dan keakuratan perkiraan yang lebih tinggi serta periode perkiraan yang lebih lama dibandingkan model resmi internasional yang ada,

"Peringatan bencana iklim adalah nilai penting lainnya dari model FuXi Subseasonal ini." kata Qi Yuan, yang bertanggung jawab dalam tim pengembangan.

Dia mengatakan tim tersebut telah meningkatkan secara signifikan masa prakiraan bagi cuaca ekstrem dari 30 hari menjadi 36 hari, meramalkan potensi bencana iklim secepat mungkin, dan mendapatkan lebih banyak waktu untuk melakukan tindakan respons dan mitigasi.

Model "FuXi-Subseasonal" mewakili salah satu model AI yang menjamur di Cina yang digunakan untuk memprediksi cuaca ekstrem. Pada Juli tahun lalu ketika topan Doksuri melanda Cina, Fengwu, sebuah mesin model pembelajaran yang dikembangkan Laboratorium Kecerdasan Buatan Shanghai, mampu melampaui model serupa di Eropa dan Amerika dalam memprediksi pergerakannya.

Advertising
Advertising

Sementara itu Bai Lei, seorang ilmuwan dari Laboratorium Kecerdasan Buatan Shanghai, menjelaskan model Fengwu fokus utamanya pada tahap peramalan dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari analisis ulang atmosfer dan memperoleh prakiraan cuaca yang lebih akurat.

Model AI seperti Fengwu menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis elemen yang disediakan oleh asimilasi data atmosfer, seperti kecepatan angin, suhu, dan kelembapan untuk memprediksi cuaca di masa depan. Kecerdasan buatan dapat memanfaatkan elemen meteorologi masa lalu, seperti suhu, untuk meramalkan cuaca di masa depan dan mencapai hasil yang lebih tepat, jelas Ouyang Wanli, ilmuwan lain dari laboratorium Shanghai.

Tidak seperti model fisik tradisional yang sebagian besar dijalankan pada superkomputer, Fengwu hanya memerlukan satu unit pemrosesan grafis untuk menghasilkan prakiraan cuaca global dengan presisi tinggi untuk 10 hari ke depan dalam 30 detik.

Sumber: Anadolu

Pilihan editor: Riset AI di Dunia Pendidikan, Mayoritas Jawaban ChatGPT Tak Terdeteksi oleh Penguji

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

49 menit lalu

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Usai menemui Prabowo. Stella Christie mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, Cina.

Baca Selengkapnya

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

1 jam lalu

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

Hiu paus merupakan spesies yang terancam punah yang populasinya saat ini menurun. Akuarium di Cina ini membuat replikanya untuk menarik pengunjung.

Baca Selengkapnya

Google Integrasikan AI ke Sistem Android dengan Otomatisasi Pengaturan

15 jam lalu

Google Integrasikan AI ke Sistem Android dengan Otomatisasi Pengaturan

Langkah Google ini sejalan dengan tren otomatisasi yang semakin populer dalam dunia teknologi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 setelah Kalah dari Cina?

16 jam lalu

Bagaimana Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 setelah Kalah dari Cina?

Saat ini timnas Indonesia baru mengamankan 3 poin. Target aman lolos langsung ke Piala dunia adalah 12 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik Impor asal Cina

17 jam lalu

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik Impor asal Cina

Pemerintah resmi menetapkan bea masuk antidumping (BMAD) untuk ubin keramik impor asal Cina. Besar antidumping bervariasi.

Baca Selengkapnya

Profil Michael Housman, Pemateri Kecerdasan Buatan untuk Calon Anggota Kabinet Prabowo di Hambalang Retreat

20 jam lalu

Profil Michael Housman, Pemateri Kecerdasan Buatan untuk Calon Anggota Kabinet Prabowo di Hambalang Retreat

Michael Housman memberikan materi pembekalan calon menteri hingga kepala badan Kabinet Prabowo melalui zoom.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

1 hari lalu

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

Uni Eropa memberikan dana sebesar 1 juta untuk RICD yakni perangkat yang dirancang untuk mengantisipasi, dan merespons pengungsian akibat iklim

Baca Selengkapnya

Branko Ivankovic Bilang Kemenangan atas Timnas Indonesia Buat Cina Lebih Percaya Diri

1 hari lalu

Branko Ivankovic Bilang Kemenangan atas Timnas Indonesia Buat Cina Lebih Percaya Diri

Pelatih Timnas Ciina Branko Ivankovic memuji permainan disiplin dan kekompakan tim saat meraih kemenangan 2-1 atas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

1 hari lalu

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berikut jumlah kementerian dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Kalah, Shin Tae-yong Akui Cina Berhasil Tunjukkan Tekad Lebih Kuat untuk Menang

1 hari lalu

Timnas Indonesia Kalah, Shin Tae-yong Akui Cina Berhasil Tunjukkan Tekad Lebih Kuat untuk Menang

"Kami akan melakukan persiapan yang baik untuk pertandingan berikutnya," kata Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia kalah dari Cina.

Baca Selengkapnya