Survei: Tingkat Kepuasan Warga Jerman ke Pemerintah Anjlok

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Juli 2024 14:18 WIB

Pengunjung mendatangi kios permen dalam malam pembukaan Pasar Natal tahunan di Gendarmenmarkt, Berlin, Jerman, 23 November 2015. Dalam Pasar Natal terdapat banyak stan penjual minuman, makanan, mainan, kerajinan tangan, dan juga pernak-pernik Natal. Sean Gallup/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan ARD-DeutschlandTREND mengungkap tidak ada satupun responden warga Jerman yang puas dengan pemerintahan mereka saat ini. Jerman saat ini dipimpin koalisi yang disebut koalisi lampu merah yang terdiri dari Kanselir Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat yang beraliran tengah-kiri. Partai Kebebasan Demokrat dan Partai Hijau.

Survei yang dilakukan pada 1-3 Juli 2024, mengungkap nol persen warga Jerman yang mengaku sangat puas pada kerja pemerintahan koalisi. Hanya 19 persen yang mengatakan mereka cukup puas. Angka rata-rata ketidakpuasan pada kebijakan pemerintah naik sampai 81 persen, dengan 38 persen mengatakan mereka tidak puas sama sekali.

Separuh dari responden yang dulu memilih Sosial Demokrat dan Partai Hijau mengaku kurang puas dengan kinerja pemerintah. Angka itu lebih mencolok dibanding pendukung partai-partai lain. Sekitar 17 persen simpatisan Partai Kebebasan Demokrat dan 11 persen simpatisan Serikat Kristen Demokrat serta pendukung Serikat Kristen Sosial masih menyetujui kinerja Berlin.

Sekitar 96 persen pemilih yang mendukung Partai BSW yang beraliran sayap kiri, mengatakan mereka tidak puas dengan kinerja koalisi lampu merah. Sedangkan simpatisan Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) tidak ada seorang pun yang mengklaim gembira dengan kinerja Pemerintah Jerman.

Partai Scholz dianggap berkinerja buruk oleh responden karena memberikan dukungan militer untuk Ukraina dan ikut menjatukan sanksi ke Ukraina. Namun klaim menyebut tidak ada alternatif untuk mengubah itu semua.

Advertising
Advertising

Sebelum perang Ukraina meletup, Jerman adalah salah satu konsumen terbesar gas alam Rusia yang murah, yang sangat menguntungkan sektor industri negara itu. Setelah Uni Eropa mendorong agar Jerman menghentikan impor energi dari Rusia sebagai bagian dari upaya menjatuhkan sanksi ke Negeri Beruang Merah itu, ekonomi Jerman sebagian besar terpukul dengan banyak sektor bisnis energi angkat kaki dari Jerman atau gulung tikar sepenuhnya.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Tak Mau Mengalah, Benjamin Netanyahu Ingin Kesepakatan Gencatan dengan Hamas Penuhi Semua Tuntutan Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Survei: Kepercayaan Warga pada Media Asal Amerika Serikat Terus Berkurang

4 jam lalu

Survei: Kepercayaan Warga pada Media Asal Amerika Serikat Terus Berkurang

Warga Amerika Serikat yang mengklaim total tidak mempercayai media masih tinggi dibanding yang mempercayainya

Baca Selengkapnya

Survei SMRC Ungkap Warga Takut Bicara Politik di Era Jokowi: Otoritarianisme Telah Terjadi

21 jam lalu

Survei SMRC Ungkap Warga Takut Bicara Politik di Era Jokowi: Otoritarianisme Telah Terjadi

Survei SMRC mengungkap mayoritas warga merasa takut bicara politik di masa pemerintahan Jokowi. Belum pernah orang takut bicara politik sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Profil Jamie Leweling, Pemain Timnas Jerman yang Baru-Baru Melejit Namanya

1 hari lalu

Profil Jamie Leweling, Pemain Timnas Jerman yang Baru-Baru Melejit Namanya

Gol debut Jamie Leweling meloloskan timnas Jerman ke perempat final UEFA Nations League

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

1 hari lalu

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri SDM Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di UI Depok.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

1 hari lalu

Pemerintah Jerman Bangga Dukung Science Film Festival Ke-15 di Indonesia

Pemerintah Jerman mengaku bangga mendukung Science Film Festival di Indonesia. Festival dibuka dengan film tentang daur ulang dan energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 15 September 2024 diawali oleh kekhawatiran Dewan Keamanan PBB usai UNIFIL diserang di Lebanon selatan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Jerman Berjanji untuk Kirim Lebih Banyak Senjata kepada Israel, tetapi Ini Syaratnya

2 hari lalu

Jerman Berjanji untuk Kirim Lebih Banyak Senjata kepada Israel, tetapi Ini Syaratnya

Jerman bersikeras mereka tidak menghentikan penjualan senjata tetapi para pemimpinya telah memblokir ekspor.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Khofifah-Emil Tembus 63,4 Persen dalam Survei ARCI, Ini Faktor Pendongkraknya

3 hari lalu

Elektabilitas Khofifah-Emil Tembus 63,4 Persen dalam Survei ARCI, Ini Faktor Pendongkraknya

ARCI menyatakan pemilih yang belum menentukan pilihan berpotensi akan cenderung memilih Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Sebut Serangan Terbaru Israel di Gaza Mengerikan

3 hari lalu

Jerman Sebut Serangan Terbaru Israel di Gaza Mengerikan

Jerman menggambarkan gambar-gambar warga sipil yang terbakar setelah pengeboman Israel di Gaza sebagai "mengerikan"

Baca Selengkapnya

Survei Pasca-Debat Pilkada Jakarta, IPO: Ridwan Kamil-Suswono Berpotensi Menang

5 hari lalu

Survei Pasca-Debat Pilkada Jakarta, IPO: Ridwan Kamil-Suswono Berpotensi Menang

Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta membawa pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dalam survei terkini IPO.

Baca Selengkapnya