16 Petinggi Jamaah Islamiyah Sebut akan Bubarkan Jaringannya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 4 Juli 2024 16:42 WIB

Personel Birmob dan Tim Gegana Polda Sulteng berjaga di depan sebuah rumah saat penggeledahan oleh Densus 88 Anti Teror di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 18 April 2024. Densus 88 kembali menggeledah rumah seorang terduga anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di wilayah Sulawesi Barat, setelah sebelumnya pada Selasa 16 April menangkap tujuh orang terduga anggota Jamaah Islamiyah di wilayah Palu, Sigi, dan Poso. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota senior Jamaah Islamiyah, jaringan militan Asia Tenggara yang disalahkan atas pengeboman maut Bali, mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan kelompok tersebut, menurut sebuah laporan oleh sebuah wadah pemikir yang berbasis di Jakarta pada Kamis 4 Juli 2024.

Laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), membenarkan keaslian pernyataan video pada 30 Juni yang dibuat oleh 16 pemimpin Jemaah Islamiyah (JI) yang mengumumkan bahwa mereka membubarkan jaringan ekstremis tersebut.

Dalam pernyataan tersebut, yang direkam dalam video dan dibagikan secara online, para pemimpin menegaskan komitmen mereka terhadap negara dan hukum Indonesia. Mereka menambahkan semua materi yang diajarkan di sekolah berasrama yang berafiliasi dengan JI akan sejalan dengan Islam ortodoks.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa konsekuensinya, namun orang-orang yang menandatangani pernyataan tersebut memiliki rasa hormat dan kredibilitas yang cukup di dalam organisasi untuk memastikan penerimaan yang luas,” kata Sidney Jones, penulis analisis awal IPAC.

Kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda dituduh mendalangi beberapa serangan paling mematikan di Indonesia, termasuk pengeboman klub malam di Bali pada 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Advertising
Advertising

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menolak mengomentari perkembangan tersebut, namun mengatakan pihaknya berencana untuk segera mengadakan konferensi pers.

Keputusan untuk membubarkan organisasi tersebut, kata Jones, kemungkinan besar didorong oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh para intelektual di dalam JI yang kurang tertarik pada jihad dengan kekerasan, dan analisis untung-untungan mengenai cara terbaik untuk melindungi aset terbesar kelompok tersebut – yakni sekolah.

Keterlibatan intensif dengan para pejabat kontra-terorisme juga berperan, kata laporan itu.

Terlepas dari pengaruh tokoh-tokoh yang terlibat, IPAC mencatat bahwa kelompok tersebut memiliki sejarah perpecahan dan ada kemungkinan kelompok tersebut akan muncul di masa depan, meskipun mungkin tidak dalam waktu dekat.

“Untuk saat ini, kemungkinan besar dampaknya adalah tumbuh suburnya sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan JI dan meningkatnya keterlibatan orang-orang yang menandatangani pernyataan 30 Juni dalam kehidupan publik,” kata IPAC. “Apa yang terjadi pada anggota lainnya masih harus dilihat.”

Adhe Bhakti, pakar terorisme di Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi yang berbasis di Jakarta, mengatakan dia ragu faksi-faksi sempalan kelompok tersebut akan mengikuti seniornya.

Ia mengatakan kelompok-kelompok ini bisa menjadi ancaman karena mereka merasa perlu "melakukan sesuatu yang keras", meski ia tidak yakin hal ini akan terjadi dalam waktu dekat. “Serpihannya justru menjadi liar di titik rawan ini,” kata Adhe.

Pilihan Editor: Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

REUTERS

Berita terkait

Kepala BNPT: Peran Penting TNI Selama 79 Tahun Menjaga Kedaulatan Negara

5 jam lalu

Kepala BNPT: Peran Penting TNI Selama 79 Tahun Menjaga Kedaulatan Negara

Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 79 tahun bersinergi menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan yang dapat mengancam persatuan dan keutuhan nasional.

Baca Selengkapnya

Mengerikan, 600 Orang Tewas Dibantai Al Qaeda dalam Beberapa Jam di Negara Ini

5 jam lalu

Mengerikan, 600 Orang Tewas Dibantai Al Qaeda dalam Beberapa Jam di Negara Ini

Al Qaeda membunuh 600 orang dalam hitungan jam di Burkina Faso.

Baca Selengkapnya

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

8 jam lalu

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

Pemberian benih ikan ini adalah bukti nyata kehadiran negara dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya para mitra deradikalisasi.

Baca Selengkapnya

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

10 jam lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Celebrity Cruises Ajak Wisatawan Mengarungi Alaska hingga Asia

1 hari lalu

Celebrity Cruises Ajak Wisatawan Mengarungi Alaska hingga Asia

Grand Voyage Celebrity Cruises ini merupakan yang pertama kalinya digelar dalam waktu panjang dari Alaska ke Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Pembukaan Peparnas XVII 2024 di Solo, BNPT Sosialisasi Sistem Pengamanan di Hotel Alila

1 hari lalu

Pembukaan Peparnas XVII 2024 di Solo, BNPT Sosialisasi Sistem Pengamanan di Hotel Alila

Brigjen Pol Imam Margono mengatakan jika kegiatan ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan teror menjelang digelarnya ajang kompetisi olahraga nasional khusus atlet-atlet disabilitas.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

1 hari lalu

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

Pendapat berbagai pihak terkait dampak negatif aplikasi Temu bila beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti CSIS Sebut Mitra Global Akui Status Indonesia sebagai Kekuatan Menengah

1 hari lalu

Peneliti CSIS Sebut Mitra Global Akui Status Indonesia sebagai Kekuatan Menengah

Peneli CSIS menilai mitra global mengakui status Indonesia sebagai kekuatan menengah yang melaksanakan prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif

Baca Selengkapnya

BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda

1 hari lalu

BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda

Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa BNPT dan Kemhan sepakat memperkuat kolaborasi dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan, terutama bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

2 hari lalu

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang

Baca Selengkapnya