Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

Selasa, 2 Juli 2024 11:37 WIB

Jonathan Greenblatt. Gage Skidmore/Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta -Lebih dari 100 korban dan keluarga korban serangan kelompok Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 menggugat Iran, Suriah dan Korea Utara di pengadilan Amerika Serikat pada Senin, 1 Juli 2024.

Mereka menuduh ketiga negara tersebut memberi dukungan kepada Hamas dan menuntut ganti rugi setidaknya US$4 miliar atau sekitar Rp6,5 triliun.

Gugatan itu diajukan ke pengadilan federal di Washington, D.C. oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL), yang menyebutnya sebagai kasus terbesar yang diajukan terhadap negara asing sehubungan dengan serangan tersebut dan yang pertama didukung oleh organisasi Yahudi.

Ketiga negara tergugat dituduh memberikan dukungan finansial, militer dan taktis kepada Hamas. Maka dari itu, para penggugat menuntut kompensasi finansial berdasarkan undang-undang federal dan lokal yang berlaku.

Pemerintah AS telah menetapkan negara Iran, Suriah dan Korea Utara sebagai sponsor terorisme.

Gugatan tersebut melibatkan lebih dari 125 penggugat, termasuk warga negara AS yang terluka atau terbunuh akibat serangan 7 Oktober, dan anggota keluarga dekat dari mereka yang terluka atau terbunuh.

Menurut penghitungan Israel, lebih dari 1.139 orang tewas dalam serangan itu dan 250 lainnya disandera. Setelah serbuan mendadak Hamas, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza yang hingga saat ini telah menewaskan hampir 38.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

“Iran adalah negara sponsor antisemitisme dan teror terkemuka di dunia – bersama dengan Suriah dan Korea Utara, mereka harus bertanggung jawab atas peran mereka dalam serangan antisemitisme terbesar sejak Holokaus,” kata Kepala Eksekutif ADL Jonathan Greenblatt dalam sebuah pernyataan.

Misi Iran, Korea Utara dan Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar, menurut Reuters.

Merupakan hal yang biasa bagi negara-negara yang dituduh melakukan terorisme yang disponsori negara untuk mengabaikan tuntutan hukum di AS dan tidak menghormati keputusan pengadilan AS terhadap mereka, kata ADL dalam siaran persnya.

Jika para tergugat ditemukan bersalah, para penggugat berharap untuk mendapatkan uang dari Dana Terorisme yang Disponsori Negara Korban AS, inisiatif Kongres yang dibentuk pada 2015 untuk memberikan kompensasi kepada individu yang telah memenangkan putusan terhadap negara yang mendukung terorisme.

Namun menurut laporan Reuters, dana tersebut semakin menipis sehingga mendorong beberapa anggota Kongres untuk memperkenalkan undang-undang pada Mei lalu yang akan meningkatkan pendanaan dan menjamin pembayaran tahunan kepada para korban.

Para penggugat dalam kasus ini meminta dua jenis ganti rugi, yaitu untuk mengganti kerugian sebenarnya paling sedikit US$1 miliar (Rp16 triliun) dan untuk menghukum tergugat sebesar US$3 miliar (Rp49 triliun)

“Meskipun tidak ada yang bisa menghilangkan rasa sakit yang tak tertahankan yang disebabkan oleh Hamas terhadap keluarga kami atau kerugian brutal yang kami derita, kami berharap kasus ini akan membawa rasa keadilan,” kata Nahar Neta, salah satu penggugat yang ibunya tewas pada 7 Oktober, dalam sebuah pernyataan.

Pilihan Editor: Di Tengah Perang Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Dapat Rumah Baru Seharga Rp 161 Miliar

REUTERS

Berita terkait

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

9 jam lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

14 jam lalu

Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza mendapatkan momentum setelah Hamas merevisi proposal kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

16 jam lalu

Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

Penolakan Hamas terjadi di tengah pernyataan beberapa negara yang mendukung penempatan pasukan internasional di Gaza.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

19 jam lalu

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

Imigrasi Jakarta Selatan menangkap delapan Warga Negara Asing di salah satu hotel karena membuat uang palsu dolar Amerika Serikat (USD).

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

20 jam lalu

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

Hizbullah mengatakan Hamas akan memainkan peran penting dalam arena perpolitikan Palestina bila kondisi perang telah berakhir di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

1 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu dengan delegasi Hamas yang dipimpin oleh wakil ketua di Gaza, Khalil Al-Hayya

Baca Selengkapnya

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

1 hari lalu

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

Senjata Jerman, sumber senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, telah memperburuk krisis Gaza secara signifikan

Baca Selengkapnya

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

1 hari lalu

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

Kapal Amerika Serikat USS Mason menembakkan 100 peluru kendali dan 350 rudal udara-ke-permukaan untuk melawan Houthi.

Baca Selengkapnya