RI Kutuk Rencana Israel Sahkan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 1 Juli 2024 13:00 WIB

Area konstruksi tempat Israel berencana membangun permukiman Yahudi besar-besaran di lokasi bandara yang terbengkalai di Yerusalem timur, Israel 25 November 2011. ANTARA/Xinhua/Muammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengutuk keras keputusan Israel yang mengesahkan lima pos permukiman Yahudi di Tepi Barat, Palestina.

“Permukiman dan pendudukan Israel di tanah Palestina secara terus menerus merupakan pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB terkait,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui akun X, Senin.

Bersama komunitas internasional, Kemlu menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendesak akuntabilitas Israel dan implementasi solusi dua negara.

Sementara itu, Palestina menggelar pertemuan luar biasa Liga Arab untuk membahas perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan perluasan pemukiman di Tepi Barat, Anadolu melaporkan.

"Pertemuan tersebut akan diadakan pada tingkat delegasi permanen minggu ini untuk membahas kejahatan genosida dan ekspansi kolonial Israel di Tepi Barat," kata delegasi Palestina Mohannad al-Aklouk kepada kantor berita resmi Wafa.

Advertising
Advertising

Tidak ada konfirmasi mengenai pertemuan tersebut dari organisasi pan-Arab.

Kabinet Israel pada Kamis, 27 Juni 2024, menyetujui langkah-langkah yang diusulkan oleh kepala otoritas keuangan Israel Bezalel Smotrich untuk melegalkan pos-pos permukiman di Tepi Barat dan menjatuhkan sanksi kepada Otoritas Palestina.

Kantor penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan pada Jumat (28/6) bahwa kabinet keamanan menyetujui rencana Smotrich untuk melawan pengakuan terhadap negara Palestina dan tindakan terhadap Israel di pengadilan internasional.

Rencana tersebut mencakup tindakan terhadap Otoritas Palestina, legalisasi lima pos permukiman di Tepi Barat, dan penerbitan tender untuk ribuan unit perumahan baru di permukiman.

Pos-pos permukiman adalah komunitas kecil yang didirikan oleh pemukim ilegal Israel di tanah pribadi milik warga Palestina, tanpa persetujuan dari otoritas Israel.

Hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah yang diduduki dan menganggap semua aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di sana ilegal.

Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.800 korban sejak 7 Oktober 2023.

Sedikitnya 554 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 133 anak-anak dan hampir 5.300 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah di Jalur Gaza selatan, di mana lebih dari satu juta orang Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei lalu.

MIDDLE EAST MONITOR | ANTARA

Pilihan Editor: Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Berita terkait

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

1 hari lalu

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.

Baca Selengkapnya

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

2 hari lalu

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Singapura siap untuk mengakui Palestina sebagai negara jika memiliki pemerintahan efektif yang menolak terorisme dan menerima hak keberadaan Israel

Baca Selengkapnya

Israel Buang Limbah ke Mata Air Warga Palestina di Tepi Barat

3 hari lalu

Israel Buang Limbah ke Mata Air Warga Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel membuang limbah ke aliran mata air atau di utara kota Jerikho, Tepi Barat agar warga Palestina tidak punya air minum layak

Baca Selengkapnya

Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir

4 hari lalu

Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir

Dalam sebuah perkembangan signifikan yang menyoroti perpecahan yang semakin dalam di kalangan politik Israel, Smotrich mengecam Ben-Gvir.

Baca Selengkapnya

PBB Kutuk Israel karena Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina

7 hari lalu

PBB Kutuk Israel karena Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina

PBB mengutuk tentara Israel karena melepaskan anjing ke arah warga Palestina yang ditahan

Baca Selengkapnya

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

8 hari lalu

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

Belasan anggota Partai Demokrat menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap rencana pidato Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Penjara Penuh, Tentara Israel Batalkan 20 Operasi Penangkapan di Tepi Barat

11 hari lalu

Penjara Penuh, Tentara Israel Batalkan 20 Operasi Penangkapan di Tepi Barat

Tentara Israel menghentikan sekitar 20 penangkapan aktivis Palestina di Tepi Barat yang diduduki karena penjara-penjara di sana sudah penuh sesak.

Baca Selengkapnya

Pasukan Israel Ikat Warga Palestina yang Terluka di atas Jip, Dijadikan Tameng

12 hari lalu

Pasukan Israel Ikat Warga Palestina yang Terluka di atas Jip, Dijadikan Tameng

Pasukan Israel mengikat seorang pria Palestina yang terluka ke kap mobil jip militer dalam sebuah penggerebekan di kota Jenin.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Baik Pengakuan Armenia terhadap Negara Palestina

13 hari lalu

Indonesia Sambut Baik Pengakuan Armenia terhadap Negara Palestina

Armenia mengakui Negara Palestina pada 21 Juni 2024, menyusul Slovenia, Spanyol, Irlandia dan Norwegia.

Baca Selengkapnya

Pasukan Israel Tangkap 90 Warga Palestina di Tepi Barat Selama Idul Adha

16 hari lalu

Pasukan Israel Tangkap 90 Warga Palestina di Tepi Barat Selama Idul Adha

Pasukan Israel menangkap 90 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat saat hari raya Idul Adha

Baca Selengkapnya