Empat Orang Ditangkap Polisi Inggris karena Protes Simbolis Buang Air Besar di Halaman Rumah Rishi Sunak
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 26 Juni 2024 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Empat laki-laki ditangkap karena memasuki properti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di desa Kirby Sigston, Yorkshire, Inggris utara pada Selasa, 25 Juni 2024. Polisi setempat dalam sebuah pernyataan menyebut keempat pelaku melakukan protes simbolis dengan pura-pura buang air besar di danau yang berada di halaman rumah Sunak.
“Petugas kami menangkap keempat laki-laki itu dalam tempo satu menit setelah mereka memasuki lapangan,” kata kepolisian Yorkshire Utara dalam pernyataan di websitenya.
Kepolisian mengatakan keempat orang tersebut ditahan sekitar pukul 12.40 waktu setempat sebelum dikawal keluar dari properti dan ditahan atas dugaan masuk tanpa izin. Sementara, kelompok aktivis Youth Demand mengatakan anggota mereka memulai aksi simbolis itu sekitar pukul 12.50, dan polisi segera tiba di lokasi kejadian.
Para pelaku adalah laki-laki berusia 52 tahun asal London, 43 tahun dari Bolton, 21 tahun dari Manchester, dan 20 tahun dari Chichester. Kepolisian mengatakan para pelaku masih ditahan untuk diinterogasi dan penyelidikan masih berlangsung. Menurut keterangan Youth Demand, anggota yang melakukan aksi di danau milik Sunak bernama Oliver, 21 tahun.
Youth Demand menggambarkan tindakan tersebut sebagai protes terhadap pemerintahan Sunak dan “hadiah perpisahan” kepada Sunak dan Partai Konservatif (Tories) yang ia pimpin. Kelompok tersebut ingin menghentikan penerbitan izin megaproyek minyak dan gas baru, juga menyerukan embargo senjata dua arah terhadap Israel di tengah serangan yang berlangsung di Jalur Gaza.
“BREAKING: Youth Demand Buang Air Besar @Danau RishiSunak. Sebagai ucapan terima kasih dan hadiah perpisahan kepada Rishi Sunak dan Tories selama 14 tahun terakhir mengabdi, kami telah memberikan Tories persis seperti yang telah mereka berikan kepada kami,” tulis kelompok itu di X.
Mereka mengunggah video yang menunjukkan seorang laki-laki dengan baju abu-abu bertuliskan “Eat Shit Rishi” dan sepatu bot memasuki sebuah danau dan berpura-pura buang air besar.
Bersamaan dengan video tersebut, mereka juga melampirkan tautan penggalangan dana yang menjelaskan alasan mereka melakukan protes. Kelompok itu berkata Sunak dan rekan-rekannya telah memperlakukan dengan buruk warga Inggris, negara dan dunia.
“Sistem politik negara ini ada di toilet,” katanya.
Insiden ini terjadi sepekan sebelum pemilihan umum Inggris yang dijadwalkan pada 4 Juli 2024. Pemilu ini akan menentukan apakah Sunak tetap berkuasa atau tidak di Inggris. Jajak pendapat dan pakar memperkirakan Partai Buruh akan unggul, mengakhiri 14 tahun kuasa pemerintahan Konservatif.
“Masyarakat umum sudah muak dengan omong kosong. Muak dengan sekolah-sekolah yang hancur, limbah di sungai-sungai, layanan kesehatan yang tidak berfungsi, 4,3 juta anak-anak dalam kemiskinan, lebih banyak bank makanan dibandingkan McDonalds, senjata penjualan ke negara yang melakukan genosida dengan lebih dari 35 ribu warga sipil terbunuh di Gaza dan pemberian izin minyak dan gas baru sementara dunia terbakar,” kata Youth Demand.
Mereka menambahkan Partai Buruh dan Konservatif sama saja, dan kemungkinan pemerintahan berikutnya juga “sama buruknya”.
Sunak saat ini sedang berada di London untuk menyambut kunjungan kenegaraan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Jepang Masako selama tiga hari. Dia sebelumnya pernah mengecam kelompok Youth Demand awal tahun lalu, ketika mereka memasang spanduk di rumah pemimpin Partai Buruh Keir Starmer bertuliskan “Hentikan pembunuhan”, mengacu pada serangan Israel di Gaza.
Pada Agustus lalu, empat pengunjuk rasa Greenpeace didakwa melakukan tindak pidana pengrusakan setelah memanjat rumah Sunak dan menutupinya dengan kain hitam untuk memprotes rencananya memperluas pengeboran minyak dan gas di Laut Utara.
REUTERS
Pilihan editor: Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini