Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

Reporter

Antara

Selasa, 25 Juni 2024 05:30 WIB

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing menjatuhkan sanksi kepada perusahaan keamanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin karena menyuplai persenjataan ke Taiwan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 24 Juni 2024, mengatakan sanksi ini diambil sebagai balasan terhadap entitas perusahaan dan eksekutif senior yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan.

Mao Ning menyebut penjualan senjata dari AS ke wilayah Taiwan di Cina sangat melanggar prinsip "Satu Cina" dan tiga komunike bersama Cina-AS, mencampuri urusan dalam negeri sekaligus melemahkan kedaulatan dan integritas wilayah Cina.

Menurut Mao Ning, permasalahan Taiwan adalah urusan Cina. Permasalahan ini juga hal yang tidak dapat dilewati dalam hubungan Cina-AS.

"Tidak ada negara, organisasi, atau individu yang boleh meremehkan tekad dan kemampuan yang kuat dari pemerintah dan rakyat Cina untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial kami, atau berada di bawah ilusi mereka dapat melangkahi atau bahkan melewati batas dalam permasalahan Taiwan tanpa konsekuensi apa pun," tegas Mao Ning.

Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan sejak 21 Juni 2024 Beijing menjatuhkan sanksi terhadap entitas dan manajemen senior yang ada di bawah perusahaan Lockheed Martin. Keputusan tersebut berdasarkan pasal 3, 4, 5, 6, 9, dan 15 Undang-Undang Anti-sanksi Asing Cina.

Advertising
Advertising

Entitas dan manajemen yang dikenai sanksi pertama yakni Laboratorium Rudal Terintegrasi Lockheed Martin, Laboratorium Teknologi Lanjutan Lockheed Martin, Perusahaan Ventura Lockheed Martin dan entitas lain yang terdaftar dalam "Daftar Penanggulangan" akan dibekukan di wilayah Cina.

Kedua, aset properti, barang bergerak dan jenis lainnya atas nama Chief Executive Officer (CEO) Lockheed James Donald Taiclet, Chief Operating Officer (COO) Frank Andrew St. John, Chief Financial Officer (CFO) Jesus Malave yang berada di wilayah Cina, dibekukan. Beijing juga melarang organisasi dan individu tersebut melakukan transaksi, kerja sama,dan aktivitas lain untuk diri mereka sendiri di Cina. Visa tidak akan dikeluarkan untuk mereka, termasuk di Hong Kong dan Makau.

Sebelumnya, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS pada Rabu, 19 Juni 2024 mengumumkan persetujuan atas penjualan persenjataan hingga 720 unit Switchblade 300, 291 unit ALTIUS 600M-V ke Taiwan, 101 unit sistem pengendalian tembakan SB300 dan peralatan lain. Peralatan tersebut diperkirakan bernilai hingga USD300 juta, sedangkan sistem anti-tank guided weapon (ATGW) dan peralatan lain bernilai hingga sekitar USD60,2 juta yang merupakan paket penjualan senjata ke-15 ke Taiwan pada masa pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Switchblade 300 adalah rudal serangan presisi yang dapat dikerahkan dengan cepat oleh pasukan konvensional dan khusus dari posisi bergerak di lapangan atau dari posisi bertahan tetap untuk menargetkan objek di luar garis pandang. Penjualan paket senjata AS ke Taiwan tersebut diperkirakan akan dikirimkan pada 2024-2025. Persenjataan yang dirancang untuk beroperasi di sekitar area target dan kemudian menyerang ketika terlihat sehingga dapat merespon ancaman musuh dengan lebih cepat.

Pasokan amunisi itu melengkapi berbagai rudal presisi yang sudah dimiliki Taiwan, ditambah dengan pesawat nirawak yang diproduksi di dalam negeri, akan mempercepat upaya Taiwan untuk menciptakan sistem pencegahan berlapis.

Pilihan editor: Putin Sebut Rusia Mungkin Akan Kirimkan Senjata ke Korea Utara

Berita terkait

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

6 jam lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

6 jam lalu

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

Wisatawan Indonesia bisa memasuki wilayah Cina daratan yang masuk kawasan Greater Bay Area lewat Hong Kong, ada kebijakan transit bebas visa.

Baca Selengkapnya

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

7 jam lalu

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

Nama penyanyi Lil Wayne di dunia musik Hip Hop tidak diragukan lagi. Ia banyak mendapatkan prestasi dan menginspirasi generasi penyanyi baru.

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

12 jam lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

1 hari lalu

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Israel menolak seruan dunia agar mau gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Tel Aviv adalah sekutu dekat Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Berharap Punya Hubungan Baik dengan Amerika Serikat

1 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Berharap Punya Hubungan Baik dengan Amerika Serikat

Recep Tayyip Erdogan berharap siapapun nanti yang memimpin Amerika Serikat, bisa memperbaiki hubungan kedua negara ke arah yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Respons AS, Jerman, dan Prancis atas Bentrok Berlarut-larut Israel Hizbullah di Lebanon Selatan

1 hari lalu

Respons AS, Jerman, dan Prancis atas Bentrok Berlarut-larut Israel Hizbullah di Lebanon Selatan

Di konflik Israel Hizbullah AS sudah memperingatkan Israel bahwa gempuran itu dapat menggagalkan upaya diplomatik, dan memicu perang kawasan.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya