Militer Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah, Setidaknya 32 Warga Gaza Tewas
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 22 Juni 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Jumat, 21 Juni 2024, menghujani bom wilayah Rafah serta area lain di Jalur Gaza hingga menewaskan setidaknya 32 warga Gaza. Serangan itu adalah upaya Tel Aviv untuk menumpas habis anggota Hamas.
Warga Gaza menceritakan militer Israel tampaknya sedang mencoba merampungkan serangannya di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Wilayah Rafah telah menjadi fokus serangan Israel sejak awal Mei 2024.
Tank-tank Israel memaksa masuk ke area barat dan utara Rafah setelah sebelumnya menguasai wilayah timur, selatan dan tengah kota itu. Tentara Israel melancarkan serangan udara, serangan darat lewat tank-tank mereka dan kapal yang disiagakan di bibir pantai sehingga membuat warga berbondong-bondong keluar dari Rafah. Selama delapan bulan ini, Rafah telah menjadi tempat berlindung lebih dari satu juta warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal. Sekarang, sebagian besar dari mereka dipaksa untuk mengungsi lagi.
Pada Jumat, 21 Juni 2024, otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 12 warga Gaza meninggal di Mawasi, wilayah barat Rafah, setelah sebuah tank melepaskan tembakan yang mengenai sebuah tenda sejumlah keluarga yang mengungsi. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 32 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di beberapa tempat terpisah.
Militer Israel pada Jumat, 21 Juni 2024, mengatakan sedang menyelidiki laporan atas sejumlah serangan di Mawasi dan satu tempat terpisah lainnya di Gaza. Militer Israel mengklaim tentara Israel sudah melakukan tindakan di Rafah dengan tepat berdasarkan masukan dari intelijen. Mereka melakukan pertempuran jarak dekat, bahkan telah menemukan beberapa terowongan yang digunakan Hamas.
Militer Israel juga mengatakan lebih dari seminggu pasukan Israel telah menargetkan sebuah universitas yang dijadikan kantor pusat Hamas, di mana dari gedung itu anggota-anggota Hamas melepaskan tembakan pada tentara Israel. Pasukan Israel di gedung universitas itu, menemukan beberapa senjata dan bom barrel. Nama universitas yang dimaksud tidak dipublikasi.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Korea Selatan Panggil Duta Besar Rusia karena Kesepakatan dengan Korea Utara
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini