Putin dan Kim Jong Un Janji Saling Bantu Jika Rusia atau Korea Utara Diserang

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 20 Juni 2024 10:11 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama kunjungannya ke Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani perjanjian kemitraan antara kedua negara pada Rabu, 19 Juni 2024, yang mencakup janji pertahanan bersama jika menghadapi serangan. Langkah ini dinilai Kim setara dengan sebuah “aliansi”.

Kerja sama ini datang ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia sedang mengukur seberapa jauh Rusia akan memperdalam dukungannya terhadap Korea Utara, satu-satunya negara yang telah melakukan uji coba senjata nuklir pada abad ini.

Pada kunjungan pertamanya ke Pyongyang sejak Juli 2000, Putin secara eksplisit mengaitkan semakin eratnya hubungan Rusia dengan Korea Utara dengan intensitas dukungan Barat terhadap Ukraina. Ia mengatakan Moskow dapat mengembangkan kerja sama militer dan teknis dengan Pyongyang.

Setelah pembicaraan, Kim dan Putin menandatangani pakta kemitraan strategis komprehensif, yang menurut Putin mencakup klausul pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.

“Perjanjian kemitraan komprehensif yang ditandatangani hari ini antara lain memberikan bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu pihak dalam perjanjian ini,” kata Putin, seperti dikutip Reuters.

Presiden itu mengatakan pengiriman persenjataan canggih dan jarak jauh Barat termasuk pesawat tempur F-16 ke Ukraina untuk menyerang Rusia telah melanggar perjanjian besar.

“Sehubungan dengan hal ini, Rusia tidak mengecualikan pengembangan kerja sama teknis militer dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK),” kata Putin, menggunakan nama resmi Korea Utara.

Kim memuji Rusia karena melakukan langkah strategis yang sangat signifikan untuk mendukung Korea Utara, yang didirikan pada 1948 dengan dukungan Uni Soviet.

Meskipun telah memiliki perjanjian pertahanan dengan Cina, Pyongyang tidak memiliki kolaborasi militer aktif dengan Beijing seperti yang telah dikembangkan dengan Rusia selama setahun terakhir. Korea Utara juga menandatangani perjanjian 1961 dengan Uni Soviet yang mencakup janji saling mendukung jika terjadi serangan.

Kedekatan Putin dengan Kim, termasuk pemberian hadiah limusin dan tur ke pusat peluncuran ruang angkasa baru Rusia, telah membuat khawatir AS dan sekutu-sekutunya di Asia.

“Memperdalam kerja sama antara Rusia dan DPRK merupakan tren yang harus menjadi perhatian besar bagi siapa pun yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, menegakkan rezim non-proliferasi global, mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mendukung rakyat Ukraina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

REUTERS

Pilihan Editor: Korea Utara dan Rusia Makin Akrab, Begini Sejarah di Balik Hubungan Keduanya

Berita terkait

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

20 menit lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

1 hari lalu

Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

3 hari lalu

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

Penyerahan Instrumen Ratifikasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir ini menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia

Baca Selengkapnya

Korsel Sebut Korea Utara Pertimbangkan Uji Coba Nuklir Menjelang Pilpres AS

5 hari lalu

Korsel Sebut Korea Utara Pertimbangkan Uji Coba Nuklir Menjelang Pilpres AS

Penasihat keamanan nasional Presiden Korea Selatan sebut Korea Utara sedang mempertimbangkan uji coba nuklir menjelang Pilpres AS.

Baca Selengkapnya

Menlu Rusia: Putin Cuma Bercanda soal Dukungan untuk Kamala Harris

6 hari lalu

Menlu Rusia: Putin Cuma Bercanda soal Dukungan untuk Kamala Harris

Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan Presiden Putin bercanda ketika mengatakan Moskow mendukung Kamala Harris dalam pilpres AS, November.

Baca Selengkapnya

Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

7 hari lalu

Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

Berkali-kali Korea Utara kirimkan balon sampai ke wilayah Korea Selatan. Terakhir menyebabkan kebakaran saat mendarat di atap sebuah gedung di Seoul.

Baca Selengkapnya

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

11 hari lalu

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.

Baca Selengkapnya

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

11 hari lalu

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran

Baca Selengkapnya