Vladimir Putin Disebut Akan Kunjungan Kerja ke Vietnam
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 17 Juni 2024 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan kunjungan kerja pada pekan ini ke Vietnam berdasarkan keterangan sejumlah sumber. Kunjungan itu bisa memicu kemarahan Amerika Serikat.
Kunjungan kerja Putin itu dilakukan setelah Rusia menghindari KTT perdamaian di Swiss pada akhir pekan lalu. Namun mengutus wakil menteri luar negeri ke sebuah pertemuan BRICS di Rusia pada akhir pekan lalu.
Sumber menyebut di Vietnam Putin dijadwalkan bertemu Presiden Vietnam yang baru To Lam dan sejumlah pejabat tinggi lainnya di Hanoi. Kunjungan kerja orang nomor satu di Rusia itu, akan berlangsung selama dua hari yakni pada 19 dan 20 Juni 2024.
Amerika Serikat bereaksi keras atas lawatan ini. Negeri Abang Sam ini pada akhir pekan lalu baru saja meningkatkan hubungan dengan Hanoi dan saat ini Vietnam salah satu mitra dagang papan atas Amerika Serikat.
“Tidak boleh ada negara yang memberikan ruang pada Putin untuk mempromosikan perangnya karena itu sama dengan menganggap Putin menormalisasi tindakannya. Jika dia bisa bepergian dengan bebas, itu sama dengan menormalisasi pelanggaran Rusia terhadap pelanggaran hukum internasional,” kata juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Vietnam merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina yang dilakukan sejak Februari 2022.
Kementerian Luar Negeri Vietnam belum mau berkomentar perihal kunjungan kerja Putin ini. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Maret 2023, menerbitkan surat perintah penahanan terhadap Putin atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Ukraina. Vietnam, Rusia dan Amerika Serikat bukan anggota ICC.
Uni Eropa yang merupakan mitra ekonomi dengan Vietnam, belum mau berkomentar perihal kunjungan kerja Putin ini. Namun pada bulan lalu memperlihatkan ketidakpuasan terhadap keputusan Hanoi yang menunda pertemuan dengan utusan Uni Eropa untuk membahas sanksi-sanksi ke Rusia. Sejumlah sumber menyebut keterlambatan ini terkait dengan persiapan kunjungan Putin.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Rusia Kerahkan Tim Penyelamat dan Pesawat untuk Bantu Cari Helikopter Ebrahim Raisi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini