Ambisi-ambisi Donald Trump Maju Di Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, Lanjutkan Program America First
Reporter
Myesha Fatina Rachman
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 16 Juni 2024 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump telah mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Pengumuman tersebut dilakukan pada 15 November 2022, dan sejak itu ia telah aktif berkampanye di berbagai negara bagian, menggalang dukungan dari basis pemilihnya yang setia.
Awal masuk ke dunia politik, Juni 2015, Trump mengumumkan pencalonannya sebagai presiden dari Partai Republik, sebuah langkah yang awalnya dianggap sebelah mata oleh banyak pengamat politik. Namun, kampanye Trump yang berani dan sering kontroversial, dengan slogan "Make America Great Again," menarik perhatian luas.
Dia fokus pada isu-isu seperti imigrasi, proteksionisme ekonomi, dan keamanan nasional. Setelah mengalahkan saingan-saingan dalam pemilihan pendahuluan Republik, Trump melawan calon Demokrat Hillary Clinton dalam pemilihan umum. Pada 8 November 2016, Trump memenangkan pemilihan presiden, menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45.
Setelah kalah dalam pemilihan presiden 2020 dari Joe Biden, Trump tidak mundur dari panggung politik. Sebaliknya, ia tetap menjadi figur dominan dalam Partai Republik dan sering menyuarakan klaim bahwa pemilihan 2020 dicurangi, meskipun klaim ini tidak terbukti di pengadilan. Trump mengisyaratkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan Presiden Amerika Serikar 2024. Beberapa fokus utama dari ambisinya meliputi:
1. Kelanjutan Agenda America First
Trump terus mendorong kebijakan ekonomi yang pro-Amerika, menekankan pentingnya mengembalikan pekerjaan manufaktur ke dalam negeri dan menegosiasikan perjanjian perdagangan yang lebih menguntungkan
2. Reformasi Pemilu
Setelah klaim kecurangan pemilu, Trump mendukung langkah-langkah untuk memperketat keamanan pemilu dan mengubah prosedur pemilihan untuk mencegah dugaan penipuan.
3. Keamanan Perbatasan
Memperkuat kebijakan imigrasi yang ketat dan melanjutkan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
3. Pengaruh di Partai Republik
Meski tidak lagi menjabat, Trump tetap menjadi suara yang berpengaruh dalam politik Republik, dengan banyak kandidat lokal dan nasional mencari dukungannya.
Namun, sebelumnya Donald Trump akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang dinyatakan melakukan tindak kriminal. Pengadilan di New York memutuskan pada Kamis, 30 Mei 2024 bahwa ia melakukan pemalsuan dokumen untuk menutupi pembayaran uang bungkam kepada seorang bintang porno menjelang pemilihan umum 2016.
Hakim Juan Merchan menetapkan tanggal pembacaan hukuman pada 11 Juli mendatang, hanya beberapa hari sebelum Partai Republik dijadwalkan secara resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat presiden menjelang pemilu pada 5 November 2024.
Baik putusan bersalah maupun hukuman penjara tidak akan memengaruhi kelayakan atau kemampuan Trump untuk menjadi presiden. Konstitusi AS hanya mensyaratkan presiden berusia minimal 35 tahun dan merupakan warga negara AS yang telah tinggal di sana selama 14 tahun.
Secara teori, Donald Trump bisa dilantik dari penjara seandainya dia berhasil menggulingkan Joe Biden pada pemilu nanti – sesuatu yang pernah dilakukan kandidat presiden AS Eugene Debs pada pemilu tahun 1920-an.
Satu dari empat anggota Partai Republik mengatakan mereka tidak akan memilih Trump jika dia dinyatakan bersalah dalam persidangan pidana, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terhadap pemilih terdaftar pada April lalu. Dalam survei yang sama, 60 persen responden independen mengatakan mereka tidak akan memilih Trump jika dia terbukti bersalah melakukan kejahatan.
Survei CNN/SSRS pada bulan yang sama juga menemukan bahwa, meskipun 76 persen pendukung Donald Trump tapi 24 persen fi antaranya mengatakan mereka “mungkin mempertimbangkan kembali” dukungan untuk Trump jika ia terbukti bersalah.
MYESHA FATINA RACHMAN I NABIILA AZZAHRA I BRITANNICA
Pilihan Editor: 78 Tahun Donald Trump, Berikut Hikayat Presiden Amerika Serikat ke-45