Invasi Rusia di Ukraina Sebabkan Emisi 175 Juta Ton Karbon Dioksida

Kamis, 13 Juni 2024 16:20 WIB

Seorang petugas memadamkan sisa-sisa rudal dari serangan Rusia yang diduga merupakan buatan Korea Utara, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. REUTERS/Vyacheslav

TEMPO.CO, Jakarta -Invasi Rusia di Ukraina secara langsung melepaskan emisi iklim besar-besaran berupa 175 juta ton karbon dioksida (CO2) ke atmosfer bumi, menurut sebuah laporan bersama pada Kamis, 13 Juni 2024.

Laporan tersebut diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Ukraina dan lembaga swadaya masyarakat iklim Initiative on Greenhouse Gas Accounting of War (IGGAW).

Perkiraan mereka mencakup emisi yang telah dikeluarkan dan yang akan dihasilkan selama pekerjaan perbaikan setelah kehancuran yang disebabkan oleh invasi Rusia pada Februari 2022.

Dalam laporan itu, mereka menguraikan beberapa kegiatan utama yang menghasilkan emisi karbon yang disebabkan oleh peperangan.

“Miliaran liter bahan bakar digunakan oleh kendaraan militer, hampir satu juta hektar ladang dan hutan dibakar, ratusan bangunan minyak dan gas diledakkan, dan sejumlah besar baja dan semen digunakan untuk membentengi ratusan mil garis depan,” katanya.

Perkiraan 175 juta ton tersebut setara dengan emisi tahunan yang dihasilkan oleh 90 juta mobil, atau emisi yang dihasilkan seluruh negara Belanda dalam setahun, katanya.

Laporan tersebut menggunakan sistem pengukuran yang disebut Biaya Sosial Karbon untuk menghitung perkiraan biaya finansial dari emisi tambahan.

“Total kerusakan iklim yang disebabkan oleh Federasi Rusia setelah 24 bulan perang berjumlah lebih dari US$32 miliar,” katanya. Dengan kurs saat ini, jumlah itu setara dengan sekitar Rp520 triliun.

Laporan tersebut menyatakan bahwa emisi akibat perang dapat diurai menjadi beberapa bagian: aktivitas militer, baja dan beton yang dibutuhkan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak, dan beberapa faktor berbeda termasuk kebakaran dan pergerakan manusia.

Pada bulan-bulan awal perang, kata laporan itu, sebagian besar emisi disebabkan oleh penghancuran infrastruktur sipil dalam skala besar yang memerlukan upaya rekonstruksi besar-besaran pasca perang.

“Sekarang, setelah dua tahun perang, emisi terbesar berasal dari kombinasi peperangan, kebakaran lahan, dan kerusakan infrastruktur energi,” katanya.

Aktivitas militer menyebabkan emisi setara CO2 sebesar 51,6 juta ton, menurut laporan itu. Mayoritas dari jumlah tersebut, yaitu 35,2 juta ton setara CO2, disebabkan oleh konsumsi bahan bakar militer Rusia, dan 9,4 juta ton lainnya disebabkan oleh penggunaan bahan bakar oleh militer Ukraina.

Menurut laporan tersebut, perang juga meningkatkan frekuensi kebakaran lahan secara signifikan di wilayah yang terkena dampak. Dikatakan bahwa satu juta hektar lahan telah hangus akibat 27 ribu insiden kebakaran yang berhubungan dengan perang, menyebabkan kerusakan atmosfer setara dengan 23 juta ton CO2.

Laporan tersebut juga menghitung bahwa penutupan wilayah udara di Ukraina dan beberapa bagian Rusia, serta pembatasan penggunaan wilayah udara Rusia oleh maskapai penerbangan tertentu, telah menciptakan lebih dari 24 juta ton emisi CO2 tambahan.

Pilihan Editor: Zelensky Tiba-tiba Bertemu Pangeran Mohammed bin Salman di Arab Saudi

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

11 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

PUPR: Pemerintah Fokus Peta Jalan Pembangunan Gedung Hijau Sektor Publik

1 hari lalu

PUPR: Pemerintah Fokus Peta Jalan Pembangunan Gedung Hijau Sektor Publik

PUPR menyebut peta jalan penyelenggaraan bangunan gedung hijau (BGH) akan diprioritaskan pada sektor publik atau gedung-gedung pemerintah.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

1 hari lalu

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

Kota Tashkent , Uzbekistan akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2026. Apa istimewa destinasi wisata di Kota Termurah di Dunia ini?

Baca Selengkapnya

Bos Gaikindo Sebut Penjualan Mobil Sulit Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini: Kami Hanya Bisa Bergantung pada Pasar

1 hari lalu

Bos Gaikindo Sebut Penjualan Mobil Sulit Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini: Kami Hanya Bisa Bergantung pada Pasar

Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto pesimistis target penjualan 1 juta unit mobil hingga akhir tahun bakal tercapai. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

2 hari lalu

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

Bahlil mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik smelter Weda Bay mulai 2025 pengolahan nikel disana akan menggunakan PLTS di lahan bekas tambang

Baca Selengkapnya

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 hari lalu

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.

Baca Selengkapnya