Amerika Serikat akan Beri Bantuan Kemanusiaan Tambahan untuk Warga Gaza

Reporter

TEMPO

Rabu, 12 Juni 2024 15:00 WIB

Anggota militer Amerika Serikat bersiap menjatuhkan bantuan kemanusiaan di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. U.S. Air Force/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan memberikan tambahan bantuan kemanusiaan senilai US$404 juta (Rp6,5 triliun) untuk menyelamatkan nyawa warga sipil Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan wilayah sekitarnya. Dengan tambahan bantuan itu, maka total bantuan yang sudah dikucurkan AS lebih dari US$674 juta (Rp 10 triliun) selama delapan bulan terakhir.

"Sebagai negara donor kemanusiaan terbesar bagi Palestina, kami menyadari kebutuhan mendesak akan bantuan yang lebih banyak untuk menjangkau warga sipil mengingat kondisi kemanusiaan yang mengerikan, dan menyerukan kepada semua donor untuk mendukung operasi penyelamatan nyawa bagi warga Palestina di Gaza dan wilayah sekitarnya," demikian keterangan Washington yang disampaikan lewat rilis kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, 12 Juni 2024.

Pendanaan baru ini, diharapkan bisa memberi dukungan penting bagi warga Palestina yang rentan di Gaza, Tepi Barat, dan wilayah sekitarnya, termasuk makanan, air minum yang aman, perawatan kesehatan, perlindungan, pendidikan, tempat tinggal, dan dukungan psikososial. Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan bagi mereka yang terkena dampak krisis.

"Kami mendorong para donor lain untuk berkontribusi dalam respon kemanusiaan di Gaza dan wilayah sekitarnya, meningkatkan dukungan kepada mereka yang terkena dampak konflik, dan bekerja sama untuk menemukan solusi jangka panjang bagi krisis tersebut," demikian keterangan Washington.

Jumlah korban tewas di Gaza hingga Minggu, 9 Juni 2024, menembus 37 ribu jiwa menyusul pembantaian di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Sabtu, 8 Juni 2024. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 37.084 orang tewas dan 84.494 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Advertising
Advertising

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

PBB mengakui tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kondisi wilayah itu sekarang sangat menyedihkan. Situasi kesehatan masyarakat berada di luar tingkat krisis. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza menjadi reruntuhan.

Persediaan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada sama sekali. Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak memiliki cukup air minum bersih dan menghadapi tingkat kelaparan yang parah. Lebih dari 50 ribu anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.

Ironisnya, setidaknya setengah dari seluruh misi bantuan kemanusiaan ditolak, dihambat, atau dibatalkan karena alasan operasional atau keamanan. PBB mengungkap sejak serangan terhadap penyeberangan perbatasan Rafah satu bulan lalu, aliran bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi warga Gaza – yang sudah sangat tidak memadai – malah anjlok hingga dua pertiga

Pilihan editor: BI Catat Rupiah Menguat 0,34 Persen Secara Bulanan pada Juni 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

15 menit lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

2 jam lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

2 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

4 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

12 jam lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

13 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

13 jam lalu

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

Di tengah-tengah kabar ia disembunyikan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul dalam khotbah Jumat di Teheran.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

14 jam lalu

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

Berikut perbandingan kekuatan persenjataan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan udara Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

15 jam lalu

Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

IDF menuduh Iran menggunakan wilayah perbatasan untuk mengirimkan peralatan militer ke Lebanon.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

16 jam lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya