Konsulat AS di Australia Diserang Vandalisme Pro-Palestina, Albanese Meradang

Senin, 10 Juni 2024 17:00 WIB

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal

TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat Amerika Serikat di Sydney, Australia terkena tindak vandalisme berupa grafiti yang diduga merupakan simbol pro-Palestina pada Senin, 10 Juni 2024, menurut laporan media lokal. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese segera mengecam tindakan tersebut, dan menganjurkan agar masyarakat melakukan debat dan wacana politik dengan penuh hormat.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa masyarakat harus melakukan debat dan wacana politik dengan penuh hormat,” kata Albanese dalam konferensi pers dari Canberra yang disiarkan di televisi, ketika ditanya tentang insiden tersebut.

Ia memaklumi bahwa masyarakat mengalami trauma dengan “apa yang terjadi di Timur Tengah”, khususnya mereka yang memiliki kerabat di Israel atau Palestina, namun menurut dia langkah-langkah seperti mengecat konsulat AS tidak berkontribusi pada kemajuan isu yang diperjuangkan.

“Dan saya hanya, sekali lagi, mengulangi seruan saya untuk meredakan ketegangan,” kata dia.

Rekaman CCTV menunjukkan bangunan konsulat AS di Sydney disemprot cat oleh seseorang yang mengenakan hoodie berwarna gelap dan menggunakan palu godam kecil untuk melubangi sembilan jendela kaca di sana pada Senin pukul 03.00 pagi, kata pernyataan polisi setempat.

Seorang juru bicara konsulat AS mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut telah rusak, namun mengatakan staf dan operasional tidak terdampak.

“Polisi Federal Australia dan Kepolisian New South Wales sedang menyelidiki insiden tersebut,” kata juru bicara polisi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Foto-foto konsulat di situs surat kabar Sydney Morning Herald menunjukkan segitiga merah terbalik disemprotkan di bagian depan gedung. Simbol tersebut digunakan oleh beberapa aktivis pro-Palestina, kata media lokal tersebut.

Konsulat ditutup pada Senin karena hari libur umum di negara bagian New South Wales tetapi akan dibuka kembali pada Selasa, kata pernyataan konsulat.

Perdana Menteri New South Wales Chris Minns mengatakan mayoritas warga Australia tidak menyetujui vandalisme semacam itu. “Kami dapat menyampaikan pendapat kami di negara ini tanpa menggunakan kekerasan atau perilaku jahat,” kata Minns, seperti dikutip ABC News.

Gedung konsulat yang sama sebelumnya dicoret dengan grafiti pada April lalu, sementara konsulat AS di Melbourne dicoret oleh aktivis pro-Palestina pada 31 Mei, menurut Sydney Morning Herald.

Australia yang sudah lama menjadi sekutu setia Israel kini menjadi semakin kritis atas tindakan mereka di Gaza. Awal tahun ini, seorang pekerja bantuan asal Australia yang bertugas untuk badan amal World Central Kitchen (WCK) terbunuh dalam serangan Israel di wilayah Palestina tersebut.

Bulan lalu, orang-orang di Australia mendirikan kamp-kamp di berbagai universitas di Sydney, Melbourne, Canberra dan kota-kota lain untuk memprotes serangan Israel di Gaza dan pemerintah Australia yang dianggap belum berbuat cukup untuk mendorong perdamaian.

REUTERS | ABC NEWS

Pilihan editor: Cerita Pilu Warga Gaza saat Israel Bantai Kamp Pengungsi Nuseirat

Berita terkait

Govind Sandhu, Pimpinan TikTok Australia Divonis Kanker di Usia 38 Tahun

41 menit lalu

Govind Sandhu, Pimpinan TikTok Australia Divonis Kanker di Usia 38 Tahun

Govind Sandhu, Kepala Kemitraan Musik Global TikTok Australia, didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin stadium 4 di usia 38 tahun.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

3 jam lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

5 jam lalu

Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

Pelapor khusus PBB untuk Palestina mempertanyakan bagaimana dunia bisa tetap diam atau acuh tak acuh terhadap situasi dan kelaparan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

7 jam lalu

Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza mendapatkan momentum setelah Hamas merevisi proposal kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

8 jam lalu

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang tenggelam dihajar rudal Houthi mengancam lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

10 jam lalu

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

Mantan pemimpin Partai Buruh dan aktivis pro-Palestina Jeremy Corbyn terpilih di Islington North dalam pemilu Inggris sebagai kandidat independen.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

12 jam lalu

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

Kepala badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea berangkat ke Qatar membahas kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

13 jam lalu

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

Hizbullah mengatakan Hamas akan memainkan peran penting dalam arena perpolitikan Palestina bila kondisi perang telah berakhir di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya