Prancis Akan Kirim Jet Tempur Mirage 2000 ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 Juni 2024 17:00 WIB

Presiden Prancis Macron menghadiri konferensi video KTT Iklim, di Istana Elysee di Paris, Prancis, 22 April 2021. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumukan pihaknya akan mengirimkan ke Kyev jet tempur Mirage 2000 dan melatih beberapa pilot asal Ukraina agar bisa mengemudikan jet-jet termpur tersebut. Micron tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak jet tempur yang akan dikirim atau bagaimana metode pengirimannya.

“Besuk kami akan meluncurkan sebuah kerja sama baru dan pengiriman jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina buatan manufaktur asal Prancis Dassault, dan melatih ke Prancis pilot-pilot asal Ukraina,” kata Macron dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1, Kamis, 7 Juni 2024.

Kyev sudah lama meminta jet tempur Mirage 2000 bersama dengan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat. Dalam unggahan di media sosial pada Januari 2024, Kepala Angkatan Udara Ukraina mengatakan jet-jet tempur ini kira-kira sebanding dengan F-16, namun dianggap lebih bernuver yakni bisa meningkatkan potensi serangan tempur armada Ukraina.

Menurut rangking World Air Forces, Prancis punya sekitar 26 unit jet tempur Mirage 2000-5 dan 65 unit jet tempur Mirage 2000-D yang usianya lebih tua tetapi masih dalam kondisi aktif. Masih belum jelas apakah Presiden Macron berniat menyisihkan salah satu armada Angkatan Udaranya atau apakah akan mengirimkan jet tempur yang sedang tidak dipakai ke Kyev.

Belgia, Denmark, Belanda dan Norwegia sudah berjanji akan mengirim ke Ukraina jet tempur F-16, namun belum ada satu pun unit yang dikirimkan. Sedangkan pada bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan Belgia akan mengirimkan 30 uni jet tempur F-16 yang diproduksi pada 1980-an. Dengan begitu, total ada 85 unit yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina.

Sebelumnya pada Februari 2024, Macron mengatakan sudah waktunya bagi sekutu Ukraina untuk mengambil tindakan melawan Rusia. Ia menambahkan sudah saatnya sekutu agar tidak menjadi pengecut.

Advertising
Advertising

Macron menghadapi reaksi keras dari banyak sekutu Barat setelah ia mengusulkan mengirim pasukan ke Ukraina. Para pejabat Prancis kemudian menjelaskan bahwa niat Macron adalah untuk merangsang perdebatan dan bahwa gagasan yang sedang dibahas melibatkan pasukan non-tempur dalam peran seperti penghapusan ranjau, perlindungan perbatasan, atau pelatihan pasukan Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: AS Dorong Rencana Gencatan Senjata Biden Jadi Resolusi PBB, Rusia dan Cina Keberatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

3 jam lalu

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

Hizbullah Lebanon secara remsi mengumumkan kematian pemimpin mereka selama tiga dekade, Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

5 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia: Pemerintah Nego Porsi Pendanaan Program Jet Tempur KF-21 Boramae

12 jam lalu

PT Dirgantara Indonesia: Pemerintah Nego Porsi Pendanaan Program Jet Tempur KF-21 Boramae

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia mengatakan, pemerintah negosiasi dengan Korea Selatan soal pendanaan jet tempur KF-21 Boramae.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

1 hari lalu

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

Lima tentara Suriah tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan situs militer di perbatasan Suriah-Lebanon

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Tur Anggun di Prancis Jadi Konser Internasional Terbesar Artis Indonesia dalam Sejarah

1 hari lalu

Tur Anggun di Prancis Jadi Konser Internasional Terbesar Artis Indonesia dalam Sejarah

Konser Anggun Cipta Sasmi di Prancis mencatat rekor pertunjukan internasional artis Indonesia dengan penonton terbanyak dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Notre Dame du Mont, Lingkungan Terkeren di Dunia Tahun Ini

2 hari lalu

Daya Tarik Notre Dame du Mont, Lingkungan Terkeren di Dunia Tahun Ini

Seperti apa kawasan Notre Dame du Mont terpilih sebagai lingkungan terkeren di dunia oleh Time Out

Baca Selengkapnya

Lingkungan Paling Keren yang Menarik Dikunjungi dari Prancis, Bali, hingga Korea Selatan

2 hari lalu

Lingkungan Paling Keren yang Menarik Dikunjungi dari Prancis, Bali, hingga Korea Selatan

Time Out merilis daftar lingkungan terkeren di dunia, ada di Prancis, Maroko, Bali, hingga Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

3 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya