Donald Trump Pecahkan Rekor, Eks Presiden AS Pertama yang Divonis Bersalah dalam Pengadilan

Minggu, 2 Juni 2024 20:15 WIB

Potret Mantan Presiden AS Donald Trump yang dirilis oleh Kantor Sheriff Fulton County, Atlanta, Georgia, AS, 24 Agustus 2023. Donald Trump ditangkap di Penjara Fulton County, Georgia usai menyerahkan diri ke Fulton County. Kantor Sheriff Fulton County/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) pertama yang dihukum atas kejahatan pada Kamis lalu. Juri di New York menemukan dia bersalah atas 34 tuduhan kejahatan terkait pemalsuan dokumen untuk menutupi pembayaran kepada seorang bintang porno menjelang pemilu presiden 2016, dalam skandal yang dikenal sebagai uang tutup mulut.

Keputusan ini dihasilkan oleh 12 juri setelah 9,5 jam musyawarah yang dimulai pada Rabu. Hakim Juan Merchan akan menjatuhkan hukuman pada 11 Juli, beberapa hari sebelum Partai Republik mencalonkan Trump sebagai presiden untuk pemilu 5 November. Trump mengecam putusan tersebut, menyebutnya sebagai hasil persidangan yang tidak adil dengan hakim yang korup. Ia berkomentar bahwa putusan sebenarnya akan ditentukan oleh rakyat pada 5 November.

"Ini memalukan. Ini adalah persidangan yang tidak adil oleh hakim yang korup dan berkonflik," ujar Trump kepada wartawan setelahnya. "Putusan sebenarnya akan diambil pada 5 November oleh rakyat," ujarnya.

Trump menunjukkan jempolnya melalui jendela SUV-nya saat meninggalkan gedung pengadilan. Pendukungnya, jurnalis, polisi, dan penonton berkumpul di taman seberang gedung pengadilan.

Trump Siap Ajukan Banding

Advertising
Advertising

Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia akan mengajukan banding atas putusan bersalah yang diterimanya dalam kasus pembayaran uang tutup mulut.

"Kami akan mengajukan banding atas penipuan ini," ujar Trump dalam konferensi pers di Trump Tower, Fifth Avenue, Midtown Manhattan, Jumat.

Juri di pengadilan Kota New York pada Kamis menyatakan Trump bersalah atas 34 dakwaan kejahatan pemalsuan catatan bisnis yang terkait dengan pembayaran uang tutup mulut sebesar $130.000 kepada bintang film dewasa Stormy Daniels pada tahun 2016.

Trump terus mengkritik hakim dan menegaskan bahwa persidangan tersebut "dicurangi". Dia juga mengatakan bahwa persidangan berjalan dengan sangat tidak adil dan bahwa timnya akan mengajukan banding atas berbagai hal, termasuk larangan pengadilan terhadap kehadiran saksi penting dari pihaknya.

Sidang vonis untuk kasus uang tutup mulut dijadwalkan pada 11 Juli, beberapa hari sebelum Konvensi Nasional Partai Republik.

Siapa Sebenarnya Donald Trump?

Dilansir dari The Trump Organization, Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York City, Amerika Serikat. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara dalam keluarga Fred dan Mary Trump. Ayahnya, Fred Trump, adalah seorang pengembang real estate yang sukses, dan ibunya, Mary Anne MacLeod Trump, adalah seorang imigran dari Skotlandia.

Trump bersekolah di Kew-Forest School di Forest Hills, tetapi pada usia 13 tahun, orang tuanya mengirimnya ke Akademi Militer New York (NYMA) dengan harapan dapat mendisiplinkannya. Setelah lulus dari NYMA pada tahun 1964, Trump melanjutkan pendidikannya di Fordham University selama dua tahun sebelum pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania, di mana ia lulus dengan gelar sarjana ekonomi pada tahun 1968.

Setelah lulus, Trump bergabung dengan perusahaan real estate milik keluarganya, Elizabeth Trump & Son. Pada tahun 1971, ia mengambil alih kendali perusahaan tersebut dan kemudian mengganti namanya menjadi The Trump Organization. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut berkembang pesat, dengan Trump mengembangkan dan mengelola berbagai proyek real estate termasuk gedung-gedung pencakar langit, hotel-hotel mewah, kasino, dan lapangan golf.

Salah satu proyek terkenal Trump adalah pembangunan Trump Tower di Fifth Avenue, Manhattan, yang selesai pada tahun 1983. Bangunan ini menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan Trump dalam industri real estate. Selain itu, Trump juga terkenal melalui kepemilikannya atas berbagai kasino di Atlantic City, meskipun beberapa di antaranya mengalami kebangkrutan.

Kehidupan Dunia Hiburan dan Politik

Selain bisnis real estate, Trump juga terlibat dalam dunia hiburan. Pada 2004, ia menjadi produser dan pembawa acara reality show The Apprentice, yang dengan cepat menjadi populer. Dalam acara ini, para peserta bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dalam salah satu perusahaan Trump, dan acara ini terkenal dengan kalimat andalan Trump, "You're fired!" Kesuksesan acara ini semakin mengangkat profil publik Trump dan menjadikannya salah satu tokoh terkenal di media.

Donald Trump mulai menunjukkan minat yang lebih serius dalam politik pada akhir 1980-an, tetapi baru pada 2015 ia secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden AS dari Partai Republik. Kampanye Trump ditandai dengan retorika populis, janji untuk "Make America Great Again," dan sikap kontroversial terhadap isu-isu seperti imigrasi dan perdagangan internasional.

Pada Pemilu AS 2016, Trump berhasil mengalahkan kandidat Demokrat, Hillary Clinton, dalam sebuah kemenangan yang mengejutkan banyak pengamat politik. Ia dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat pada 20 Januari 2017.

Masa kepresidenan Trump penuh dengan kebijakan dan tindakan yang kontroversial. Beberapa di antaranya termasuk penarikan Amerika Serikat dari Kesepakatan Paris (Paris Agreement) tentang perubahan iklim, kebijakan imigrasi yang ketat termasuk pembangunan tembok di perbatasan Meksiko, dan reformasi pajak besar-besaran yang menurunkan tarif pajak perusahaan.

Trump juga pernah dua kali kena proses pemakzulan (impeachment) oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Impeachment pertama terjadi pada akhir 2019 dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres, tetapi dia dibebaskan oleh Senat pada awal 2020. Impeachment kedua terjadi setelah insiden penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021, dengan tuduhan menghasut pemberontakan, tetapi sekali lagi dia dibebaskan oleh Senat pada Februari 2021.

Setelah meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Trump tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam Partai Republik dan politik Amerika Serikat. Dia melanjutkan keterlibatannya dalam politik dengan mendukung kandidat tertentu dalam pemilihan paruh waktu 2022 dan akan maju kembali untuk pemilu 2024.

MICHELLE GABRIELA I SITA PLANASARI

Pilihan Editor: Divonis Bersalah, Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Dihukum karena Kejahatan

Berita terkait

Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

11 jam lalu

Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

Mantan Presiden AS Donald Trump mengancam menggugat Google karena dinilai menguntungkan rivalnya, Wapres Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

12 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 26 September 2024 diawali oleh kabar Moche Avichzer, tentara Israel yang akan diadili Maroko karena kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

2 hari lalu

Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

Calon presiden AS Donald Trump menuding Iran berada di balik upaya pembunuhan dirinya.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

3 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Secret Service Memperketat Keamanan Donald Trump

3 hari lalu

Secret Service Memperketat Keamanan Donald Trump

Donald Trump telah menjadi serangkaian target pembunuhan selama masa kampanye. Walhasil, Secret Service pun sekarang meningkatkan perlindungan

Baca Selengkapnya

Vokalis Paramore, Hayley Williams Kecam Donald Trump di iHeartRadio Music Festival 2024

4 hari lalu

Vokalis Paramore, Hayley Williams Kecam Donald Trump di iHeartRadio Music Festival 2024

Vokalis Paramore, Hayley Williams menentang Donald Trump dan Project 2025 saat tampil di iHeartRadio Music Festival 2024

Baca Selengkapnya

Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

5 hari lalu

Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

Di antara hal yang ditanyakan responden adalah bagaimana pandangan mereka terhadap Kamala Harris sejak dia dicalonkan sebagai calon presiden.

Baca Selengkapnya

Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

5 hari lalu

Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

Donald Trump tidak mau lagi maju di pilpres AS jika dia kalah dalam pemilu 5 November mendatang.

Baca Selengkapnya