Vonis Bersalah Donald Trump Membuat Marah Sejumlah Pendonor Partai Republik

Reporter

Tempo.co

Jumat, 31 Mei 2024 10:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pendonor utama Partai Republik menyatakan mendukung Donald Trump pada Kamis dan menjanjikan jutaan dolar untuk pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat pada November mendatang. Ini beberapa saat setelah ia divonis bersalah dalam skandal uang tutup mulut.

12 anggota juri di pengadilan federal Manhattan, New York memutuskan Trump bersalah atas 34 tuduhan karena memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran guna membungkam seorang bintang porno menjelang pemilu presiden pada 2016.

Trump menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang dihukum karena kejahatan pada Kamis. Putusan tersebut menjerumuskan AS ke dalam wilayah yang belum pernah terjadi, menjelang pemilihan presiden pada 5 November. Trump, kandidat dari Partai Republik, akan mencoba untuk memenangkan kembali Gedung Putih dari Presiden Demokrat Joe Biden.

Banyak pendonor konservatif menilai persidangan uang tutup mulut di New York sebagai penganiayaan politik. Ini sejalan dengan klaim kandidat presiden dari Partai Republik bahwa Partai Demokrat sedang berusaha melemahkannya menjelang pemilu 5 November melawan Presiden Joe Biden.

Jaksa telah menolak klaim tersebut dan menganggapnya tidak benar.

Advertising
Advertising

Para donatur besar, termasuk miliarder kasino Zionis, Miriam Adelson, dan pengusaha hotel Robert Bigelow menegaskan dukungan mereka terhadap Trump pada Kamis. Donasi mereka untuk mendukung gelombang iklan pro-Trump, door-knocking, dan phone banking di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran.

Putusan tersebut juga mendorong beberapa pendonor lama Trump untuk meningkatkan dukungan keuangan mereka kepadanya dan, setidaknya dalam satu kasus, memberikan sumbangan besar kepadanya untuk pertama kalinya.

Robert Bigelow, salah satu pendukung utama Trump yang telah memberikan lebih dari US$9 juta, mengatakan proses pidana terhadap Trump adalah sebuah "aib".

“Saya mengirimi Presiden Trump US$5 juta lagi seperti yang saya janjikan kepadanya,” kata Bigelow kepada Reuters.

Don Tapia, mantan duta besar Trump untuk Jamaika, mengatakan bahwa dia dan jaringan kecil keluarga serta teman-temannya yang berdonasi berencana memberikan sekitar US$250.000 pada pemilu kali ini untuk mendukung Trump.

Setelah vonis bersalah pada Kamis, Tapia mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok tersebut akan memberikan lebih dari US$1 juta kepada kelompok pembelanja pro-Trump MAGA Inc dalam beberapa minggu mendatang.

“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuknya,” kata Tapia. Dia mengirimi Reuters foto bendera Amerika berkibar terbalik di luar rumahnya di Paradise Valley, Arizona, sebagai protes atas putusan tersebut.

Pilihan Editor: Divonis Bersalah, Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Dihukum karena Kejahatan

REUTERS

Berita terkait

Biden Ogah Mundur, Partai Demokrat Hadapi Dilema

11 jam lalu

Biden Ogah Mundur, Partai Demokrat Hadapi Dilema

Biden tetap bersikeras untuk maju dalam pencalonan presiden dan yakin akan memenangkan pertarungan melawan Trump.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

12 jam lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Biden: Hanya Tuhan yang Bisa Menyingkirkan Pencalonannya

21 jam lalu

Biden: Hanya Tuhan yang Bisa Menyingkirkan Pencalonannya

Biden menegaskan dalam sebuah wawancara dengan ABC News bahwa ia adalah kandidat yang akan mengalahkan Trump dalam pemilu November.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

21 jam lalu

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

Imigrasi Jakarta Selatan menangkap delapan Warga Negara Asing di salah satu hotel karena membuat uang palsu dolar Amerika Serikat (USD).

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

1 hari lalu

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

Senjata Jerman, sumber senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, telah memperburuk krisis Gaza secara signifikan

Baca Selengkapnya

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

1 hari lalu

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

Kapal Amerika Serikat USS Mason menembakkan 100 peluru kendali dan 350 rudal udara-ke-permukaan untuk melawan Houthi.

Baca Selengkapnya

Aturan Diperketat, Warga Spanyol Tak Lagi Leluasa Akses Konten Porno

1 hari lalu

Aturan Diperketat, Warga Spanyol Tak Lagi Leluasa Akses Konten Porno

Aplikasi Cartera Digital Beta akan meminta nomor identitas bagi warga Spanyol yang ingin lihat konten porno

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

1 hari lalu

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

Partai Demokrat harus memutuskan dalam tempo kurang tiga minggu untuk memutuskan apakah akan tetap mengusung Joe Biden.

Baca Selengkapnya