Bawa Daging Babi, WNI Didenda Rp 100 Juta di Taiwan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Mei 2024 14:00 WIB

Daging babi yang dijual di sebuah pasar di Bangkok, Thailand, 11 Januari 2022. Dirjen Departemen Pengembangan Ternak Thailand Sorravis Thaneto mengatakan satu dari 309 sampel yang dikumpulkan, termasuk sampel darah babi di 10 peternakan dan tes usap di dua rumah pemotongan hewan di provinsi ternak babi, dinyatakan positif demam babi Afrika. REUTERS/Chalinee Thirasupa

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia atau WNI yang sedang berwisata ke Taiwan didenda NT$ 200.000 atau hampir Rp 100 juta karena melanggar undang-undang biosekuriti. Ia kedapatan membahwa kotak makan siang berupa daging babi dan ayam panggang dan terendus oleh anjing pelacak.

Pelaku merupakan warga negara Indonesia yang tiba di Taipei dari Hong Kong pada 30 April 20240. Badan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Taiwan mengunggah temuan tersebut di media sosial. Menurut keterangan kepada media lokal, daging babi itu terendus oleh seekor anjing karantina.

Semua produk daging babi dari daerah yang terjangkit demam babi Afrika juga dilarang masuk ke Taiwan. Pelanggar yang pertama kali membawa produk daging babi dari negara-negara yang terjangkit flu babi Afrika (ASF) ke pulau tersebut didenda sebesar NT$ 200.000. Aturan ini berlaku setelah wabah di Tiongkok pada 2018. Bila kedapatan dua kali melanggar, maka denda naik jadi NT$ 1 juta.

Wabah flu babi Afrika telah tercatat di sejumlah negara di Asia mulai dari Cina, Mongolia, Vietnam, Kamboja, Korea Utara, Laos, Myanmar, Filipina, Korea Selatan, Timor-Leste, Indonesia, Papua Nugini, India, Malaysia, Bhutan, Thailand , Nepal, Singapura, dan Bangladesh.

Taiwan adalah salah satu dari sedikit negara Asia yang belum terkena penyakit ini.

Advertising
Advertising

Pelancong tersebut dilaporkan tidak mampu membayar denda dan dideportasi.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia memperingatkan bahwa penyakit ini sangat menular pada babi peliharaan dan babi hutan. Tingkat kematiannya bisa mencapai 100 persen.
Virus ini tidak berbahaya bagi manusia, namun berdampak buruk terhadap populasi babi dan peternakan.

Organisasi ini juga menyatakan bahwa virus flu babi Afrika sangat resisten di lingkungan. Virus bisa dapat bertahan hidup di pakaian, sepatu bot, roda, dan bahan lainnya. Virus juga dapat bertahan hidup di berbagai produk daging babi, seperti ham, sosis, atau bacon.

“Oleh karena itu, perilaku manusia dapat memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit babi ini melintasi batas negara jika tindakan yang tepat tidak diambil.”

Selain Taiwan, Australia juga mengenakan denda yang tinggi yaitu AU$ 6.260 bagi wisatawan yang dengan sengaja tidak menyatakan barang berisiko tinggi seperti daging babi dan produk daging lainnya saat masuk ke negara ini.

NEWS.COM.AU

Pilihan editor: Pertama Kali, Menteri Uni Eropa Bahas Sanksi terhadap Israel

Berita terkait

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

2 hari lalu

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

Seorang WNI yang tewas dibunuh suaminya di Albania, telah dimakamkan di kampung halaman di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

2 hari lalu

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

Kemlu menyatakan bahwa pasukan TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap siaga untuk membantu operasi evakuasi WNI

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

3 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Selesai Oktober 2024

3 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Selesai Oktober 2024

Menpora Dito Ariotedjo menegaskan saat ini Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tinggal melakukan pengambilan sumpah WNI.

Baca Selengkapnya

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

3 hari lalu

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn meneken aturan pernikahan sesama jenis yang akan resmi berlaku pada Januari 2025

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan simpul WNI di Lebanon dan tidak ada WNI yang menjadi korban ledakan pada perangkat komunikasi

Baca Selengkapnya

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

7 hari lalu

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

Menteri Luar Negeri Norwegia mengatakan tindakan Israel di Lebanon merupakan 'ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional

Baca Selengkapnya

Taiwan Interogasi Dua Orang dalam Penyelidikan Ledakan Pager Lebanon

8 hari lalu

Taiwan Interogasi Dua Orang dalam Penyelidikan Ledakan Pager Lebanon

Dua orang dari perusahaan Taiwan diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pager yang meledak di Lebanon

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

8 hari lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

9 hari lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya