Petugas mengevakuasi pasien rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. Rudal pertama menghantam pintu masuk unit gawat darurat dan rudal kedua ketiga menghantam gedung. REUTERS/Osama Abu Rabee
TEMPO.CO, Jakarta - Perundingan antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza akan dimulai kembali minggu depan. Menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut, keputusan untuk memulai kembali perundingan diambil setelah kepala badan intelijen Israel Mossad bertemu dengan kepala CIA dan perdana menteri Qatar, yang selama ini menjadi mediator.
“Di akhir pertemuan, diputuskan bahwa dalam minggu mendatang perundingan akan dibuka berdasarkan proposal baru yang dipimpin oleh mediator, Mesir dan Qatar dan dengan keterlibatan aktif AS,” kata sumber tersebut.
Upaya untuk membebaskan lebih dari 120 sandera yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan untuk kesepakatan gencatan senjata sejauh ini gagal. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.
Israel menyatakan tidak dapat menerima permintaan Hamas untuk mengakhiri perang, sementara Palestina menginginkan tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel.
Israel mengatakan ingin melenyapkan Hamas, yang menguasai Gaza. Sebaliknya Hamas bersumpah akan menghancurkan Israel. Dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, perang telah berkecamuk selama lebih dari tujuh bulan dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.