Longsor Landa 6 Desa Papua Nugini, Korban Jiwa Diduga Lebih dari 100 Orang

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Mei 2024 19:35 WIB

Orang-orang membawa tas pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. Andrew Ruing/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana longsor dahsyat melanda enam desa terpencil di Papua Nugini pada Jumat pagi 24 Mei 2024. Korban jiwa diduga mencapai lebih dari 100 orang. Longsor mengubur lebih dari 100 rumah di dataran tinggi Enga, sebelah utara negara kepulauan di barat daya Pasifik.

Longsor itu terjadi di Desa Kaokalam di Provinsi Enga, sekitar 600 kilometer barat laut Port Moresby, pada sekitar pukul 03.00 waktu setempat, lapor jaringan televisi Amerika ABC News.

Penduduk melaporkan bahwa korban jiwa kemungkinan melewati 100 jiwa, meskipun angka resmi belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Gubernur Enga Peter Ipatas mengatakan bahwa ini adalah "bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Elizabeth Laruma, ketua Porgera Women pada Asosiasi Bisnis, mengatakan bencana itu terjadi ketika orang-orang "sedang terlelap pada dini hari dan seluruh desa tersapu habis."

Advertising
Advertising

“Dari dugaan saya, ada sekitar 100 lebih orang yang terkubur di bawah tanah,” katanya, menambahkan.

Longsor juga memblokir jalan yang mengarah ke Kota Porgera, yang menjadi lokasi tambang emas besar.

Perdana Menteri PNG James Marape menyatakan simpatinya kepada keluarga korban yang tewas dalam bencana tersebut. “Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana tanah longsor,” kata Marape.

Marape mengatakan pemerintahnya telah mengirim pejabat bencana ke lokasi longsor untuk “memulai pekerjaan bantuan, pemulihan jenazah, dan rekonstruksi infrastruktur”.

“Kami mengirimkan pejabat bencana, Angkatan Pertahanan PNG, dan Departemen Pekerjaan dan Jalan Raya untuk bertemu dengan pejabat provinsi dan kabupaten di Enga dan juga memulai pekerjaan bantuan, pemulihan jenazah, dan rekonstruksi infrastruktur.”

“Saya akan memberikan informasi lebih lanjut jika saya telah diberi pengarahan lengkap mengenai skala kehancuran dan korban jiwa,” kata Marape dalam sebuah pernyataan.

Gambar online menunjukkan puluhan orang memanjat batu-batu besar yang tumbang untuk mengamati kerusakan akibat tanah longsor. Banyak rumah tampak roboh dan pohon tumbang.Tim penyelamat kesulitan memilah puing-puing, kata laporan itu.

Orang-orang terdengar menangis dan berteriak dalam video yang diposting oleh pengguna Facebook Kindupan Kambii dari Desa Kaokalam di Enga.

“Ada laporan mengenai kematian dan banyak korban jiwa, namun jumlah pastinya belum dapat dikonfirmasi,” kata juru bicara Palang Merah Papua Nugini.

Dia menambahkan bahwa tim tanggap darurat yang terdiri dari pejabat dari kantor gubernur provinsi, polisi, pasukan pertahanan, dan LSM lokal telah dikerahkan ke lokasi tersebut.

Pemerintah Provinsi Enga mengatakan pihaknya juga telah membentuk tim tanggap darurat untuk melakukan penilaian dampak cepat terhadap kerusakan tersebut.

Mereka meminta fasilitas kesehatan setempat dan LSM untuk bersiaga membantu upaya pemulihan dan bantuan.

Pilihan Editor: Anak Korban Gempa Papua Nugini Terancam Putus Sekolah

ABC NEWS | ABC. NET.AU | ANADOLU

Berita terkait

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

19 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenali Topan Krathon yang Porak Porandakan Wilayah Kaohsiung Taiwan

22 jam lalu

Mengenali Topan Krathon yang Porak Porandakan Wilayah Kaohsiung Taiwan

Topan Krathon adalah siklon tropis kuat dan tidak menentu yang berdampak pada Filipina dan Taiwan pada akhir September dan awal Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

2 hari lalu

Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Taiwan Lumpuh Dihantam Topan Krathon, Bandara Ditutup Dua Orang Tewas

2 hari lalu

Taiwan Lumpuh Dihantam Topan Krathon, Bandara Ditutup Dua Orang Tewas

Taiwan dihantam Topan Krathon yang menyebabkan dua orang tewas.

Baca Selengkapnya

La Ode Minta Aparatur Desa Terapkan Hasil Pelatihan P3PD

3 hari lalu

La Ode Minta Aparatur Desa Terapkan Hasil Pelatihan P3PD

La Ode meminta aparatur desa menerapkan hasil pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Pelatihan di Jawa Barat diikuti oleh 656 peserta dari 164 desa.

Baca Selengkapnya

Dirjen Bina Pemdes akan Mempromosikan Sumedang Jadi Contoh untuk Seluruh Desa

3 hari lalu

Dirjen Bina Pemdes akan Mempromosikan Sumedang Jadi Contoh untuk Seluruh Desa

Kabupaten Sumedang merupakan wilayah yang maju karena beragam inovasi dan program. Dirjen Bina Pemdes memutuskan untuk mempromosikan atau endorse daerah tersebut ke seluruh desa se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

3 hari lalu

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

Artikel ihwal fitur peninjau potensi longsor yang dikembangkan peneliti BRIN masuk dalam jajaran Top 3 Tekno, Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

4 hari lalu

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

Model dinilai cukup baik dalam memprediksi kestabilan lereng akibat hujan secara spasial untuk area rawan longsor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gedung Bakamla, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

6 hari lalu

Kebakaran Gedung Bakamla, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kepolisian dan pihak Bakamla memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran Gedung Bakamla yang terjadi Ahad, 29 September 2024.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

7 hari lalu

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

Hizbullah Lebanon secara remsi mengumumkan kematian pemimpin mereka selama tiga dekade, Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya