Singapore Airlines Diduga Mengalami Clear Air Turbulence, Apa Itu?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 Mei 2024 08:31 WIB

Pesawat udara maskapai penerbangan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ939 lepas landas menuju Singapura di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu 16 Februari 2022. Bandara Bali kembali melayani penerbangan reguler perdana rute Singapura-Bali-Singapura oleh maskapai Singapore Airlines, usai dibukanya kembali pintu masuk internasional di bandara tersebut setelah sempat ditutup akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan Singapore Airlines dari London tujuan Singapura mengalami turbulensi hebat di Samudera Hindia. Singapore Airlines turbulensi parah yang menyebabkan pesawat anjlok ke ketinggian 6.000 kaki (sekitar 1.800 meter) dalam waktu sekitar tiga menit, sebelum mendarat darurat di Bangkok, Thailand.

Singapore Airlines tidak menyebutkan jenis turbulensi apa yang terjadi. Pakar penerbangan menduga turbulensi tersebut adalah turbulensi cuaca cerah, yang dianggap sebagai jenis turbulensi paling berbahaya.

Turbulensi cuaca cerah atau clear air turbulence (CAT) hampir tidak dapat dideteksi dengan teknologi saat ini. Ini berarti turbulensi tersebut dapat terjadi tanpa peringatan, sehingga sangat penting bagi penumpang di pesawat untuk mengenakan sabuk pengaman setiap kali duduk, menurut pakar keselamatan.

Maskapai penerbangan diwajibkan oleh undang-undang untuk menyalakan tanda sabuk pengaman saat lepas landas dan mendaratkan penerbangan, namun maskapai penerbangan memiliki prosedurnya sendiri untuk menangani turbulensi di udara.

Seorang saksi di penerbangan Singapore Airlines mengatakan banyak orang yang tidak mengenakan sabuk pengaman terlempar ke sekitar kabin ketika pesawat mengalami turbulensi. Banyak di antara penumpang pesawat yang kepalanya terbentur.

Advertising
Advertising

Sara Nelson, Presiden Internasional Asosiasi Pramugari-CWA yang mewakili lebih dari 50.000 di 20 maskapai penerbangan, mengatakan kasus CAT sedang meningkat. Turbulensi ini tidak dapat dilihat sehingga ia menekankan pentingnya sabuk pengaman selama penerbangan. “Ini adalah masalah hidup dan mati,” kata Nelson.

Kecelakaan penerbangan terkait turbulensi merupakan jenis kecelakaan yang paling umum, menurut studi tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Baru-baru ini, pada bulan Maret, sebuah Boeing 787 dioperasikan oleh LATAM Airlines (LTM.SN), tiba-tiba anjlok di tengah penerbangan. Akibatnya lebih dari 50 orang terluka.

Pakar keselamatan dirgantara Anthony Brickhouse mengatakan penumpang harus meminimalkan pergerakan mereka dalam penerbangan dan selalu mengenakan sabuk pengaman, meski lampu sabuk pengaman sudah padam.

American Airlines mengharuskan pilotnya menyalakan tanda sabuk pengaman dan menginstruksikan penumpang serta pramugari untuk segera duduk ketika turbulensi parah.
Pramugari kemudian harus tetap duduk sampai diberitahu oleh kapten penerbangan atau tanda sabuk pengaman dimatikan. Maskapai lain memiliki protokol serupa.

Beberapa pilot dan penumpang mengatakan bahwa membiarkan lampu sabuk pengaman menyala sepanjang penerbangan akan menjadi bumerang. Sebabnya penumpang mulai mengabaikannya.

REUTERS

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Iran Minta Bantuan AS hingga 5 Target Penangkapan ICC

Berita terkait

World Tourism Day 2024 Ini 5 Negara Paling Damai di Dunia yang Wajib Dikunjungi

20 jam lalu

World Tourism Day 2024 Ini 5 Negara Paling Damai di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Untuk memperingati World Tourism Day, berikut ini negara-negara terdamai yang diurutkan berdasarkan Indeks Perdamaian Global 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Hari Selasa, Ini Tips yang Perlu Diingat saat Berburu Tiket Pesawat Murah

1 hari lalu

Bukan Hari Selasa, Ini Tips yang Perlu Diingat saat Berburu Tiket Pesawat Murah

Untuk mendapatkan penawaran harga tiket pesawat terbaik dapat bergantung pada banyak faktor

Baca Selengkapnya

Nebeng Jet Pribadi hingga Sepeda Brompton, Ini Daftar Suap yang Diterima Eks Menteri Singapura

2 hari lalu

Nebeng Jet Pribadi hingga Sepeda Brompton, Ini Daftar Suap yang Diterima Eks Menteri Singapura

Eks menteri Singapura diadili karena nebeng jet pribadi. Berikut daftar suap yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Jika Sedimen di Laut untuk Uruk Pantai, Ahli: Bisa Amblas Kena Ombak

2 hari lalu

Jika Sedimen di Laut untuk Uruk Pantai, Ahli: Bisa Amblas Kena Ombak

Sedimen di laut yang akan ditambang dan diekspor seperti yang dimaksud Jokowi diyakini bukanlah yang berupa lumpur-lempung dan lanau.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ini Tolak Pasangan Pelancong Seumur Hidup karena Hina Penumpang Lain

2 hari lalu

Maskapai Ini Tolak Pasangan Pelancong Seumur Hidup karena Hina Penumpang Lain

Maskapai itu tidak menoleransi perilaku apa pun yang melanggar peraturan keselamatan penerbangan atau tidak menghormati hak-hak penumpang pesawat lain

Baca Selengkapnya

Dikeluhkan Mahal, Harga Tiket Kapal Feri Batam - Singapura Turun Rp30 Ribu

2 hari lalu

Dikeluhkan Mahal, Harga Tiket Kapal Feri Batam - Singapura Turun Rp30 Ribu

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan operator kapal feri Batam - Singapura akhirnya sepakat menurunkan harga tiket feri

Baca Selengkapnya

Iswaran: Kasus Korupsi Mantan Menteri Transportasi Singapura hingga Mengaku Bersalah

2 hari lalu

Iswaran: Kasus Korupsi Mantan Menteri Transportasi Singapura hingga Mengaku Bersalah

Bekas Menteri Transportasi Singapura S.Iswaran menghadapi dakwaan menerima gratifikasi

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Berhenti Beri Makanan Gratis ke Penumpang

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Berhenti Beri Makanan Gratis ke Penumpang

Penumpang kelas bisnis pada semua penerbangan akan tetap menerima layanan penuh dalam penerbangan, lengkap dengan anggur dan sampanye.

Baca Selengkapnya

Iswaran Jadi Menteri Pertama di Singapura yang Didakwa Korupsi

3 hari lalu

Iswaran Jadi Menteri Pertama di Singapura yang Didakwa Korupsi

Mantan menteri transportasi Singapura S.Iswaran menyatakan bersalah karena telah menerima berbagai macam hadiah selama dia menjabat sebagai menteri

Baca Selengkapnya

Soal Ekspor Pasir Laut, Ini Ragam Pendapat Petinggi Gerindra, Eks Menteri, Aktivis, dan Akademisi

4 hari lalu

Soal Ekspor Pasir Laut, Ini Ragam Pendapat Petinggi Gerindra, Eks Menteri, Aktivis, dan Akademisi

Mereka meminta kebijakan ekspor pasir laut ditunda atau dibatalkan karena bakal berdampak terhadap lingkungan dan sosial.

Baca Selengkapnya