Profil Jaksa ICC Karim Khan, Pembela Perempuan dan Anak-anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 21 Mei 2024 10:21 WIB

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan berbicara selama wawancara dengan Reuters tentang kekerasan di Israel dan wilayah pendudukan Palestina di Den Haag, Belanda 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Karim Khan kembali mencuat setelah ia mengajukan surat penangkapan terhadap lima sosok yang dianggap terlibat dalam kejahatan perang di Gaza, Senin, 20 Mei 2024. Mereka adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kepala pertahanannya, dan tiga pemimpin Hamas.

Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) ini mengatakan ia memiliki alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa kelima orang tersebut "memikul tanggung jawab pidana" atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Atas langkahnya ini, ia harus berhadapan dengan berbagai kecaman dari berbagai pihak, terutama dari Israel dan AS.

Pembela Perempuan dan Anak-anak

Karim Khan, seorang pengacara berusia 54 tahun, terkenal sebagai pengacara pembela internasional. Ia dipandang sebagai orang luar ICC yang ditunjuk untuk menduduki posisi puncak dalam pemungutan suara oleh negara-negara anggota mahkamah setelah melalui persaingan politik yang sengit.

Advertising
Advertising

Khan dan kantornya telah berada di bawah pengawasan ketat atas penyelidikannya terhadap konflik Israel Hamas, dengan tekanan politik yang mendorongnya untuk mengeluarkan pernyataan publik yang jarang terjadi pada awal bulan ini.

Khan mengatakan bahwa semua upaya untuk menghalangi, mengintimidasi, atau mempengaruhi pejabat ICC secara tidak benar harus segera dihentikan.

Khan telah sering melakukan perjalanan ke negara-negara di mana ICC melakukan penyelidikan. Dia menjadi jaksa ICC pertama yang mengunjungi zona perang aktif ketika dia mengunjungi Ukraina pada Maret 2021.

Pada Desember, Khan juga melakukan kunjungan penting ke Israel dan wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat. Ini kunjungan pertama dilakukan oleh seorang jaksa penuntut ICC.

Lulusan King's College di London ini menekankan dedikasinya untuk mengejar para pelaku kejahatan seksual dan membela hak-hak anak.

Dia mengidentifikasi dirinya sebagai anggota Komunitas Muslim Ahmadiyah yang merupakan kelompok minoritas di Pakistan dan telah mengutip Al-Quran, kitab suci umat Islam, dalam beberapa pernyataan ICC.

Karier Tiga Dekade

Dalam karier hukumnya selama lebih dari tiga dekade, Khan telah bekerja di hampir semua pengadilan kriminal internasional dalam berbagai peran, baik dalam penuntutan, pembelaan, maupun sebagai pengacara bagi para korban.

Khan memulai karier hukum internasionalnya sebagai penasihat hukum untuk kantor jaksa penuntut umum untuk pengadilan kejahatan perang ad hoc Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bekas Yugoslavia dan Rwanda antara 1997 dan 2001.

Giliran pertamanya menjadi pusat perhatian adalah sebagai pengacara utama untuk mantan presiden Liberia Charles Taylor yang diadili atas kejahatan perang di Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone, yang berada di Den Haag untuk persidangan Taylor.

Pada hari pertama persidangan di 2007, Khan secara dramatis keluar dari ruang sidang untuk melawan perintah hakim setelah mengumumkan bahwa Charles Taylor telah memecatnya.

Khan kemudian menangani kasus-kasus ICC di Kenya, Sudan, dan Libya sebelum ditunjuk pada tahun 2018 sebagai kepala Unitad, tim PBB yang menyelidiki kejahatan ISIS di Irak.

Khan juga mengeluarkan surat perintah pada Maret 2023, untuk menangkap Putin dan ombudsman anak-anak Maria Lvova-Belova atas tuduhan kejahatan perang terkait penculikan anak-anak Ukraina. Kremlin menolak tuduhan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Berita terkait

Donald Trump Telepon Netanyahu, Dukung Serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah

1 hari lalu

Donald Trump Telepon Netanyahu, Dukung Serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah

Melalui panggilan telepon kepada Netanyahu, Donald Trump mendukung serangan Israel terhadap Hamas dan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Jerman Setujui Ekspor Senjata lebih dari US$100 Juta ke Israel

2 hari lalu

Jerman Setujui Ekspor Senjata lebih dari US$100 Juta ke Israel

Jerman telah mengizinkan ekspor senjata senilai lebih dari US$100 juta ke Israel dalam tiga bulan terakhir, data Kementerian Luar Negeri

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kepala Jaksa ICC Hadapi Kampanye Kotor

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Kepala Jaksa ICC Hadapi Kampanye Kotor

Top 3 dunia pada 24 Oktober 2024, Kepala Jaksa Penuntut Umum ICC menghadapi tuduhan terjerat skandal dengan kolega perempuan

Baca Selengkapnya

Di Tengah Penyelidikan Kejahatan Perang Israel, Jaksa ICC Hadapi Kampanye Kotor

4 hari lalu

Di Tengah Penyelidikan Kejahatan Perang Israel, Jaksa ICC Hadapi Kampanye Kotor

Jaksa ICC, Karim Khan, membantah tuduhan pelanggaran terhadap kolega wanita.

Baca Selengkapnya

Israel Kembali Lakukan Kejahatan Perang, Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza

4 hari lalu

Israel Kembali Lakukan Kejahatan Perang, Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Israel mengepung rumah sakit Indonesia dan membakarnya, UNRWA desak Israel beri akses penyelamatan

Baca Selengkapnya

Jendela Kamar Tidur Netanyahu Pecah Diserang Drone Hizbullah

4 hari lalu

Jendela Kamar Tidur Netanyahu Pecah Diserang Drone Hizbullah

Serangan drone Hizbullah menghantam rumah liburan Netanyahu di Israel utara.

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen AS Desak Biden Selidiki Serangan Israel terhadap Jurnalis Amerika

4 hari lalu

Anggota Parlemen AS Desak Biden Selidiki Serangan Israel terhadap Jurnalis Amerika

Anggota parlemen AS menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan Israel di Lebanon tahun lalu yang melukai Dylan Collins jurnalis AFP

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Kehakiman Israel: 'Saatnya Mengakhiri Perang'

5 hari lalu

Mantan Menteri Kehakiman Israel: 'Saatnya Mengakhiri Perang'

Mantan Menteri Kehakiman Israel berharap perjalanan Antony Blinken ke Israel setidaknya akan "berkontribusi pada opsi gencatan senjata".

Baca Selengkapnya

Survei: 60% Warga Jerman Menentang Dukungan Militer untuk Israel

5 hari lalu

Survei: 60% Warga Jerman Menentang Dukungan Militer untuk Israel

Ketika pemerintahannya berkeras untuk membantu Israel dengan senjata-senjata militer, 60 persen warga Jerman, menurut survei, menolak rencana itu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Drone terhadap Rumah Netanyahu

5 hari lalu

Hizbullah Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Drone terhadap Rumah Netanyahu

Juru Bicara Hizbullah menggarisbawahi bahwa tidak akan lama lagi para pejuang Hizbullah akan menawan tentara Israel.

Baca Selengkapnya