Terungkap: Sastrawan Top Hemingway Ternyata Agen KGB

Reporter

Editor

Senin, 13 Juli 2009 13:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ernest Hemingway, wartawan dan novelis peraih Nobel sastra pada 1954 asal Amerika Serikat, ternyata pernah bekerja sebagai mata-mata dinas rahasia Uni Soviet yakni KGB.

Fakta bahwa Hemingway pernah menjadi mata musuh Amerika dalam Perang Dingin itu diungkap pekan lalu oleh sebuah buku "Spies: The Rise and Fall of the KGB in America".

Buku itu ditulis John Earl Haynes, Harvey Klehr, dan Alexander Vassiliev. Data berdasarkan data Vassiliev saat ia menjadi perwira KGB dan pada 1990-an. Vassiliev berkesempatan mendapat akses arsip intelijen pada 1940-an dan 1950-an dan dari situ, nama Hemingway muncul.

Menurut buku itu, Hemingway direkrut sebagai mata-mata KGB pada 1941, sesaat sebelum ia pergi ke Cina. Oleh KGB, ia diberi nama sandi "Argo". Para perwira KGB yang menemuinya pada 1940-an di Havana, Kuba, atau London, Inggris, mengatakan penulis top itu sangat ingin membantu Uni Soviet.

Sayang sekali, meski bersemangat sebagai mata-mata, tapi Hemingway tidak memiliki akses di tempat-tempat yang dianggap penting bagi Uni Soviet. Tidak ada data berharga tentang Amerika Serikat atau negara blok Barat lain yang bisa dikumpulkan Hemingway.

Karena itu, tulis buku itu, kontak dengan Hemingway diputus sekitar satu dekade setelah direkrut. Kontak dengan Hemingway dianggap tidak berharga bagi pemerintah Uni Soviet.

Hemingway memang agak "kiri". FBI sudah mengamati Castro sejak Perang Dunia II dan sesudahnya.

Ia juga mendukung revolusi di Kuba yang membuat Fidel Castro berkuasa pada 1959. Hemingway memiliki rumah di Kuba saat pemerintahan kanan Jenderal Fulgencio Batista.

Saat Castro merebut Kuba dan menjadikan negara itu sosialis, banyak orang Amerika Serikat yang pulang. Tapi Hemingway tetap di Kuba selama sekitar setahun. Ia tidak hanya menyatakan mendukung revolusi, tapi bahkan disebut memiliki hubungan baik dengan Castro.

Hemingway meninggalkan Kuba pada 1960, setahun sebelum ia meninggal pada usia 62 tahun. Rumah di pinggiran Havana miliknya tetap ia miliki secara sah sampai lebih dua dekade. Sekarang rumah itu milik pemerintah Kuba dan dijadikan museum Hemingway.

GUARDIAN/NURKHOIRI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya