Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Mei 2024 17:37 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa mengumumkan kenaikan tarif yang besar pada sejumlah impor dari Cina termasuk baterai kendaraan listrik (EV), chip komputer dan produk medis. Kebijakan ini diprediksi bakal berpengaruh terhadap pemilu Amerika saat Biden merayu para pemilih yang memberikan nilai rendah terhadap kebijakan ekonominya.

“Pekerja Amerika dapat bekerja lebih keras dan bersaing dengan siapa pun selama persaingannya adil, namun sudah terlalu lama hal ini tidak adil,” kata Biden dalam pidatonya di Rose Garden Gedung Putih di hadapan serikat pekerja dan perusahaan. “Kami tidak akan membiarkan Cina membanjiri pasar kami.”

Cina bersumpah akan membalas. Kementerian Perdagangan mengatakan Beijing menentang kenaikan tarif AS dan akan mengambil tindakan untuk membela kepentingannya.

Biden akan mempertahankan tarif yang diberlakukan oleh pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, sambil meningkatkan tarif lainnya, termasuk menaikkan tarif kendaraan listrik sebanyak empat kali lipat menjadi lebih dari 100 persen dan menggandakan tarif tarif semikonduktor menjadi 50 persen.

Langkah-langkah baru ini berdampak pada barang-barang impor Cina senilai US$ 18 miliar termasuk baja dan aluminium, semikonduktor, kendaraan listrik, mineral penting, sel surya dan crane, kata Gedung Putih. Angka kendaraan listrik, meskipun menjadi berita utama, mungkin mempunyai dampak yang lebih politis dibandingkan dampak praktisnya di AS, yang hanya mengimpor sedikit kendaraan listrik asal Cina.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Amerika Serikat mengimpor barang senilai US$ 427 miliar dari Cina pada 2023 dan mengekspor US$ 148 miliar ke negara tersebut. Kesenjangan perdagangan ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi topik yang semakin sensitif di Washington.

Perwakilan Dagang AS Katherine Tai mengatakan revisi tarif tersebut dibenarkan karena Cina mencuri kekayaan intelektual AS. Namun Tai merekomendasikan pengecualian tarif, untuk ratusan kategori impor mesin industri dari Cina termasuk 19 untuk peralatan manufaktur produk tenaga surya.

Biden kesulitan meyakinkan para pemilih tentang kebijakan ekonominya. Meski demikian tingkat pengangguran rendah dan pertumbuhan ekonomi AS selama berada di bawah pemerintahannya berada di atas tren. Jajak pendapat Reuters/Ipsos bulan lalu menunjukkan Trump unggul 7 poin dibandingkan Biden dalam hal perekonomian.

Para analis telah memperingatkan bahwa perselisihan dagang dapat meningkatkan biaya kendaraan listrik secara keseluruhan, sehingga merugikan tujuan Biden untuk menciptakan lapangan kerja di sektor manufaktur.

Biden mengatakan dia ingin memenangkan era persaingan dengan Cina tetapi tidak ingin melancarkan perang dagang. Dia telah berupaya dalam beberapa bulan terakhir untuk meredakan ketegangan dalam pembicaraan tatap muka dengan Presiden Cina Xi Jinping.

REUTERS

Pilihan editor: Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Berita terkait

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

12 jam lalu

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

Wisatawan Indonesia bisa memasuki wilayah Cina daratan yang masuk kawasan Greater Bay Area lewat Hong Kong, ada kebijakan transit bebas visa.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

2 hari lalu

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

Investor asal Cina, Delonix Group, kucurkan dana senilai Rp 500 miliar untuk pembangunan kawasan mixed up di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investor Asal Cina Menanam Modal Rp500 M di IKN

2 hari lalu

Ini Alasan Investor Asal Cina Menanam Modal Rp500 M di IKN

Investor Cina membangun kawasan mixed use di IKN di atas lahan 24.200 meter persegi dengan investasi Rp500 miliar bernama Delonix Nusantara

Baca Selengkapnya

Investor Cina Tanam Modal Rp 500 Miliar di IKN untuk Bangun Hotel hingga Perkantoran

3 hari lalu

Investor Cina Tanam Modal Rp 500 Miliar di IKN untuk Bangun Hotel hingga Perkantoran

Investor Cina tanam modal Rp 500 miliar di IKN untuk bangun kawasan mixed-up, seperti hotel, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terbuka untuk Sambut Lebih Banyak Investasi dari Cina

3 hari lalu

Indonesia Terbuka untuk Sambut Lebih Banyak Investasi dari Cina

Menurut pemerintah saat ini Cina merupakan mitra dagang terbesar sekaligus sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Delegasi Cina dan Turki Belajar Pengelolaan Air ke Perumdam TKR Kabupaten Tangerang

3 hari lalu

Delegasi Cina dan Turki Belajar Pengelolaan Air ke Perumdam TKR Kabupaten Tangerang

Kunjungan sebagai bentuk evaluasi serta bertukar pengetahuan dalam sektor pengelolaan air

Baca Selengkapnya

5 Investor yang Akan Groundbreaking di IKN Hari Ini: Cina, Australia, dan 3 Swasta Nasional

3 hari lalu

5 Investor yang Akan Groundbreaking di IKN Hari Ini: Cina, Australia, dan 3 Swasta Nasional

Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 25 September 2024, akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek investasi asing di IKN

Baca Selengkapnya

Jokowi Groundbreaking Proyek Investasi Asing dari Cina di IKN Hari Ini

4 hari lalu

Jokowi Groundbreaking Proyek Investasi Asing dari Cina di IKN Hari Ini

Humas Otorita IKN, melalui keterangan tertulis, menyebut bahwa groundbreaking Jokowi hari ini merupakan tahap ke-8 selama pembangunan calon Ibu Kota baru.

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy S25 dan S25+ Kantongi Sertifikasi 3C di Cina, Ini Spesifikasi yang Terungkap

4 hari lalu

Samsung Galaxy S25 dan S25+ Kantongi Sertifikasi 3C di Cina, Ini Spesifikasi yang Terungkap

Menurut basis data 3C Samsung Galaxy S25 akan mendukung pengisian daya cepat 25W, sedangkan Galaxy S25+ dapat mendukung pengisian daya cepat 45W.

Baca Selengkapnya