Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Mei 2024 16:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan kantor berita Xinhua yang dipublikasi pada Rabu pagi, 15 Mei 2024, mengungkap mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai. Beijing bahkan mengaku memahami latar belakang pemicu krisis.

Dalam wawancara tersebut, Presiden Putin meyakinkan pihaknya tetap membuka pintu dialog dan perundingan untuk menyelesaikan perang Ukraina yang sudah 2.5 tahun berkecamuk. Rencana Cina dan prinsip-prinsip yang didpaparkan Presiden Cina Xi Jinpin pada bulan lalu adalah faktor-faktor yang ada dibalik pecahnya perang Ukraina.

“Kami berpandangan positif atas penilaian yang dilakukan Cina terhadap krisis dengan Ukraina. Dengan Beijing, mereka benar-benar memahami akar permasalahan dan arti geopolitik dunia,” kata Putin.

Lebih dari setahun lalu, Beijing menulis 12 poin yang memaparkan secara general, tanpa spesifik, soal prinsip-prinsip untuk mengakhiri perang. Usulan Beijing ini mendapat reaksi positif, baik dari Rusia dan Ukraina. Sedangkan Amerika Serikat menyebut Beijing mewakili dirinya sebagai sosok juru damai, namun keliru dalam menggambarkan Rusia dan gagal mengutuk serangan Rusia ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada bulan lalu menyebut sebuah proposal dari cina yang masuk akal sedang didiskusikan. Diantara prinsip-prinsip yang dipaparkan Xi adalah seruan untuk menurunkan ketegangan, memulihkan perdamaian, menciptakan stabilitas dan meminimalkan dampak perang Ukraina terhadap perekonomian dunia.

Rusia menilai perang Ukraina adalah upaya mereka melawan kolektif negara-negara Barat yang tidak memperhitungkan masalah keamanan Moskow karena Barat tetap memperluas ekspansi NATO dan aktivitas militernya hingga ke dekat perbatasan-perbatasan Rusia.

Advertising
Advertising

Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus dan untuk melindungi dari fasisme. Ukraina dan negara-negara Barat menyebut tuduhan fasisme Rusia itu tidak berdasar dan perang Ukraina adalah sebuah agres yang tidak beralasan.



Sumber: Reuters

Pilihan editor: Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

11 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

1 hari lalu

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

Kota Tashkent , Uzbekistan akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2026. Apa istimewa destinasi wisata di Kota Termurah di Dunia ini?

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 hari lalu

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

3 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

3 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

3 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya